Keberadaan mobile makin eksis saja, baik dalam
pertumbuhan maupun inovasinya. Itu sebabnya sejak diterbitkan dua tahun yang
lalu, Majalah MALE, memang melihat fenomena ini, majalah digital interaktif
yang dikhususkan bagi pengguna mobile
– mulai dari iPad, tablet dan ponsel (yang berbasis Android), serta iPhone pada awal 2015.

"Mobile adalah pintu depan Target." Itulah pendapat wakil presiden senior Target.com, situs jual beli populer yang berkedudukan di AS. Faktanya memang para pengunjung di situs banyak mengakses dari mobile. Bahkan, sekitar dua pertiga dari transaksi penjualan berasal dari smartphone atau tablet.
Tidak aneh, hal yang sama
juga terjadi di beberapa portal, sebutlah ESPN, BBC, CNN, Facebook, dan tentu
saja detikcom untuk Indonesia, yang pengunjungnya bermigrasi secara
besar-besaran, dari desktop ke
ponsel. ComScore melaporkan bahwa 60 persen dari seluruh waktu orang yang
dihabiskan di media digital sekarang terjadi pada ponsel dan tablet.
Tahun 2014 ada Connection
Day, sebuah acara yang dibuat oleh Verizon yang memudahkan semua orang untuk
mendapatkan akses ke berbagai informasi online
dan e-commers, mulai dari liburan,
audiobooks, musik, dan berbagai aplikasi yang diterbitkan merek-merek besar
seperti Amazon, Audible, Pandora, dan Apple. Internet dan mobile memang telah mengubah cara kita mengkonsumsi media, bekerja,
bermain, dan berbelanja online. Lalu,
bagaimana dengan tahun 2015?
Micro-Moments
Pengalaman dalam
berponsel dalam kehidupan sehari-hari menjadi sangat penting. Momen pendek,
yang dalam hitungan detik, bisa menggabungkan relevansi kontekstual dan
personalisasi.
Location-Based Marketing and Maps
Geo-location sangat berguna bagi para pelaku bisnis yang peduli dengan
kekuatan komunikasi via ponsel, agar bisa memberikan pelayanan lebih
berdasarkan lokasi. Starwood Hotels and
Resorts telah mulai bereksperimen dengan alat ini untuk mengidentifikasi para
tamunya. Dairy Queen sedang menguji sebuah aplikasi yang menyediakan kupon
dengan geo-target. Di antara
pembaruan fungsi ponsel oleh toko online Target adalah dengan menambahkan
navigasinya, untuk itu perusahaan bermitra dengan penyedia teknologi pemetaannya,
Point Inside. Toko-toko online dan
interaktif yang lain, termasuk versi Black Friday, juga memberi panduan kepada
pembeli mereka berdasarkan location-based.
Mobile Video
Ke depan, apalagi di
negara yang tidak mempunyai masalah dengan bandwith,
video akan semakin digemari. Penduduk AS, misalnya, rela menghabiskan 33 menit
per hari menonton video pada ponsel mereka, dan 62 persen pengguna smartphone masih OK dengan iklan video 15-30
detik. Senada dengan penelitian Mobile Marketing Association, bahwa iklan
video yang durasinya 15-30 detik masih bisa diterima oleh konsumen.
Mobile Shopping
Menurut Juniper Research,
lebih dari 2 miliar pengguna ponsel akan melakukan transaksi mobile commerce pada akhir 2017. Anda
bisa bertaruh mereka berencana untuk memulai liburan ini musim. Sebuah survei
terbaru oleh perusahaan penemuan belanja Wanderful Media menemukan bahwa 77
persen dari pembeli sekarang menggunakan smartphone
mereka untuk membantu mereka membandingkan harga, menemukan toko terdekat, dan
menemukan penjualan. Sementara itu, National Retail Federation melaporkan bahwa
lebih dari setengah konsumen akan menggunakan smartphone mereka saat berbelanja selama liburan, dan sekitar 63
persen pemilik tablet melakukan hal yang
sama.
Sumber: Editor’s Note by Burhan Abe, MALE 112 http://male.detik.com
No comments:
Post a Comment