Sex, Lies, and Sacrifice

Menurut Christine, pengaruh komunitas dan gaya hidup yang glamour menjadikan nilai-nilai hedonisme tumbuh merasuki kehidupan wanita yang bertipe enggan bekerja-keras. Pilihan menjadi wanita simpanan adalah yang terbaik di antara yang tidak baik. Daripada menjadi pelacur, daripada menjadi istri kedua, daripada bersusah-payah menjadi ini-itu lebih baik menjadi wanita simpanan.

Pada wanita, rasa kecewa dan frustasi yang terpendam terhadap orang-tuanya, dendam terhadap pria karena cintanya pernah ditolak atau diputus sepihak, frustasi karena belum mendapatkan pasangan yang diidamkan, kecewa hubungan asmara yang selalu kandas, dijadikan pembenaran dirinya untuk memilih menjadi wanita simpanan. Siapa yang tidak tergoda, tinggal di apatemen mewah, mengendarai mobil keluaran baru seharga ratusan juta rupiah…

Photo by Crew on Unsplash

Pembenaran dan kompromi terhadap godaan, rayuan, tawaran kesenangan, ini tidak terlepas dari adanya demand dan supply. Ada wanita yang mau menjadi wanita simpanan karena ada pria yang menawarkan posisi ini. “Pria jenis ini sudah pasti telah berkeluarga, kaya, gombal, dan suka petualangan seks. Petualangan seks dibungkus dengan aroma cinta dan nafsu terjalinlah suatu hubungan yang terlarang,” terangnya.

Tidak mudah memang menjalin hubungan terlarang ini. Menjadi wanita simpanan pun penuh dengan perjuangan dan strategi yang jitu. Tidak sedikit wanita simpanan yang cukup “pintar”, dengan berbagai upaya mencoba memenuhi obsesinya untuk tujuan kelancaran atau kemudahan karier, mendongkrak popularitas, dan memastikan jaminan masa depannya. Pria yang menjadi incaran adalah yang kaya, punya jabatan atau kedudukan atau kekuasaan. Awalnya saling memanipulasi, akhirnya saling menipu diri.

(Burhan Abe)

ME, 2007

Related Stories

spot_img

Discover

Menemukan Ketenangan: Koleksi Secluded Villa Dari Nakula

A Gentleman’s Escape, Bali Style Bali mungkin terkenal dengan beach club yang ramai, pesta sampai...

Start Small, Scale Big: Buku yang Bikin Kita Ingin...

Saya harus jujur, awalnya saya pikir buku tentang bisnis startup itu pasti rumit, penuh...

PR 4.0: Mengelola Persepsi di Era Digital – Blueprint...

Di dunia bisnis modern, teknologi bukan lagi sekadar alat, melainkan lanskap tempat reputasi dibangun...

Dari Bandung ke London: Adhi, Anak Indonesia di Jantung...

Di balik layar kecerdasan buatan yang hari-hari ini mengubah cara manusia bekerja, belajar, bahkan...

“Behind The Stage”: Buku Paling Rock Tentang Bisnis Musik...

Kalau lo pikir industri musik itu cuma soal panggung, sound system, dan lighting keren,...

Slow Burn: Saatnya Menikmati Hidup Pelan-Pelan Lewat Cerutu, dari...

Kalau selama ini Anda mengira cerutu hanya milik kalangan pria tua berperut buncit yang...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here