Tato kini tidak lagi
dinilai sebagai gambar murahan, bahkan sudah menjadi gaya hidup masyarakat
urban. Perempuan yang menggilai seni tato kini juga semakin berani mengumbar
lukisan di tubuhnya. Para selebritaslah yang menjadi salah satu penyebar virus
tato sebagai gaya hidup. Sebutlah Demi Lovato, Selena Gomez, dan Katy Perry,
contohnya, yang bangga memamerkan tatonya.
"Aku ingin membalikkan
stigma. Tidak semua perempuan bertato nakal. Bagiku, justru menjadi kontrol
buat diri sendiri," ujar Sharena Delon, mewakili aktris dalam negeri.
Ya, banyak alasan perempuan
rela menahan sakitnya tusukan jarum di tubuh. Banyak cerita dari para tattoo artist atau tattooist saat menghadapi permintaan klien yang bertandang ke
studio mereka. Ada yang serius ingin menato tubuhnya, ada pula yang hanya
iseng, termasuk yang punya permintaan tak masuk akal dan cenderung
"nakal".
Yang sedang marak adalah
permintaan membuat rajah di area sensitif hingga di alat vital. "Saat
masih lajang dulu pernah ada permintaan yang aneh-aneh. Minta ditato di rusuk,
tapi dia lepas baju dan bra. Itu, sih, rezeki bapak nakal ha-ha-ha…," ujar
tattooist Bayu Nugroho sambil tertawa.
Bukan hanya tattooist pria,
penato perempuan pun tak lepas dari godaan klien nakal. Pengalaman itu
diperoleh tattooist Anneke Fitrianti.
"Banyak pria yang suka iseng menghubungi atau minta ditato di area vital.
Dari percakapannya saja sudah aneh dan cabul. Ya, inilah bagian dari risiko
pekerjaan. Jadi aku cuek saja," katanya.
Meski tato sudah menjadi
gaya hidup masyarakat urban, ternyata profesi tattoo artist masih menuai kontroversi, terlebih bagi tattooist perempuan. Tapi jangan salah,
kendati menuai godaan dan cibiran, pendapatan tattoo artist setara dengan gaji pokok menteri.
Bagi Anne dan Bayu, tattoo
artist bukanlah profesi biasa. Menjadi tattoo artist merupakan hobi yang dapat
mengisi pundi-pundi. Tak tanggung-tanggung, pendapatan yang berhasil diraup pun
cukup menggoda. "Banyak yang enggak tahu penghasilan kami lumayan besar,
asalkan rajin, serius, dan nyaman menjalaninya," Anne mengungkapkan.
No comments:
Post a Comment