Tema: Bloom
Dalam show
pada Plaza Senayan Factory Preview 2014 ini, Paula Meliana lulusan
Fashion Design dari Los Angeles, California mengambil tema bloom (a flower,
esp. one cultivated for its beauty. a youthful or healthy glow in a person's
complexion). Inspirasi bunga, masa muda
yang melambangkan kecantikan dan pesona) menampilkan 15 gaun malam berwarna
emerald, ruby, purple, fuschia, lemon, canary yellow dengan model yang romantis
halus melayang, mermaid yang elegan dengan aplikasi kristal berkilau. Koleksi
gaun malam dengan sillhoute yang membentuk tubuh dengan anggun, soft,
memepercantik wanita dan memberikan kesan murni. Koleksi ini menggunakan bahan-bahan tulle,
silk chiffon, lace, brocade, duchesse satin, organza, silk. taffetta.
Sebagai Designer dan Make Up Artist yang
expert, Paula Meliana yang saat ini sebagai principal dari Eva Bun Academy juga
pernah mendesign gaun khusus untuk Miss Universe. Ia sangat berpengalaman dalam
dunia wedding (flower arrangement, cake decorating, wedding organizing).
Artikelnya sudah banyak dimuat di berbagai majalah dan surat kabar. Bahkan ia
juga telah banyak menjadi pembicara tamu di universitas ternama di Jakarta.
Gebrakan baru dari seorang multitalenta
Paula Meliana adalah menerbitkan buku hasil karyanya yang berjudul I Am A
Fashion Designer. Buku ini berisi luapan pemikiran dan juga pengalaman Fashion
Designer Paula Meliana yang ditruliskan apa adanya. Dilengkapi kiat praktis,
panduan untuk memulai impian sebagai seorang Designer.
**
LIEMZEIN
Tema: BW are Forever
LIEMZEIN adalah label fashion hasil
kolaborasi dua designer LIEM Liliem Solicha dan ZEIN zein achmad amien, label
kami berdiri semenjak bulan Juni 2012 dan beralamatkan di Jl.Kebon Kacang 45
Jakarta Pusat
Dalam partisipasi kami kali ini untuk
Plaza Senayan Fashion Factory Trend 2014 , Kami mengangkat tema BW atau black
and white sebagai modal dasar konsep design kita, sebagai ungkapan rasa
kekaguman kami akan warna hitam dan putih yang menurut kita adalah warna-warna
abadi dan selalu akan di gemari pecinta fashion.
Design koleksi BW kita kali ini adalah
ready to wear atau siap pakai dengan banyak mengetengahkan bentuk yg simple
seperti sackdress, celana jeans, atasan dengan satu palet warna yang simple dan
jacket dengan sentuhan batu-batuan yang cantik.
**
Yudhistira
Tema: Summer Elektrik
Menampilkan Ready to wear premier yang
dibutuhkan oleh setiap fashionista. Saat oni disesuaikan dengan iklim tropis Jakarta,
menggunakan warna premier dengan material tafeta, katun, twil, lace, dan silk.
**
Ivan Gunawan
Tema: Jajaka
Setelah sebelumnya bermain dengan kain
tenun maka kali ini batik Tasik menjadi inspirasi Ivan Gunawan.
Kain dengan corak yang playful dipadukan
tabrak motif menjadi aksen 10 koleksi busana kali ini. Gaya casual tetapi tetap
terkesan rapi, street wear, energik penuh warna.
IG by Ivan Gunawan, Men’s Wear
**
Defrico Audy
Tema: Tribalism
Terinspirasi dari cara berbusana para
bangsawan Nusantara.Bahan yang digunakan asli tenun sutra songket padang, tenun
rang-rang Bali, tenun NTT. Garis rancangan elegan simple etnik folklore warna
hitam, coklat, gold.
**
Stephanus Hamy
Tema: Nusa Tenggara Timur
Pada Show kali ini yang diadakan oleh
Plaza Senayan Fashion Factory TREND 2014, Stephanus Hamy masih mengangkat Tenun
NTT, yg dipadu padankan dengan memakai detail renda, paku gold, batu-batuan,
lace full payet dan bahan polosan lainnya, seperti: chiffon, rawsilk, kain
bertekstur payet-payet yang kesemuanya itu dapat menambah mewah penampilan dari
bahan utamanya yaitu: Tenun NTT yg berasal dari daerah Maumere (Flores) dan
Sabu. Adapun siluet yg dipergunakan dlm melengkapi show ini antara lain: rok
ploi,dress mini, cape tenun, celana panjang, blouse outshoulder dan jaket tenun.
Ke 10 set rancangan Stephanus Hamy dapat
dipakai dalam berbagai acara , baik untuk acara semi resmi ataupun acara-acara
resmi, tentunya untuk kaum wanita yang mapan dan mencintai kain tradisional
Indonesia.
