Namun, ketika seorang atasan yang memiliki nilai recognition tinggi menganggap semua orang seperti dirinya yang senang dipuji di depan umum, justru bisa menimbulkan ketidaknyamanan ketika ia mengelu-elukan prestasi anak buah yang memiliki nilai recognition rendah.
Pemahaman seorang pimpinan terhadap nilai-nilai yang dimiliki anggota tim dan kemampuannya untuk memberikan motivasi kepada mereka sesuai dengan nilai yang dimilikinya, akan menciptakan psychological safety bagi mereka.
Individu yang memiliki nilai hedonisme yang tinggi bisa jadi terlihat seperti tidak serius dalam bekerja di mata pimpinan yang memiliki nilai hedonisme yang rendah.
Tanpa disadari, pimpinan memiliki penilaian negatif terhadapnya sehingga menciptakan jurang pembatas dalam hubungannya dengan anak buah ini.
Padahal, individu yang memiliki nilai hedonisme tinggi itu bisa jadi bekerja sama kerasnya seperti yang lain, tetapi ia membutuhkan lingkungan bekerja yang fun untuk mendorong performanya.
Dialog bermakna perlu dilakukan pemimpin dengan anggota tim untuk lebih mengenal masing-masing dari mereka secara pribadi. Memahami nilai apa yang penting bagi mereka saat ini, dapat memperkecil jarak dan membangun chemistry dengan mereka sehingga tumbuh kepercayaan dan lingkungan kerja yang lebih sehat dan produktif.
Yang juga tidak boleh dilupakan adalah niat yang didasari ketulusan untuk membangun chemistry. Ini karena chemistry dirasakan oleh hati, bukan pikiran yang mungkin dapat diperdaya oleh kata-kata manis.
EXPERD, HR Consultant/Konsultan SDM
Diterbitkan di Harian Kompas Karier 8 Maret 2025