Berawal dari rasa tak puas terhadap busana muslim yang
dibelinya, ia pun merombak disain baju tersebut sesuai keinginannya. Berbekal bakat otodidak dan selera yang boleh
diadu, hasil kreasinya pun dipuji sang suami serta sejawat. Inilah semangat yang melandasi seorang Anniesa
Hasibuan untuk mendebutkan diri sebagai desainer pendatang baru di dunia
fashion.
Lantai peragaan busana di ajang Kaftan Festival,
Westfield, London pada 21 Maret 2015 lalu di London, Inggris, menjadi tantangan
perdananya yang berskala global. Bersama
para desiner dari negara-negara besar lainnya, Anniesa memang dikenal cukup
berprestasi di kalangan perancang yang tergabung dalam Women’s Growth &
Success Foundation.
“Sepuluh jenis rancangan telah kami pamerkan di sana. Alhamdulillah
mendapatkan respon yang luar biasa.
Busana muslim ternyata sudah mendapat tempat di masyarakat dunia,” ujar
Anniesa Hasibuan.
Desiner yang juga bergulat dalam bisnis travel, yakni
PT First Anugrah Karya Wisata (First
Travel), menonjolkan ciri khasnya yang sangat kental dengan ornamen berkilau
yang menampilkan kesan mewah. “Karateristik saya ini diperkuat dengan
penggunaan payet dan swarovski yang diaplikasikan hampir di setiap rancangan
saya,” ujar istri dari pengusaha Andika Surachman itu.
Untuk pemilihan bahan, Anniesa lebih konsisten pada
jenis bahan sutera, brokat, beludru, dan velvet. Bukan sekedar pilihan, pasalnya Anniesa
memang ingin semua rancangannya terlihat mewah secara keseluruhan. Mulai dari bahan
dasar pakaian, hingga pemilihan ornamen pendukung yang gemerlap.
“Pengalamanku masih minim untuk di dunia fashion,
karenanya aku terus belajar untuk meningkatkan kemampuanku. Begitu ada
kesempatan emas seperti yang sekarang di London ini, tidak akan saya sia-siakan
apalagi saya terjadwal untuk tampil 2 kali,” ujar perempuan berusia 28 tahun
itu.
Sebelumnya, Anniesa memang lebih dikenal sebagai
pengusaha travel yang sudah memiliki cabang hingga ke London. Pemilik 'First
Travel' itu mulai mencoba berbisnis fashion karena ingin menyalurkan hobinya
yaitu mendesain. Ia awalnya hanya membuatkan busana untuk diri sendiri dan
suami. Karena banyak yang mendukung untuk menjadi desainer, akhirnya Anniesa
mulai fokus menjadi perancang busana.
Untuk persiapannya sendiri, Anniesa berkutat ketat
selama satu bulan. Bahkan sesungguhnya
rancangannya tak hanya terhenti di lantai peraga di London. Ia pun akan berencana membentangkan karyanya
di lantai peragaan busana di Dubai dan Brunei Darussalam. “ Saya berharap karya saya juga dapat diterima
di Tanah Air,” lanjutnya.
wooow spektakuler banget
ReplyDelete