**
Ai Syarif1965
Tema: Individualism
Ai Syarif menamatkan kuliah Akuntansi
pada 1988, dan melanjutkan pendidikan
non formal seperti Pelatihan Kepemimpinan, Tari Kontemporer di Perancis, dan
Filipina, ESMOD (l' Ecole Superieure des Arts et teknik de la Mode) , Vocal (Tony
Sianipar – Elfa’s Singers) , Jazz & Ballet (Namarina Dance Academy &
Flex Point), Dining Etiquette (The Academy of Modern Etiquette, Singapore).
Sejak 1884, aktif sebagai anggota Swara
Maharddhika pimpinan Guruh Sukarno Putra. Dan aktif sebagai Founder studio ‘Warna
Indonesia’, yang selalu aktif setiap tahun berpartisipasi dalam Misi Budaya ke
Perancis, Italia, Czech Republic, Netherlands, Austria, Jerman, China,
Singapura, dan Brunei Darussalam. Dan pendiri talent school ‘The Sun’, membina
dan melatih kalangan muda untuk siap tampil di dunia entertainment. Serta aktif
menjadi koreografer sejak 1988, dan beragam acara sempat ditangani, seperti
Gadis Sampul, Wajah Femina, Miss Indonesia, Starteen, Putri Pariwisata, World
Muslimah, dan Miss Earth.
Menjabat sebagai Managing & Fashion
Editor, selama 20 tahun (Femina Group dan High End Magazine - MNC Group). Dan
secara aktif berpartisipasi dalam ajang internasional seperti: Louis Vuitton (Paris
dan Taiwan), Montblanc ( Swiss & Beijing) , Tod (Hong Kong), Vertu Ponsel
(London) , Hong Kong Fashion Week, Kuala Lumpur Fashion Week, Singapore Fashion
Week, Milan Fashion Week dan Paris Fashion Week. Dan kini aktif sebagai host
untuk program "Shopaholic" di Kompas TV.
Tahun 2011 meluncurkan clothing line “Ai
Syarif 1965”, dengan konsep Individualism, Ai tidak ingin terpaku pada tren
yang berlaku, karena memang konsepnya mudah di mix and match, dan long lasting.
Dan tahun ini, Ai juga menampilkan koleksi untuk perempuan, dengan konsep
ringan, modern, muda, dan trendi.
Ciri khas rancangan Ai Syarif 1965, tidak
tabu untuk memadupadankan motif satu dengan lainnya. Untuk koleksi laki-laki
tampil modern dengan krah tinggi, dan ragam pants yang menarik. Dengan
memanfaatkan material katun, lurik, dan tenun.
**
Raden Sirait
Tema: Batik for The World
”Batik For The World”,telah menjadi salah
satu tema yang saya usung seumur hidup dalam berkarya di bidang fashion selain
tentunya Kebaya For The World, dengan tujuan utama membawa batik ke tataran
tertinggi ranah fashion dunia. dan batik sebagai salah satu pusaka tanah air
Indonesia yang sudah di akui dunia. juga memberikan “dirinya” untuk diamati, dicermati untuk kemudian di gali,
dan bahkan di utak atik yang tentunya dengan cinta sehingga lahirlah maha karya
yang inovatif dan “baru” karena sesungguhnya Batik sangat bisa bersanding
dengan bahan apapun dan menghasilkan harmonisasi yang sangat indah dan selaras penuh
keseimbangan.
Filosofi inilah yang akan terlihat pada
show tunggal raden Sirait kali ini….yang akan terbagi dalam 6 sekuel. Sebanyak 50
koleksi yang yang terdiri dari gaun dan kebaya
yang dilengkapi dengan selendang semuanya mengandung unsur batik, baik
yang terlihat dominan dalam keseluruhan gaun maupun yang tersembul cantik
selaras dengan bahan-bahan fashion lainnya.
Dalam show tunggal kali ini, selain 30 model
papan atas Indonesia ini, Raden Sirait seperti biasa tetap didukung oleh para icon-iconnya yang sekaligus
sahabat–sahabat terbaiknya. Ardina Rasti, Imelda Fransisca, Andara Rainy, Luciana
Zalusca, Della Queen, dan Sharena adalah nama–nama yang “jalan“ membawakan maha
karya sang designer.
Dan mengulang sukses Pagelaran Tunggal Raden
Sirait dua tahun yang lalu di Teater Jakarta TIM, maka kali ini Raden Sirait
juga menghadirkan 13 ibu-ibu cantik yang merupakan soulmate sang designer, yang
juga akan “jalan” di catwalk membawakan maha karya yang khusus di design Raden Sirait
sesuai dengan kepribadian mereka
masing-masing. “Mereka selalu ada untukku dan selalu mendukung setiap
langkah kecil apalagi langkah besarku di dunia fashion. Sebagai ungkapan rasa
terima kasihku yang tak terhingga, aku kembali mengajak mereka untuk
mendukungku dalam show kali ini, yang ternyata disambut dengan sangat
antusias,” katanya.
Maka lihatlah penampilan mereka menjadi
kejutan tersendiri di antara para model papan atas dan artis-artis profesional
negeri ini, selain tentunya kejutan- kejutan dari batik itu sendiri dalam 50
gaun dan kebaya yang dirangkum dalam 6 sequel yang berkesinambungan.