TOUR de Singkarak 2012 memasuki
tahun keempat, kali ini saya terlibat untuk ke dua kalinya. Saya tidak akrab
dengan dunia oleh raga, tapi event
yang satu ini memang beda, karena dipadukan dengan tourism, kegiatan ini juga sekaligus jadi media pengenalan potensi
pariwisata serta budaya Indonesia.
Itu pula sebabnya, Tour de
Singkarak bukan di bawah Kementrian Pemuda dan Olah Raga, melainkan Kementerian
Pariwisata dan Ekonomi Kreatif. Yup, kegiatan yang berlangsung 4 hingga 10 Juni
2012 ini adalah sebuah perpaduan atraktif antara promosi pariwisata olahraga
dalam bentuk lomba balap sepeda bertaraf internasional, yang kebetulan
diselenggarakan di Sumatera Barat.
Sawahlunto dipilih menjadi titik start tur, dan Padang finish-nya. Pemilihan daerah ini
mengikuti konsep Tour de France, yaitu start
bisa dinamis namun titik akhir harus berada di ibukota. "Alam Sumatera
Barat sangat menjanjikan, perbukitannya bagus, dan memiliki jalur balap sepeda
yang menantang," kata Fauzi Bahar, Walikota Padang.
Sebagai bagian dari kepanitiaan,
khususnya untuk urusan media relations,
saya dan teman-teman dari Vox Populi Publicist menyiapkan tenaga ekstra, sebab
tidak hanya pemikiran, tapi juga fisik, untuk mengikuti kegiatan bergengsi ini.
Para wartawan tersedia dua
pilihan untuk mengikuti acara ini, naik mobil mendahuli peserta balap atau
mengikuti dari belakang jalannya lomba. Hanya di titik start atau finish segala
kegiatan peliputan dilakukan, mulai dari pemotretan hingga wawancara nara
sumber.
Sedangkan untuk pewarta foto bisa
minta bantuan marshal (pasukan sepeda motor) untuk dibonceng, supaya bisa
memotret dari dekat jalannya perlombaan – yang tentu ada aturan mainnya
tersendiri. Setiap etape hanya tersedia lima marshal, jadi para fotografer
harus rela bergiliran.
Di Sumatera Barat, Tour de
Singkarak meski baru empat kali sejak 2009, sudah menjadi ritual tahunan yang
menarik. Pada tahun ini, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif didukung
oleh Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Barat, beberapa kabupaten atau kota di
Sumatera Barat dan Pengurus Besar Ikatan Sport Sepeda Indonesia (PB ISSI).
Menurut Wakil Menteri Pariwisata
dan Ekonomi Kreatif Sapta Nirwandar, Tour de Singkarak tahun ini kembali
mengundang Amaury Sport Organization (ASO), penyelenggara Tour de France, salah
satu lomba balap sepeda internasional terbesar di dunia, untuk hadir dan
memberikan masukan terhadap penyelenggaraan Tour de Singkarak 2012.
Tour de Singkarak 2012 diikuti
oleh sekitar 250 atlet dari 18
negara, termasuk Indonesia. Para pembalap berkompetisi untuk mendapatkan total
hadiah sebesar Rp 1 miliar yang akan ditentukan di stage terakhir.
Sedangkan yang dari manca negara
terdiri dari 16 tim, yakni Aisan Racing Team, Azad University Team, OCBC
Singapore Continental Cycling Team, Genesis Wealth Advisers, Uzbekistan Suren
Team, Antangin Eddy Hollands, Action Cycling Team, Plan B Racing Team, CCN
Cycling Team, Colossi Miche Team, Australian National Team, Trengganu Pro-Asia
Cycling Team, Japan Cycling Federation, Reine Blanche, Mess Kerman, dan Global
Cycling Team.
Mereka berasal dari Jepang, Iran,
Singapura, Australia, Uzbekistan, Ukraina, Kirgiztan, Rusia, Taipe, Amerika
Serikat, Jerman, Belanda, Brunei, Selandia Baru, Perancis, Vietnam, dan
Malaysia.
