Coastal Brunch di Seasalt Alila Seminyak: Ritme Santai, Sentuhan Glamor

Ada sesuatu yang magis tentang Minggu di Bali. Di Seasalt Alila Seminyak, waktu seakan berjalan lebih lambat: angin laut yang hangat, cahaya tropis yang jatuh lembut ke meja, dan alunan saksofon yang mengisi udara. Semua berpadu dalam Coastal Brunch, sebuah ritual tepi pantai yang telah menjadi ikon gaya hidup di Seminyak.

Brunch di sini bukan sekadar urusan makan siang panjang. Ia adalah perayaan rasa dan suasana. Dari tiram Banyuwangi yang dipadukan dengan mignonette khas Seasalt, sashimi ikan yang di-dry-aged dengan teknik presisi, hingga Wagyu short rib yang dimasak perlahan dengan lada hitam Kalimantan—setiap hidangan hadir sebagai undangan untuk berhenti, mencicipi, dan menikmati.

Wine Not? Cerita, Rasa, dan Gaya Hidup di Balik Segelas Wine

Di antara interaksi hangat para tamu, pass-around dish muncul seolah-olah memberi kejutan kecil: gazpacho nanas-pear dengan tiram acar, ceviche seafood dengan santan yang segar, atau taco daging Angus yang diracik langsung di depan mata. Semua menyatu dalam suasana yang santai, namun tak kehilangan sentuhan glamor.

Seasalt merayakan keberlanjutan tanpa kehilangan daya tarik kosmopolitannya. Sumber lokal, prinsip zero-waste, dan kreasi musiman berpadu dengan prosecco dingin atau rosé yang berkilau di bawah sinar matahari sore. Dan ketika Anda duduk menatap laut, dengan percakapan yang mengalir dan musik DJ yang tenang, Anda akan paham mengapa orang terus kembali ke sini, Minggu demi Minggu.

“Brunch di Seasalt menangkap esensi Bali—santai, menginspirasi, dan tak terlupakan,” ujar Dante Rossi, Director of Food & Beverage Alila Seminyak. Sebuah pernyataan yang bukan sekadar promosi, tapi pengalaman yang terasa nyata saat Anda menghabiskan siang di tepi pantai Seminyak ini.

Jika Bali adalah pulau untuk merayakan hidup, maka Coastal Brunch di Seasalt adalah alamat resminya. (Abe)

Must Read Book: Shaken, Not Stirred: The Martini Manifesto

Related Stories

spot_img

Discover

Kalau Politik Jadi Series Netflix

🎬 Resensi: Drama Korea Politik Indonesia – Burhan Abe Kalau lo pikir politik itu cuma...

Chef Luca Masini: Dari Livorno ke Sanur, Dari Laut...

Pagi di Sanur punya ritme sendiri. Angin laut membawa aroma asin, burung camar beterbangan...

Rasa Memiliki: Skin in the Game

Oleh Eileen Rachman & Emilia Jakob Setiap orang pernah merasakan bedanya: dilayani pemilik usaha yang...

Banyan Group Menandai Tonggak Sejarah Properti ke-100 dengan “100...

Tiga dekade setelah menghadirkan resort pertamanya di Phuket, Banyan Group bersiap menulis bab baru...

JAMPA: Botanical Dining, Redefined

Phuket’s Michelin Green Star Rebel Goes Plant-Based in Style Di era di mana fine dining...

Jenis Talenta Baru: Dari New Collar ke Next Level

Transformasi digital itu bukan pilihan. Dia datang, gedor pintu, dan kalau kita nggak siap,...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here