PENGGEMAR belanja kini punya
lebih banyak pilihan untuk menikmati diskon dalam bentuk kupon melalui dunia
maya. Meski begitu, kebutuhan gaya hidup belanja online tak hanya berhenti pada
penawaran diskon saja. Pemburu diskon juga membutuhkan informasi diskon, untuk
memberikan lebih banyak pilihan sebelum akhirnya memutuskan berbelanja.
Situs layanan gratis, Diskon
Gokil, menjadi satu lagi pilihan berbelanja dalam bentuk kupon dengan diskon
50-90 persen. Tampil sebagai pembeda, Diskon Gokil, tak hanya menjual kupon
namun juga memberikan informasi gratis seputar diskon atau program promosi dari
berbagai merchant. Tak hanya itu,
pemburu diskon juga mendapatkan informasi terkini dengan fitur Twitter Live
Report dari berbagai kegiatan terkait diskon.
Sejak diresmikan 11 September
2011, situs
www.diskongokil.com,
menjaring 6500 anggota. Situs ini juga mencatat, terjadi transaksi belanja
kupon 300-600 transaksi per minggunya, dengan pertumbuhan 30 persen hingga
peluncuran Diskon Gokil pada 16 Desember 2011.
"Saat ini produk gadget masih menduduki posisi pertama,
dengan kebanyakan profil pembelinya adalah laki-laki. Nantinya, Diskon Gokil
ingin menjaring 60 persen pebelanja perempuan dan 40 persen laki-laki, karena
gaya hidup belanja online cenderung menyasar perempuan," jelas Burhanuddin
Abe, Head of Content Diskon Gokil, kepada Kompas
Female seusai jumpa pers di Apertivo Resto & Lounge di Kuningan,
Jakarta, Jumat (16/12/2011).
Menurut Abe, dari 11 kategori
belanja, empat besar yang paling digemari pemburu diskon di situs ini di
antaranya gadget, makanan dan minuman, fashion, travel.
Meski berjualan kupon melalui
internet, transaksi yang dilakukan masih menggabungkan sistem online dan offline,
kata Abe. Tingkat kepercayaan masyarakat terhadap belanja online, dan belum
teredukasinya publik dengan baik menjadi faktor penyebabnya, lanjutnya.
"Saat ini pemesanan atau
pembelian kupon dilakukan online. Untuk pembayaran, pembeli melakukannya melalui
mobile banking, debit, dan transfer melalui ATM. Secara bertahap, nantinya
pembayaran dilakukan melalui transaksi online dengan menggunakan kartu kredit
misalnya," jelas Abe.
E-commerce dengan transaksi
online menjadi target 2012 bagi Diskon Gokil. Salah satunya dengan
mengaplikasikan e-voucher. "Saat ini, pembeli masih mencetak voucher,
sebelum menukarkannya ke merchant yang dipilihnya. Ke depan, voucher elektronik
akan menggantikan voucher cetak ini, dan dapat diaplikasikan melalui semua
jenis ponsel," lanjutnya.
Rencananya, Diskon Gokil juga
memperluas layanan tak hanya di Jabodetabek saja, namun juga di beberapa kota
lainnya. Seperti Bali, Medan, Surabaya, Yogyakarta, Jawa Tengah. "Nantinya,
masing-masing kota akan ada 20 kupon baru yang di-upload setiap
minggunya," tukasnya.
Pentingnya info diskon
Selain membeli kupon dengan
diskon gokil, situs ini juga menyediakan informasi diskon. Nantinya, info
diskon dan berbagai kegiatan promo ini menjadi direktori yang memudahkan
onliner untuk menentukan pilihan berbelanja. Saat ini, kata Abe, Diskon Gokil
meng-update 50 info diskon per harinya untuk kawasan Jabodetabek dan Bandung.
Menurut Abe, onliner yang aktif
mengunjungi situs kupon belanja diskon ini kebanyakan mahasiswa. Sementara
pembeli kebanyakan adalah kalangan fresh graduate yang sudah bekerja.
"Karena merchant merupakan produk modern, pembeli kupon diskon ini berasal
dari kelas A-B," tambahnya.
Info diskon rupanya tak hanya
penting bagi pemburu diskon. Bagi merchant, informasi seputar kegiatan promosi
ini juga punya banyak manfaat.
David Zulkarnain, Banquet Manager
Apertivo mengatakan selain berpromosi melalui penawaran kupon dengan diskon
gokil, info diskon yang tersedia di situs juga memberikan nilai tambah.
"Saat berpromosi, apalagi
bagi restoran, tujuannya bukan sekadar menjual kupon diskon produk makanan dan
minuman. Namun promosi juga perlu menyangkut berbagai hal mengenai restoran
tersebut, suasana dan konsepnya, yang perlu terinformasikan dengan baik kepada
publik. Dengan begitu, restoran mendapatkan nilai tambah saat berpromosi,"
jelasnya kepada Kompas Female.
KOMPAS.com, 16 Desember 2011