Tour de Singkarak 2012 melombakan 7 etape yang berjarak
total 854 km, melewati 14 Kabupaten/Kota di Sumatera Barat. Ketujuh etape
tersebut adalah; Etape 1 Sawahlunto - Sawahlunto, Etape 2 Muara Sijunjung –
Lembah Harau, Etape 3 Payakumbuh – Istana Basa Pagaruyung, Etape 4 Sicincin
Anai Golf - Bukittinggi, Etape 5 Padang Panjang - Singkarak, Etape 6 Pariaman –
Painan dan Etape 7 Padang Circuit Race.
Sebanyak 14 Kabupaten dan
Kota terlibat dalam perhelatan ini
yakni; Kota Padang, Kota Sawahlunto, Kabupaten Sijunjung, Kabupaten 50 Kota,
Kota Payakumbuh, Kabupaten Tanah Datar, Kota Bukittinggi, Kabupaten Agam, Kota
Padang Panjang, Kabupaten Solok, Kota Solok, Kabupaten Padang Pariaman, Kota
Pariaman dan Kabupaten Pesisir Selatan.
Yang menarik, setiap kota dan
kabupaten yang dilewati rute lomba menyambut dengan menampilkan kesenian daerah
masing-masing. Tidak hanya seni musik, tari dan kuliner, tapi juga kebudayaan
dari daerah tersebut. Pada hari terakhir acara, diadakan Festival Rendang di
Padang. Festival yang menghasilkan 5,2 ton rendang ini mampu bisa menarik perhatian
para wisatawan – baik domestik maupun asing.
Hasil Tour de Singkarak 2012
sudah diketahui. Pembalap asal Spanyol dari Azad University Cross Team, Pujol
Munoz Oscar menjadi juara balap sepeda Tour de Singkarak 2012. Peringkat kedua
diduduki Jai Crawford dari Genesys Wealth Adviser, dan peringkat ketiga Chun
Kai Feng dari Action Cycling Team.
Pujol juga dinobatkan menjadi
raja tanjakan dan berhak mengenakan Polkadot Jersey, sekaligus pembalap sprinter tercepat dan berhak atas Green
Jersey. Ia mengaku menikmati setiap etape yang dilalui selama perlombaan
berlangsung. "Etape kelima sangat menantang, ada satu tanjakan yang saya
lalui dengan kecepatan tinggi," ujarnya. “Tapi yang lebih penting,
penonton di sini yang paling antusias dibanding kejuaraan serupa di negara-negara
lain,” tambahnya.
Sementara menurut Dadi Suryadi
dari Putra Perjuangan Bandung yang dinobatkan sebagai pembalap nasional terbaik
(Read and White Jersey), Tour de Singkarak merupakan kejuaran balap sepeda
terbaik dan menantang di Indonesia. “Ini juga pencapaian terbaik saya sepanjang
karier di balap sepeda,” katanya.
Tour de Singkarak 2012 resmi
ditutup oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Mallarangeng di kantor Gubernur
Sumatera Barat, Minggu 10 Juni 2012. Ia mengatakan bahwa event akbar ini merupakan "brand"
balap sepeda di Indonesia.
Tidak bisa dimungkiri, olahraga
merupakan bagian kehidupan manusia yang dapat membangun hubungan emosional dan
memiliki daya serap prima dalam meraih minat penonton. Konon, penonton Tour de
Singkarak termasuk yang paling antusias. Jumlah penontonnya bahkan terbesar
ketiga di dunia, setelah Tour de France yang usianya sudah seabad lebih, dan
kegiatan serupa di China yang penduduknya memang terbanyak di dunia.
Begitulah, perhelatan bertema sport tourism ini telah menjadi agenda
tahunan Union Cycliste Internationale (UCI), tidak hanya diramaikan oleh para
pebalap internasional, melainkan juga para wisatawan mancanegara yang datang ke
Sumatera Barat untuk menyaksikan lomba serta menikmati keindahan alam dan
budaya Minang nan rancak bana.
(Teks: Burhan Abe, Photos: Sonoko
Tanaka)
Sumber: KABARE Magazine, Juli
2012
No comments:
Post a Comment