Malaysia Makin Seronok

Berikutnya adalah pawai mobil hias, yang masing-masing menampilkan visualisasi kreatif dari ciri khas masing-masing negara bagian. Sebagai pengiring parade mobil hias tujuh marching band sekolah terbaik diikuti penampil lainnya yang mendekati jumlah 1.000 orang. Peserta yang mengiringi mobil hias tersebut mengenakan kostum tiruan makhluk-makhluk alam dan bunga seperti burung, bunga matahari, lebah, dan kupu-kupu.

Mobil hias memulai perjalanan dari Dataran Bandaraya dan bergerak di sepanjang jalan Johor Bahru, menuju tujuan terakhir di kawasan pantai Danga Bay, tempat mobil tersebut dipamerkan selama tiga hari – untuk memperebutkan berbagai penghargaan. Acara yang berlangsung hampir tiga jam ini, sangat meriah. Pengunjung memenuhi jalan-jalan tempat parade tersebut dilaksanakan, tidak sedikit dari mereka yang berfoto ria untuk mengenang momen langka ini.

Kuala Lumpur dari Atas

Program Mega Fam, yang diselenggarakan Pemerintah Malaysia, dan disponsori perusahaan penerbangan nasional, dan hotel-hotel berbintang, tidak cuma menyaksikan Festival Flora. Rombongan wartawan dari Indonesia selama seminggu (24 – 30 Juli 2008) berkesempatan mengunjungi beberapa tempat wisata di Johor dan Kuala Lumpur.

Sebutlah Museum Diraja Abu Bakar/Istana Besar, Desaru Agro Tourism, Wisata Kunang-Kunang (Johor), Dataran Merdeka, Menara Kembar Petronas, Aquaria Kuala Lumpur Convention Centre (KLCC), Istana Raja Malaysia (Kuala Lumpur), Royal Selangor Pewter, kompleks kantor pemerintahan di Putrajaya, Putrajaya Cruise (Selangor), dan tidak lupa kawasan belanja paling bergengsi di KL, Bukit Bintang. 

Photo by Rc Cf on Unsplash

Saya tidak ingin melewatkan sedikit pun untuk berkunjung ke tempat-tempat tersebut. Takjub menyaksikan kemajuan Malaysia, yang dulu cuma “anak bawang” dibandingkan Indonesia. Ada beberapa tempat wisata yang sebenarnya biasa-biasa, tapi mereka bisa mengemasnya menjadi sesuatu yang unik. Aquaria, misalnya, akuarium yang berlokasi di lantai bawah Kuala Lumpur Convention Centre, apa bedanya dengan Sea World Ancol Jakarta?

Lalu, apa istimewanya agrowisata di Desaru, yang tak lebih lengkap daripada taman buah Mekarsari di Bogor, juga apa menariknya menyaksikan kunang-kunang di sepanjang sungai di senja hari. Tapi, dengan kemasan yang menarik, paket-paket wisata tersebut, mampu menyedot wisatawan, baik domestik maupun asing dari negara-negara tetangga. 

Yang membuat saya kagum adalah, semua kawasan tertata dengan asri, modern, dan tentu saja aman – serta bebas dari gangguan pedagang asongan. Malaysia juga memiliki jalan raya yang mulus. Ruas jalannya rata-rata lebar dengan cat garis yang terang dan lampu lalu lintas yang terawat, nyaris sempurna. Kula Lumpur, dengan penduduk yang hanya 3 juta jiwa, bebas dari kemacetan, karena selain lalu-lintasnya tertib, di dalam kota tersedia angkutan kereta monorel yang dibangun di atas jalan raya sepanjang 11 km.

Ingin menyaksikan pemandangan kota Kuala Lumpur dari atas? Ada dua cara untuk melakukannya, yakni naik lift ke menara kembar Petronas, atau mencoba wahana yang satu ini, Eye on Malaysia, atau kincir raksasa yang berputar dengan ketinggian 60 meter.

Saat itu Menara Petronas yang memiliki 88 lantai ditutup untuk umum, lagi pula saya pernah naik ke atas beberapa waktu yang lalu. Alternatifnya apalagi kalau bukan naik kincir raksasa dengan 42 gondola yang pertama kali diresmikan oleh Perdana Menteri Datuk Seri Abdullah Ahmad Badawi itu.

Lumayan, saya dapat menikmati pemandangan kota yang dibangun pada 1857 itu dari atas kincir raksasa yang berada di tengah kota, tepatnya di wilayah Danau Titiwangsa itu.

Royal Selangor dan Putrajaya

Dari sekian tujuan wisata, favorit saya adalah Royal Selangor Pewter dan Putrajaya. Royal Selangor adalah merek dagang kerajinan yang terbuat dari pewter (campuran dari timah, tembaga dan antimony), yang mempunyai nilai estetika tinggi. Inilah salah satu yang disebut-sebut sebagai ikon Malaysia, selain sepatu merek Vincci yang banyak diburu orang-orang Indonesia.

Previous article
Next article

Related Stories

spot_img

Discover

Terus Mau Sampai Kapan Cuma Jadi Penonton? Ini Dua...

Iya, maaf kalau judulnya pedes. Tapi coba tanya diri sendiri:“Usahamu sekarang benar-benar berkembang, atau...

Catatan Seru Buat Kamu yang Lagi Bangun UMKM

Biar Nggak Cuma Posting, Tapi Jualan Beneran Laku Siapa sih yang nggak mau tokonya rame...

Mengubah AI dari Sekadar Tren Jadi Mesin Uang

Catatan untuk Mereka yang Ingin Kerja Lebih Cerdas Kita sedang hidup di masa paling unik...

Rasa yang Membara dan Penuh Elegansi: Cita Rasa Thailand...

Ada kalanya, pengalaman kuliner tak hanya soal rasa, melainkan juga soal suasana, cerita, dan...

Sebuah Gelas, Sebuah Gaya Hidup

Ada dua jenis pria di dunia ini: mereka yang memesan Martini dengan yakin, dan...

Slow Burn: Cerutu, Gaya Hidup, dan Maskulinitas yang Disadari

Cerutu itu bukan sekadar asap atau gaya. Ini soal sikap. Dan Slow Burn menyajikan...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here