PERPUTARAN uang di dunia maya sangat cepat dan besar, jadi wajar jika banyak orang tertarik terjun ke bisnis online ini. Dunia maya, di satu sisi, memberi nilai positif bagi masyarakat, tapi di sisi lain dimanfaatkan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab untuk mengeruk keuntungan semata, bahkan melakukan penipuan.
Yang jelas, berinvestasi
tentu untuk mendapatkan keuntungan, begitulah harapan investasi sebenarnya.
Investasi online banyak menawarkan kemudahan dan keuntungan dari
kecil sampai besar. Internet adalah salah satu media penghubungnya, tanpa
dibatasi ruang dan waktu.
Yup, tak ada salahnya
berinvestasi di dunia maya, namun menurut para ahli, prinsip kehati-hatian
harus diutamakan. Yang pertama-tama adalah memastikan adanya bisnis yang
ditawarkan, harus riil, bukan sekadar konsep. Kedua, kalau investasi tersebut
menjanjikan ketuntungan yang tak wajar, sudah dipastikan bahwa itu investasi
abal-abal.
Investasi online yang aman dan diatur biasanya
oleh peraturan pemerintah. Contohnya, online
trading, yang sebenarnya sama dengan yang dilakukan di dunia nyata, hanya
berbeda platformnya untuk memberi kemudahan bagi nasabahnya.
Sementara money game, misalnya, menurut financial advisor Aidil Akbar, dapat
dikategorikan sebagai investasi abal-abal. Ironisnya, investasi ini diciptakan
memang untuk menghanguskan uang orang-orang yang tertarik bermain di dalamnya.
Bisnis ini menawarkan keuntungan yang luar biasa tinggi. Namun, kalau ditelaah
lebih jauh, ini bukanlah produk investasi, dan tidak ada nilai bisnisnya sama
sekali, bahkan tak ada regulasi yang mengaturnya.
Bijak Berinvestasi
Well, investasi online memberikan manfaat besar bagi kita untuk
meraup keuntungan sebesar-besarnya, namun bagaimana kita menyikapi investasi online ini agar investasi tersebut bisa
aman dan sesuai dengan yang kita harapkan.
Seorang ahli keuangan
memberikan tip “5 Cara Bijak dan Aman dalam Investasi Online”, yakni: 1) Kenali
perusahaan investasinya, 2) Kenali produknya, 3) pahami risikonya, 4) Investasi
dengan bijak, dan 5) Perhatikan keamanannya.
Dian Ramadhan dari
Bisnisindeks.com menyatakan tak ada salahnya berinvestasi melalui online. Namun kehati-hatian tetap mesti
diutamakan. Yang harus diperhatikan dalam berinvestasi melalui online atau media sosial adalah
memastikan adanya bisnis yang ditawarkan.
Menanam uang pada usaha
seseorang, menurut Dian, terlihat lebih sederhana dan tidak rumit. Hanya
dibutuhkan kesepakatan di antara dua pihak. Memang, sebelum mengikat
perjanjian, yang harus diperhatikan adalah moralitas si mitra. Mengumpulkan
banyak info tentang orang tersebut adalah hal yang mutlak harus dilakukan
sebelum menanam uang.
“Maka, bila di socmed dia kelihatan hebat, kita tidak
perlu langsung percaya, karena harus ada dasar kepercayaan, dan moralitasnya
diketahui terlebih dulu. Jangan hanya terpaku pada jumlah follower-nya yang ratusan ribu atau jutaan,” ujar penulis S.O.S Bisnis itu.
Berinvestasi
antar-personal memang dapat lebih mendekatkan seseorang dengan proses bisnis
yang berjalan. Jadi alangkah baiknya bila investor bisa terlibat dalam bisnis
itu sendiri sehingga secara langsung dapat melihat usaha yang dijalankan, dan
melakukan pengawasan agar tidak tertipu. Maka orang yang menginvestasikan
uangnya dapat melihat barang atau produksi yang menjadi bisnisnya, ketersediaan
barang yang akan dilempar, dan pendistribusiannya ke pasar.
“Kita bisa melihat pula
pengeluaran per bulan, pemasukan per bulan uang yang ditanam. Jadi jangan
sampai investasi yang ada untuk menutupi pengeluaran mereka,” kata Dian, yang
memiliki perusahaan jasa keuangan.
Sumber: MALE Zone by P. Suryo Raharjo & R. Anandita, MALE 105 –
http://male.detik.com
No comments:
Post a Comment