Masakan Padang Masuk Gredos San Diego Gastronomy School,
Buitrago, Madrid
 |
Dapur di Gredos San Diego |
Indonesia memiliki warisan
budaya kuliner yang beraneka ragam, mencerminkan keanekaragaman tradisi dan
kekayaan alam setiap wilayah di Indonesia. Karenanya, sangat tepat digunakan
sebagai salah satu instrumen untuk mempromosikan tingginya budaya Indonesia
dalam kegiatan promosi Indonesia di luar negeri. Salah satunya masakan Padang,
yang diperkenalkan ke Gredos San Diego Gastronomy School, Buitrago, Madrid, Spanyol,
Jumat 22 Januari 2016.
 |
Icil-icip Masakan Padang |
Sebuah acara makan siang
digelar hari itu, yang dihadiri antara lain oleh Presidente Gredos San Diego
School, Carlos de la Higuera dan Director del Colegio Gredos San Diego School,
Javier de Miguel Redondo. Sementara delegasi Indonesia antara lain Duta Besar RI di Madrid, Yuli Mumpuni Widarso,
Direktur Promosi Pariwisata Luar Negeri Ditjen Pemasaran Pariwisata Kementerian
Pariwisata, Nia Niscaya dan jajarannya.
 |
Red Wine vs Jahe Sereh |
Jamuan santap siang itu
disiapkan oleh dua pihak, yakni chef
dari Indonesia, yang terdiri dari Marko Lim, Timotius Agus Rachmat, dan Wanda
Mahardi, serta para siswa dari Gredos San Diego Gastronomy School. Para calon chef sekolah tersebut menyiapkan appetizer dan dessert, sementara dari tim Indonesia, yang di-support Marko Padang Jakarta, menyiapkan beberapa course. “Fusion food, perpaduan antara makanan Barat dan makanan Timur,”
ujar Vita Datau Mesakh, salah seorang penggagas acara ini yang juga Presiden
Akademi Gastronomi Indonesia (AGI).
 |
Starter: Sup Tomat |
 |
Appetizer (1) |
 |
Appetizer (2) |
 |
Appetizer (3) |
Tapi bukan sekadar tentang
makanan, karena gastronomi juga menyangkut kebudayaan. Menyiapkan makanan juga
buka sekadar memasak dan menyajikannya untuk para tamu, tapi sekaligus menjadi
ajang pengenalan antar dua bangsa. Para siswa bisa belajar tentang makanan
Indonesia, Padang khususnya, termasuk pengetahuan bahan dan teknik memasak,
dari pakarnya. Sementara itu, para tamu tidak sekadar mencicipi makanan rendang
asal Padang, misalnya, tapi juga mengerti apa filosofi yang terkandung di
dalamnya.
Ada dua makanan pembuka dan
satu makanan penutup yang disiapkan para siswa. Sementara chef Indonesia
menyiapkan sup ikan kuning, ayam panggang gule, dan nasi rendang. Anggur merah
asal Spanyol menemani makan siang itu, sementara Indonesia mengeluarkan minuman
hangat, yang berbahan jahe merah, sirih, dan lime.
 |
Ikan Kuah Kuning |
 |
Ayam a la Padang |
 |
Rendang |
Para tamu sangat terkesan
dengan makanan yang disajikan siang, tak kurang dari Presidente Gredos San
Diego School, Carlos de la Higuera ikut memuji makanan Padang, terutama rendang
dan minuman jahe merah. You are what you
eat. Kami adalah bangsa yang sangat menghormati budaya kuliner, dan sangat
terbuka untuk mengenal kuliner dari negara lain,” katanya.
 |
Jamuan Makan Siang |
Gredos San Diego Gastronomy
School, Buitrago, adalah salah satu dari delapan sekolah di bawah naungan
Gredos San Diego di Madrid, dengan jumlah siswa saat in mencapai 14.000. Untuk
sekolah yang berbadan hukum koperasi, Gredos San Diego tergolong terbesar di
Spanyol. Saat ini sudah ada memorandum of
understanding antara mereka dengan AGI, yang kelak bisa ditingkatkan dalam
bentuk kerjasama yang kongkret antara keduanya.
Jamuan makan siang tersebut
adalah salah satu dari kegiatan dari beberapa kegiatan yang berkaitan dengan
kuliner. Menurut Yuli Mumpuni Widarso, KBRI Madrid selama lima tahun belakangan
ini rajin mengenalkan warisan budaya kuliner Indonesia di Spanyol. “Makanan
bisa menjadi pintu masuk bangsa lain mengenal lebih jauh tentang Indonesia,”
jelasnya.
 |
Buitrago vs Padang |
 |
Para Calon Chef |
Meski tahun ini Indonesia
tidak terlibat dalam Madrid Fusion yang berlangsung di Palacio de Congresso
Madrid, 25 – 27 Januari 2016, manajemen acara itu menganggap penting Indonesia,
dan telah menyampaikan proposal kepada Menteri Pariwisata RI untuk
menyelenggarakan Madrid Fusion 2028 di
Bali. (Burhan
Abe)
Baca juga:
No comments:
Post a Comment