Berpetualang Rasa ke Negeri Kangguru

Selama 10 hari, 14 – 24 Maret 2002, enam wartawan dari pelbagai negara mendapat undangan Australian Tourist Commission untuk program Epicurean Experiences Theme Tour, merasakan kelezatan makanan dan minuman terbaik di restoran-restoran terkemuka di Brisbane (Queensland), Canberra (Australian Capital Territory), dan Melbourne (Victoria). Mereka adalah Diego Bigongiari (Argentina), Anneli Dierks (Jerman), Sarenda Eloff-Voster (Afrika Selatan), Eta Kroon (Swedia), Tamara Rubanowski (Selandia Baru), dan Burhan Abe (Majalah ME – Indonesia). Berikut catatan pengalamannya.

Australia mempunyai banyak sisi. Berbagai tema bisa dijual sebagai komoditi wisata. Menjajal makanan enak, dan mencicipi wine terbaik merupakan pengalaman yang mempunyai kesan tersendiri.

Undangan ke Australia dari ATC (Australian Tourist Commission) memang bukan yang pertama bagi Majalah ME. Tapi kali ini dengan tema Epicurean Experiences – Food & Wine Theme Tour, tetap saja menarik perhatian. Yang terbayang adalah tur ke pelbagai tempat sambil mencicipi makanan dan minuman yang paling enak di wilayah tersebut. Maklum, Epicurean sendiri berarti “the enjoyment of good food and drink”. “Habis dari tur, berat badan pasti naik beberapa kilo,” komentar Yovita Poerwadi dari ATC Jakarta.

Sambil mengantongi jadwal acara yang sudah tersusun rapi saya sudah membayangkan hal-hal yang menyenangkan, termasuk soal mencicipi makanan dan merasakan nikmatnya anggur Australia. Saya hitung, ada sekitar 18 restoran – yang pastinya kelas satu, atau memiliki keistimewaan tertentu – yang harus kami kunjungi, belum termasuk makan siang dan acara wine tasting di vineyard (perkebunan anggur) dan winery (pembuatan wine).

Rabu 13 Maret jam 20.05, pesawat Qantas Airways dengan nomer penerbangan QF 042 membawa saya ke Sydney. Sekitar tujuh jam perjalanan terasa menyenangkan dan jauh dari membosankan. Sampai di bandara internasional Sydney jam menunjukkan pukul 06.45 waktu setempat – terdapat perbedaan lima jam dengan Jakarta.

Saya kagum melihat sarana di bandara yang begitu modern dan berfasilitas lengkap. Informasi apa pun rasanya tersedia, bahkan ada fasilitas warnet yang bisa dipakai sepuasnya tanpa beaya sepeser pun – untuk penerbangan domestik harus pakai koin 2 dolar Australia untuk setiap pemakaian 20 menit. Fasilitas itu saya gunakan untuk berkirim email ke beberapa rekan, termasuk ke contact persons yang mengatur perjalanan ini, sambil menunggu jadwal penerbangan berikutnya ke Brisbane pada pukul 13.10.

Di Sydney saya mempunyai jadwal wawancara dengan Paul Curtis, Qantas Chef Executive di Qantas Flight Catering Limited (QFCL) Building yang lokasinya tak jauh dari bandara – hanya 10 menit dengan taksi. Saya menggali informasi seputar Snap Fresh, program baru yang diluncurkan Qantas pada Februari lalu. Kabarnya ini konsep menu baru baru yang akan dihidangkan pada para penumpang rute domestik dan internasional. Fasilitas Snap Fresh di Crestmead, Brisbane, merupakan salah satu pusat produksi sajian hidangan makanan termodern di dunia dan merupakan bagian dari tren internasional dalam industri jasa boga dalam memberikan kualitas terbaik dan konsistensi (lihat Snap Fresh dari Qantas).

Inilah permulaan pengenalan terhadap makanan Barat, khususnya selera Australia. Tapi Epicurean Experinces Theme Tour agaknya baru dimulai di Brisbane. Dengan penerbangan domestik, juga dengan Qantas yang menyeponsori seluruh perjalanan ini, saya tiba di ibu kota Queensland itu pukul 13.35 waktu setempat.

