Ultra Trails Running Challenge100k and 65K, 42k, 21k and
13k
MesaStila Challenge Ultra
yang merupakan salah satu dari calendar
agenda seri Asia Trail Master, di mana telah dimenangkan oleh dua juara Indonesia
di kancah lomba internasional, 9 – 11 Oktober 2015. Arief Wismoyono (pria) dan
Mila Marlina (wanita) keduanya memenangkan lomba yang paling menantang di 100k
dan keduanya berhak untuk maju di tahun 2015 ke Asia Trail Master dengan
mengikuti empat perlombaan berikutnya.
Perlombaan ini secara
profesional diselenggarakan oleh MesaStila Resort and Spa yang berlokasi di
Desa Losari, Magelang, Jawa Tengah, yang merupakan daerah yang dikenal dengan
UNESCO sebagai candi peninggalan umat Budha bersejarah, yaitu candi Borobudur.
Jalur lari dan rute dari kelima kategori lomba, seluruhnya menawarkan jarak dan
tantangan unik tersendiri, dan telah terbukti sangat indah dan mengesankan bagi
para pelari trail, hingga disebut sebagai “keindahan yang tersembunyi”. Jalur
lari memiliki ciri melalui pegunungan dan memanjat bukit, hutan bambu,
perkampungan tradisional dan hutan liar hingga berakhir di perkebunan kopi di
MesaStila.
Lomba lari dengan
kategori 100k ultra memiliki ketinggian 7700, dan bahkan untuk peserta asal
tanah air seperti Alan Maulana, ini merupakan rintangan yang sangat sulit.
Maulana memimpin lomba di 65k poin pertama, namun kemudian kondisi tubuh tidak
memungkinkan kembali bagi Maulana untuk meneruskan perlombaan. Hal ini membuka
peluang bagi Wismoyono untuk menyusul posisi tersebut, walaupun dia juga harus
berjuang melampaui Dzaki Wardana, sebagai juara kedua. Wismoyono, adalah juara
pertama dari Ultra Gunung Rinjani (Agustus 2015), menyelesaikan lomba 100k di
tengah malam dengan total waktu tempuh 19 jam. Podium ketiga dilengkapi oleh
Pramonosidi Wijanarko, yang merupakan juara kedua di Marathon Gunung Gede
Pangrango (Mei 2015).
Setelah lomba ini,
Wismoyono telah mendapatkan 90 poin di peringkat Asia Trail Master atas pelari
Cina Xie Zhangrong, pelari India Ullas Narayana, Wijanarko dan Yan Longfei, di antara
lainnya dengan persaingan ketat. Perolehan poin lainnya yang akan datang adalah
perlombaan di Cina, Philipina, Indonesia dan Kamboja.
Sementara, Mila Marlina
tidak memiliki persaingan yang sulit dengan lari jarak jauh di negaranya
sendiri, namun untuk mencapai juara Asia Trail Master 2015, dia harus
menghadapi sang bintang asal Malaysia, Tan Seow Ping. Perolehan poin antara
keduanya hanya terpaut 42 poin.
Memasuki tahun kelima
MesaStila challenge untuk lomba lari trail dan tahun kedua lomba lari ultra,
diikuti oleh 185 pelari, yang berasal dari Indonesia, Perancis, Belanda,
Belgia, Jepang dan negara Asia lainnya. Perlombaan lari ini merupakan suatu
pertemuan dari para pelari Internasional, terutama dengan adanya Kang Hendra
Wijaya, Aki Niaki dan Sri Budi Agus dari MesaStila, selaku para konsultan dan race director. Perlombaan lari tersebut
dimulai sejak 10 Oktober 2015 pukul 05.00 WIB untuk start lomba lari 100k, diikuti di pukul 22.00 WIB untuk start lomba lari 65k. Hari berikutnya,
11 Oktober 2015 pukul 05.00 WIB untuk start
lomba lari 42k, dan tidak lama berikutnya dilanjutkan dengan start untuk lomba lari 21k dan 13k pada
pukul 07.00 wib. Kedua kategori terakhir perlombaan dimulai dengan start di Stasiun Kereta Api Ambarawa
yang bersejarah.
Pada acara pengumuman
pemenang, dihadiri dan dibuka oleh Tazbir, sebagai Asisten Deputi Pengembangan
Segmen Pasar Bisnis dan Pemerintah mewakili Kementerian Pariwisata Republik
Indonesia dan Prasetyo Ariwibowo, sebagai Kepala Dinas Kebudayaan dan
Pariwisata Jawa Tengah. Pada acara tersebut, MesaStila juga memberikan donasi
secara simbolis kepada sekolah pembina anak-anak penderita autisme, yaitu
Yayasan Bina Anggita di Magelang.
Hasil selengkapnya dapat
dilihat di mesastila.fonesport.com/result/result-2015
No comments:
Post a Comment