80s Never Die

Bukan, kita2 bukan kumpulan manula usia 80-an. Belum setua itulah, cing. Walopun emang masa jaya kita2, saat2 bisa nglakuin apa aja nggak pake mikir panjang, udah lewat…

Blog ini didedikasikan untuk mengenang taon2 yang indah itu. Dekade 80-an! Biar aja orang pada bilang norak, jadul, najong, memble… yang penting kita2 tetep merasa kece dan juga hepi bisa bernostalgia. Oke, coy!

ITULAH pengantar blog lapanpuluhan.blogspot.com, salah satu blog yang mewadahi komunitas angkatan 1980-an. Anggota milisnya sampai saat ini, menurut Mohammad Baihaqi (35 tahun), yang membangun situs pertemanan itu sejak 2005, sudah 1.800 orang dari seluruh dunia.

Berawal dari kecintaannya terhadap masa 1980-an, pria 35 tahun ini membangun komunitas tersebut. Blog dan milis ([email protected]) menjadi ajang interaksi mereka mengenang berbagai penanda zaman 1980-an yang sempat mereka alami dulu.

Mulai dari diskusi tentang musik, film, acara TV, gosip selebriti, makanan, mainan, hingga membahas tingkah para pejabat tinggi era itu. “Era 1980-an adalah masa saat hampir semuanya seragam karena belum banyak pilihan. TV cuma ada satu, film, musik, komik, sampai jenis permainan di sekolah, semua sama. Jadi, kami bisa sharing,” kata Baihaqi kepada Kompas.

Ia menyebut acara TV di era itu adalah Si Unyil, Rumah Masa Depan, Losmen, dan acara musik Aneka Ria Safari atau Selekta Pop. Ada juga serial The Legend of Condor Heroes, tapi kalau nonton di video masih berformat Beta. Acara lain di TVRI yang juga menjadi andalan adalah film Warkop, dan penampilan Rhoma Irama.

Angkatan 1980-an juga pasti kenal lagu Di Dadaku Ada Kamu ciptaan Dodo Zakaria yang dinyanyikan dengan centil oleh Vina Panduwinata (yang sampai sekarang masih eksis dan konsernya beberapa waktu yang lalu tergolog sukses dengan audiens terbanyak tentu komunitas 1980-an). Atau Tak Ingin Sendiri dari Dian Piesesha serta Hati yang Luka yang dipopulerkan Betharia Sonata.

Sementara untuk kelas internasional, komunitas 1980-an juga akrab dengan penyanyi Michael Jackson yang dijuluki King of Pop. Selain itu ada Madonna, Bananarama, Michael Jackson, MC Hammer, Whitesnake, Blondie, Lionel Richie, Diana Ross, Bon Jovi, Wham!, Pink Floyd, Milli Vanilli, Paula Abdul, A-Ha, dan seterusnya.

Untuk kategori film ada The A-Team, Top Gun yang melejitkan nama Tom Cruise, dan Saturday Night Fever (walaupun rilis tahun 70-an) yang melambungkan nama John Travolta. Yang tidak kalah populernya saat itu adalah The Breakfast Club, St. Elmo’s Fire, Sixteen Candles, Dirty Dancing, Indiana Jones and Raiders of The Lost Ark, Risky Business, American Gigolo, When Harry met Sally, Friday the 13th, Nightmare on Elm Street, E.T., Rain Man, dan lain-lain.

Ya, setiap generasi punya zamannya sendiri. Bagi generasi 1980-an, waktu yang terentang antara tahun 1980 hingga 1989 adalah masa-masa yang tak terlupakan. “Itu adalah masa-masa indah yang memberi kesan mendalam dalam hidup saya,” ujar Rian Sudiarto (46), pemimpin perusahaan sebuah penerbitan.

What’s hot in the 80’s?

Masa itu, menurut alumni Fisipol, Universitas Gajah Mada Yogyarkarta itu, adalah masa transisi dari era lama ke era modern. Permainan kasti dan gobak sodor masih ada, tetapi sudah mulai muncul game watch dan video game.

Cireng di sekolah masih populer, tapi mulai kenal ayam goreng Kentucky dan American Hamburger. Era ini juga ditandai dengan munculnya diskotek-diskotek di Jakarta, sebutlah Ebony, Musro, Stardust, Earthquake, atau Fire. “Tren itu kemudian diikuti daerah-daerah. Kalau tidak ke disko diangal tidak gaul,” ujarnya.

Related Stories

spot_img

Discover

Jaipur Rugs Expands its Presence in Asia with the...

Jaipur Rugs, an icon in the realm of handmade rugs, proudly unveils its flagship...

Fatboy Izakaya: Destinasi Baru Kuliner dan Hangout di Bangkok

Fatboy Izakaya, restoran Jepang modern yang telah mendapatkan banyak penggemar di Bangkok, kini resmi...

Menggabungkan Kearifan Lokal Bali dengan Sentuhan Modern

Berlokasi di atas tebing dramatis di Pantai Dreamland yang ikonik, Maja Sunset Lounge di...

Venice Simplon-Orient-Express Introduces Artist JR’s L’Observatoire Sleeper Carriage

The Venice Simplon-Orient-Express, A Belmond Train, Europe has unveiled the interiors of L’Observatoire, an...

Sensasi Kuliner Riyadh: Menjelajah Dunia Gastronomi

Baik Anda pendatang baru atau pelancong berpengalaman, Riyadh menawarkan pengalaman kuliner yang menarik, siap...

Sudestada Merayakan Kolaborasi dan Prestasi

Sudestada menorehkan sejarah dengan pencapaian gemilang Chef Victor Taborda, membuka jalan untuk inovasi kuliner...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here