Neil Abercrombie dari perusahaan transportasi Astra of Brisbane menjemput saya, dan dengan limousin saya diantar ke Marriot Hotel. Sepanjang jalan menuju hotel saya melihat kota yang bersih, perumahan, taman, dan gedung-gedung tinggi tertata rapi. Udara sangat cerah, pantas kalau mereka menyebut Brisbane sebagai ‘City of Sun Days’. Di hotel yang beralamat di 515 Queen Street Brisbane itu telah berkumpul lima wartawan lain yang datang dari pelbagai negara: Argentina, Jerman, Afrika Selatan, Swedia, dan Selandia Baru.

Sebetulnya banyak tempat-tempat menarik yang harus dikunjungi di Brisbane. Museum, art gallery, atau Treasury Casino. Yang disebut terakhir ini tak lain adalah salah satu kasino yang terbesar di Australia, tak kurang dari 100 meja judi yang tersedia, belum termasuk 1.200 mesin judi. Tapi perhatian kami kali ini tentu pada resto dan kafe.

Unsplash

Setelah istirahat beberapa waktu sambil menghimpun energi, malam harinya para wartawan berkumpul di foyer hotel. Kami saling berkenalan. “The party will start from here!” kata Felicity Osman dari ATC Pusat (Sydney). Selain Felicity yang menjabat sebagai Publicity Officer – Europe, Middle East & South Africa, yang akan memandu kami selama program berlangsung, kami juga akan ditemani Jodie Kelly untuk acara di Queensland.

Restoran pertama yang kami kunjungi adalah E’cco Bistro. Berlokasi di pusat kota, hanya beberapa blok dari hotel. Restoran ini tidak terlalu besar, tapi cukup lega untuk makan malam yang romantis. Dekorasinya cenderung minimalis. Hampir tidak ada sekat antara ruang yang satu dengan ruang yang lain. Sangat friendly, apalagi pengelola dan pengunjung sepertinya sudah saling akrab.

Malam itu hidangan terdiri dari lima bagian, mulai dari pembuka hingga penutup, termasuk kopi atau teh. Saya terkesan dengan main course-nya, yang terdiri dari seafood stew lengkap dengan ikan, kerang-kerangan, mussels (remis segar), serta cumi. Tak ketinggalan house wine, terdiri dari Palandri Sauvignon Blanc 2001 (Western Australia), Yering Station Pinot Noir Rose 2001 (Yarra Valey), Aleramico Barbera Superiore 1996 (Italy), dan Ninth Island Botrytis Riesling 2000 (Tasmania).

Merupakan kehormatan malam itu kami ditemani langsung oleh pemiliknya yang juga chef restoran itu, Philip Johnson. Rupanya bukan nama besar yang dipertaruhkan untuk sebuah resto dengan konsep fine dining, tapi sang kokilah yang sangat berperan apakah resto itu berkualitas atau tidak. Philip yang asal New Zealand itu dikenal sebagai koki yang andal, mendirikan E’cco sejak Agustus 1995, dan segera menjadi khasanah kekayaan restoran di Brisbane.

Secara nasional resto ini juga mendapat penghargaan The Remy Martin Gourmet Traveller Australian Restaurant of The Year Award pada 1997, serta menjadi salah satu yang direkomendasikan dalam Eating and Drinking in Australia 2001.

Previous article
Next article

Related Stories

spot_img

Discover

Cross Paasha Bali Seminyak

A Symphony of Style, Sophistication, and Balinese Charm Bali, Indonesia – In the heart of...

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

COAL Menghidupkan Suasana Bar di Jakarta Pusat

COAL adalah bar terbaru di Jakarta yang menyajikan koktail khas dengan sentuhan cita rasa...

Sunday Folks Luncurkan Aneka Pilihan Es Krim Artisanal di...

Merek asal Singapura ini menghadirkan pilihan es krim premium dan hidangan pencuci mulut di...

Popular Categories

Comments