FILM menjadi lebih
menarik bila memakai bahasa yang dimengerti penonton. Namun tidak mudah
memahami cerita film asing yang disajikan. Setidaknya ada dua cara yang biasa
digunakan untuk menyampaikan pesan cerita kepada penonton: memakai teknik subtitle atau teks dan dubbing atau sulih suara.
Ada penonton yang lebih
menikmati film yang menggunakan teknik
subtitle, namun ada pula yang suka film
dengan dubbing karena lebih
mudah dipahami. Tapi yang jelas, duibbing memiliki tanggung jawab yang lebih
besar karena tak sekadar menerjemahkan dan menyulihsuarakan. Pengalih suara
harus dapat menyamakan intonasi dan emosi tokoh yang diperankan.
Di beberapa negara,
profesi dubber karenanya menempati
posisi bergengsi, bahkan bisa memperoleh penghargaan atas profesionalismenya.
Dikutip dari situs Spiegel, dubber
bernama Gerrit Schmidt-Foss, yang berasal dari Jerman, mendapat berbagai
predikat berkat kemampuan profesionalnya itu. Film Titanic dan Romeo &
Juliet, misalnya, memberi penghargaan German Dubbing.
Perkembangan zaman
memperluas pekerjaan dubber. Saat ini
dubber tak melulu berperan dalam
film, tapi sudah memasuki area seperti game
dan audio book. Sayangnya, perluasan itu belum merambah
Indonesia.
Kebanggaan akan pekerjaan
tersebut belum sepenuhnya dihargai. Itu sebabnya, Nurhasanah, dengan suara
Doraemonnya, misalnya, membutuhkan dedikasi dan komitmen pada saat melakoninya.
Juga Ony Syahrial, aktor pemeran tuyul dalam sinetron Tuyul dan Mbak Yul ketika mengisi suara karakter kartun Jepang, Crayon Shin-chan.
Dubber asal Amerika
Serikat jauh lebih beruntung dalam menjalankan profesinya. Serial animasi The Simpsons, misalnya, tak lepas dari dubber yang mengisi suara tokohnya.
Seperti dilansir Therichest.com, dubber
memiliki penghasilan yang tinggi.
Berbicara mengenai
animasi, jelas tidak lengkap jika tidak membahas soal animasi Negeri Sakura.
Tentunya kesuksesan film-film animasinya didukung pula oleh eksistensi dubber, yang disebut seiyu. Bahkan ada acara tahunan bernama
Seiyu Awards, yang memberi penghargaan kepada dubber berprestasi. Hal itu membuktikan pentingnya peran seiyu dalam industri film dan animasi.
Maka Battle of Surabaya
menjadi awal Indonesia unjuk gigi. Baik animasi, konsep cerita, maupun dubber yang terpilih sangat berkualitas.
Pengisi suaranya pun melibatkan sejumlah aktor dan aktris film Indonesia
populer.
No comments:
Post a Comment