Menangguk Rezeki dari Pesta Perkawinan

Selain WO, Emil lewat usahanya MKE juga menawarkan jasa EO dalam menangani acara product launching, misalnya, tapi dari portfolio kerjanya lebih banyak menangani pesta pernikahan. Salah satu acara di luar pernikahan yang pernah ditangani MKE adalah peresmian album rekaman SBY yang digelar dengan suasana meriah beberapa waktu lalu.

Sebagai WO, Emil menangani semua hal termasuk kerjasama dengan vendor-vendor yang digunakan dalam suatu pernikahan, mulai dari dekorator, florist, desainer baju pengantin dan tata rias. Untuk gaun pengantin, misalnya, yang direkomendasi adalah kreasi Anne Avantie, Biyan, Eddy Betty, Sebastian Gunawan, atau The Link.

Tentu tidak menutup kemungkinan bahwa sang mempelai lebih suka rancangan desainer top dunia, sebutlah Vera Wang, Christian Lacroix, Carolina Herrera, Dior, atau Vivienne Westwood. Jangan tanya harganya, kalau buatan lokal sekitar Rp 30-40 juta, rancangan desainer internasional bisa tembus seratus juta rupiah. Harga itu akan semakin berlipat jika calon pengantin memesan khusus gaun yang bukan dari kategori siap pakai.

Tapi yang terang, apa pun vendor yang dipilih, Emil menyerahkan semua keputusan tersebut kepada yang punya gawe. “Tapi saya juga selektif dalam menyodorkan nama vendor kepada pengantin, karena nantinya akan bekerjasama dengan kami,” jelasnya.

Lebih lanjut, Emil mengatakan bahwa kerjasama yang ia lakukan murni hanya menghubungkan vendor dengan tuan rumah, di mana ia tidak lagi mengutip tambahan biaya dari tiap vendor yang ia gunakan untuk tambahan pendapatan baginya.

Untuk mendukung kelancaran acara pernikahan, Emil tak segan-segan mempelajari segala seluk beluk prosesi pernikahan pada adat yang berbeda-beda. Mulai dari adat Solo, Yogyakarta, Sunda, Minangkabau, hingga adat dari budaya asing. Emil menganggap usahanya sebagai WO ketimbang wedding planner (WP). “WP merencanakan konsep dari nol hingga matang, sedangkan WO menjalankan konsep yang sudah jadi tadi agar berjalan lancar,” jelasnya. 

Mengenai bayaran yang diterima olehnya, Emil enggan untuk mengatakan dengan jelas, tapi ia mengakui bahwa dibandingkan WO lain, MKE memiliki standar harga yang lebih tinggi. “Di tengah persaingan yang ketat, saya tidak mau ikut-ikutan menurunkan harga, karena ini terkait dengan cara saya menghargai cara kerja saya dan tim,” ujarnya.

Selain itu, kapasitas kerja, tingkat kesulitan acara, waktu kerja yang dijalankan, bahkan siapa konsumen yang meminta bantuannya menjadi variabel lain yang Emil gunakan dalam menentukan harga yang ia tawarkan. “Tapi saya tidak membeda-bedakan standar kerja kepada konsumen karena perbedaan skala pestanya, bagi saya mewah itu relatif,” ujarnya. 

Photo by CHUTTERSNAP on Unsplash

Dengan bantuan tenaga honorer lebih dari 30 orang, Emil pernah menangani pesta pernikahan dalam setahun hingga 200 acara. Kadang dalam satu hari ada dua pesta yang mereka tangani sekaligus. Bagi Emil, keberadaan WO saat ini semakin dibutuhkan, terlebih bagi para profesional maupun pengusaha waktunya terbatas.

“Di sinilah peran WO yang memiliki waktu lebih dalam menghubungkan antar keluarga dan mengurangi tingkat stres yang ditanggung pasangan agar bisa menikmati acara pernikahan,” ujarnya. 

Selain itu, WO juga bisa menjadi jembatan komunikasi antara kedua keluarga yang terkadang terhinggap perasaan segan jika ingin menanyakan sesuatu. “Contohnya, dalam menentukan menu makanan, warna dan bentuk dekorasi, maka kami menjadi penengah tanpa menjadikan salah satu keluarga disisihkan,” ungkapnya.

Kagak Ade Matinye!

Organizer lain yang dikenal kerap menyelenggarakan hi-end wedding party adalah Tiara Josodirdjo & Associates. Tempat kerjanya berlokasi di kawasan Senopati Jakarta, menempati sebuah rumah besar yang dipakai bersama dekorator bernama Stupa Caspea. 

Related Stories

spot_img

Discover

Banyan Group Perluas Portofolio di Tiongkok Timur dengan Angsana...

Memasuki dua dekade kehadiran di Tiongkok, Banyan Group menegaskan posisinya sebagai pemain utama perhotelan...

Sailing Through Flavours: Dominique Crenn Bawa Sentuhan Gastronomi ke...

Bayangkan ini: Anda sedang berlayar pelan di kanal tenang Prancis, angin musim panas berhembus...

Golfcation di Delonix Hotel Karawang

Ketika Lapangan Hijau Bertemu Relaksasi Modern Matahari Karawang baru saja naik, udara pagi terasa segar...

Bawa Semangat Juara Dunia, Indonesia AeroPress Championship 2025 Kembali...

Di balik denting sendok dan aroma kopi yang baru digiling, ada sebuah panggung kecil...

Retorika Gagah, Realita Masih Tertatih

Pidato Prabowo pada 15 Agustus 2025 memancarkan semangat β€œtak gentar pada yang besar dan...

PR 4.0: Mengelola Persepsi di Era Digital – Blueprint...

Di dunia bisnis modern, teknologi bukan lagi sekadar alat, melainkan lanskap tempat reputasi dibangun...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here