Setelah dunia startup sempat gonjang-ganjing dengan gelombang PHK dan isu “bakar uang” yang tak lagi seksi, banyak yang mulai skeptis: apakah memulai startup di Indonesia masih relevan?
Jawabannya: masih sangat menarik—kalau kamu bisa baca arah angin dan berani main di zona baru.
Indonesia dengan 270 juta penduduk, jutaan pelaku UMKM, dan pengguna internet yang makin aktif setiap harinya tetap jadi ladang subur untuk ide-ide segar. Tapi kuncinya bukan lagi kecepatan dan “growth hacking”—melainkan solusi nyata, relevansi lokal, dan keberlanjutan.
1. Startup Ramah Lingkungan yang Benar-Benar Berguna
Tren gaya hidup berkelanjutan bukan cuma soal pakai tote bag dan sedotan bambu. Saat ini, makin banyak brand dan individu yang peduli jejak karbon, sisa makanan, hingga pengelolaan limbah rumah tangga.
Bayangkan ada startup lokal yang membantu orang-orang di kota mengubah sisa dapur jadi kompos dengan mudah, atau menghubungkan rumah tangga dengan bank sampah digital. Atau lebih canggih: platform penghitungan dan “offset” karbon pribadi bagi pengguna transportasi daring.
Startup seperti ini bisa kerja sama dengan brand F&B, kampus, bahkan pemkot.
Kenapa ini potensial?
- ESG jadi standar baru di bisnis
- Generasi Z makin sadar lingkungan
- Banyak kota butuh solusi cepat, murah, dan scalable untuk masalah sampah
2. Microlearning Berbasis AI: Belajar Skill Singkat, Anti Ribet
Pernah merasa overwhelm ikut kursus online yang durasinya berjam-jam? Nah, bayangkan ada aplikasi belajar skill praktis (edit video, Excel, desain Canva, hingga belajar AI prompt!) dalam bentuk konten microlearning — durasi 1–5 menit, langsung bisa dipraktikkan.
Dengan bantuan AI, kontennya bisa otomatis menyesuaikan dengan gaya belajar, kecepatan user, bahkan memberi soal latihan yang adaptif.
Startup seperti ini cocok menyasar pelajar, pekerja kantoran, hingga ibu rumah tangga yang pengin upskill tapi waktunya terbatas.
Kenapa ini relevan?
- Tren short-form learning makin kuat
- Banyak orang ingin belajar cepat, ringan, dan aplikatif
- Bisa diintegrasikan dengan sertifikasi digital atau peluang kerja remote
Jadi, Harus Mulai dari Mana?
Kalau kamu punya minat di bidang digital, desain, edukasi, atau lingkungan—ini saat yang tepat buat mulai bangun MVP (Minimum Viable Product), uji coba ide di komunitas, dan bikin tim kecil. Bacaan lebih lanjut, cekidot https://lynk.id/StartUp1
Kuncinya bukan seberapa canggih teknologimu, tapi seberapa tepat solusimu untuk masalah sehari-hari.