2. At-Turaif, ad-Dir’iyah, Riyadh

Di tepi barat Riyadh, di antara pepohonan kurma dan aroma tanah kering, berdiri At-Turaif—tempat kelahiran Kerajaan Saudi pertama. Gang-gang sempit dan benteng bata lumpurnya menceritakan masa di mana kesederhanaan dan kekuasaan hidup berdampingan. Kini, kawasan ini menjelma menjadi distrik budaya dengan museum, galeri, dan restoran modern, menjembatani masa lalu yang mulia dengan masa kini yang kosmopolitan.
Kopi 4.0: Ketika Bisnis, Budaya, dan Gaya Hidup Berkolaborasi
Berjalan di At-Turaif adalah seperti menelusuri sejarah dengan secangkir kopi Arabica di tangan—hangat, tajam, dan membekas.
3. Jeddah Bersejarah, Gerbang Menuju Makkah

Al-Balad bukan sekadar distrik tua; ia adalah denyut nadi dari Jeddah yang lama. Rumah-rumah karang berumur ratusan tahun berdiri kokoh, balkon kayu mashrabiya-nya menatap laut dengan elegan. Di sinilah para jamaah dari Nusantara dulu tiba, membawa doa, harapan, dan cerita.
Kini, Al-Balad kembali hidup: kafe-kafe kecil bermandikan cahaya lampu temaram, galeri seni lokal berdiri di antara lorong batu, dan pasar tradisional berdengung dengan bahasa dari seluruh penjuru dunia. Di sinilah sejarah dan modernitas bersalaman.
Wine Not? Gaya Hidup di Balik Segelas Wine