Batik Fashion Week digelar untuk pertama kalinya di
FIMELAFest
Industri ekonomi
kreatif telah menjadi salah satu pilar ekonomi Indonesia dengan kontribusinya
sebesar 7,1 persen terhadap pendapatan domestik bruto pada tahun 20141.
Industri ini tidak hanya berhasil membuka lapangan pekerjaan tetapi juga
meningkatkan daya saing bangsa di tengah era globalisasi.
Guna meningkatkan dan
menumbuhkan industri ekonomi kreatif terutama industri fashion lokal, Kapanlagi
Network (KLN) – perusahaan teknologi digital terdepan di Indonesia menggelar
FIMELAFest 2015. Ajang dilaksanakan 2 - 4 Oktober 2015 di Gandaria City,
Jakarta Selatan.
Triawan Munaf, Kepala
Badan Ekonomi Kreatif dalam acara media gathering FIMELAFest di Jakarta, hari
ini, mengatakan, “Kami sangat mengapresiasi kegiatan yang bertujuan
meningkatkan daya saing industri fashion lokal seperti FIMELAFest hari ini.
Industri fashion merupakan salah satu pilar penting industri ekonomi kreatif
Indonesia. Melalui kegiatan ini, para anak muda yang bergerak di industri
ekonomi kreatif dan fashion dapat mendapatkan bimbingan dari para kreator yang
sudah lama berkecimpung.”
FIMELAFest yang digelar
setiap tahun oleh Fimela.com – situs wanita terkemuka dibawah grup KLN, pada
tahun ini, mengangkat tema #Love4Indonesia. Tema ini dipilih untuk mengangkat
dan lebih mempopulerkan pemakaian produk fashion lokal dan Batik terutama di
kalangan muda.
Ben Soebiakto, Chief
Marketing Officer KLN mengungkapkan “Penyelenggaraan FIMELAFest merupakan salah
satu bentuk komitmen kami dalam mendukung industri ekonomi kreatif. Dari tahun
ke tahun FIMELAFest selalu mengangkat tema social movement. Kami percaya,
sebagai perusahaan yang bergerak di industri ini, KLN punya tanggung jawab
untuk ikut memajukan dan memberikan wadah kepada para anak muda yang punya
semangat untuk berkarya dan berkecimpung di industri ekonomi kreatif.”
Menurut Ben, industri
ekonomi kreatif lokal termasuk industri skala kecil dan menengahnya merupakan
industri yang terbukti tahan terhadap hantaman krisis ekonomi. Industri ini
juga mampu menyerap tenaga kerja sekaligus melindungi warisan budaya nusantara
seperti batik. “Saya kagum dengan semangat kreator muda yang berkecimpung di
industri kreatif. Mereka menciptakan karya yang unik dan menarik. Semangat ini
harus kita jaga bersama, dan harus dibantu supaya terus berkembang,” ungkap
Ben.
Mempromosikan batik melalui Batik Fashion Week
Salah satu gelaran
istimewa di FIMELAFest tahun ini adalah penyelenggaraan Batik Fashion Week yang
diinisiasi oleh Yayasan Batik Indonesia. Acara fashion show yang pertama kali
digelar di Indonesia ini, diawali oleh gerakan sekelompok anak muda untuk
mempromosikan batik sebagai pakaian yang cocok untuk segala suasana, termasuk kegiatan
sehari hari seperti pergi ke kantor atau kuliah.

“Batik saat ini sudah
populer di berbagai kalangan termasuk para anak muda. Oleh karena itu, acara
Batik Fashion Week ini boleh dikatakan sebuah gerakan moral bukan hanya
kegiatan. Apalagi ide penyelenggaraan pekan mode ini berasal dari para kaum
muda yang merasa sering mati gaya saat memakai batik. Padahal, batik sangat
cocok untuk dipakai sebagai pakaian sehari-hari. Dengan berbagai padu-padan,
batik dapat menjadi busana yang chic, edgy ataupun kasual. Kami ingin lebih
mempopulerkan batik sebagai busana ready
to wear, stylish, fashionable dan dipakai oleh berbagai kalangan usia
terutama anak muda Indonesia,” ungkap Ine Hakim Tohir, Sekretaris Jenderal
Yayasan Batik Indonesia.
Pada gelaran pertamanya,
Batik Fashion Week memiliki tema Batik Fashion Festivity dimana akan ada sebuah
fashion show oleh 22 perancang busana
Indonesia yang beberapa diantaranya bukan perancang busana batik. Dalam show
tersebut masing-masing perancang busana akan menampilkan 5 koleksi dengan motif
batik yang didesain khusus untuk acara ini. Perancang busana yang akan tampil
dalam show bertajuk “Kembang” tersebut diantaranya: Didi Budiardjo, Adrian Gan,
Priyo Oktaviano, Jeffrey Tan, Chossy Latu dan lainnya. Selain busana batik
untuk wanita, di Batik Fashion week Ivan Gunawan akan menampilkan koleksi
rancangan batik bagi para pria.
Gelaran menarik lainnya
dalam Batik Fashion Week adalah fashion
show dari NES yang menggabungkan drama musikal dengan peragaan busana, dan
para model yang tampil terdiri dari blogger, sosialita bersama para model
professional.
Acara Menarik Lainnya di FIMELAFest
Selain Batik Fashion
Week, FIMELAFest menggandeng 60 industri fashion lokal untuk ikut membuka booth
selama penyelenggaraan acara. Pada gelaran FIMELAFest juga diadakan Final
Dreamers Girl, sebuah ajang pemilihan duta dreams.co.id; Fimela Girl Model
Hunt, Kompetisi Foto Fabulous Mom & Kid; serta talkshow terkait dengan
industri perfilman dan televisi.
Lebih lanjut, untuk
memperkenalkan pakaian batik yang ready
to wear, dan fashionable, 20 fashion blogger siap menunjukkan gaya
personal dan unik mereka saat memakai batik di acara Love Batik. Masing-masing blogger akan menata gaya mereka sendiri.
Blogger yang berpartisipasi di antaranya: Diana Rikasari, Elizabeth, Maria
Rahajeng, Alika Islamadina, Ana Octarina, dan lain sebagainya. Beberapa musisi
terkenal seperti RAN, Petra Sihombing, Andien Aisyah, Nina Tamam, Iga Mawarni, Rika
Roeslan dan Yuni Shara juga akan menyemarakan 3 hari pelaksanaan FIMELAFest
2015.
No comments:
Post a Comment