Keterbatasan waktu membuat orang-orang mempercayakan penyelenggaraan resepsi perkawinan kepada ahlinya. Itu sebabnya, bisnis wedding organizer (WO) – wedding planner (WP) kini marak, bahkan tidak mengenal resesi. Hi-end party juga mulai mendapat tempat di Indonesia, kalau tidak mana mungkin seorang Preston Bailey asal Amerika mengembangkan sayapnya ke sini.
Oleh Burhan Abe
Bisnis jasa penyelenggaraan pesta perkawinan – atau sering disebut sebagai wedding organizer (WO), kini makin marak. Sejumlah penyedia jasa, mulai dari WO sendiri, penyedia jasa dekorasi, katering, kue pengantin, gaun pengantin, cendera mata, jasa fotografi, hiburan termasuk MC (master of ceremony) dan wedding singer, bermunculan bak cendawan di musim hujan.
Tak terhitung berapa kali mereka ikut wedding exhibition, baik di hotel maupun di mal, yang frekwensinya makin lama makin bertambah. Ini memang menunjukkan betapa gurihnya bisnis penyelenggaraan pesta pernikahan akhir-akhir ini dan tidak terkira uang yang berputar di sini.
Sebuah hajatan perkawinan di sebuah hotel berbintang yang melibatkan banyak pihak, menurut sumber SWA, menelan dana antara Rp 600 juta hingga Rp 2 miliar.
Di Jakarta saja, ketika musim kawin tiba, terutama di bulan-bulan yang berakhiran “ber”, kecuali Ramadan dan Lebaran, setiap akhir pekan (Jumat, Sabtu dan Minggu) ada saja orang yang merayakan pernikahan. Balai-balai atau hall di hari-hari itu selalu penuh, ballroom hotel-hotel demikian pula – bahkan tak jarang satu hotel yang bisa menyelenggarakan dua hajatan sekaligus pada waktu yang bersamaan.
Hotel-hotel berbintang lima yang laris dipakai resepsi perkawinan saat ini adalah Hotel Mulia, Grand Melia, JW Marriot, Dharmawangsa, Grand Hyatt, Nikko, dan Four Seasons, Ritz-Carlton (Mega Kuningan), atau Ritz-Carlton (Pacific Place). Mereka rata-rata bisa menampung 1.000-2.000 tamu, sedangkan yang paling luas saat ini dipegang oleh Ritz-Carlton Pacific Place yang mempunyai luas 3.000 m2 (bisa menampung 5.000 tamu untuk standing party). Begitu larisnya venue-venue tersebut, sehingga mempelai harus reserve enam bulan sebelumnya.
Wedding of The Year
Pesta pernikahan paling megah tahun ini siapa lagi kalau bukan pesta pernikahan Adinda Bakrie, putri pemilik PT Lapindo Brantas, Indra Bakrie, yang diselenggarakan di Hotel Mulia, Jakarta, 24 Juli lalu.
Pesta yang sangat megah itu dihadiri oleh tamu-tamu VIP, mulai dari pejabat negara, para pengusaha papan atas, para diplomat negara-negara sahabat, serta para sosialita Jakarta. Tak kurang dari Wakil Presiden Yusuf Kalla, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Agung Laksono, Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Anwar Nasution, Direktur Utama Bank Mandiri Agus Martowardoyo, hingga Menteri Sekretaris Negara Hatta Rajasa.
Di kalangan sosialita ada Wulan Guritno, Dian Sastrowardoyo Dian Sastrowardoyo, Manohara Pinot, Janna K Soekasah, Amanda Soekasah, Indah Saugi, Elsa Kurniawan, Vashty Soegomo, Renny Sutiyoso, Ronald Liem, Rachmat Harsono, Livia Prananto, Fitria Yusuf, Tirza Tabitha, Jessica Nathalie, dan lain-lain. Wajah mereka inilah yang kerap menghiasi majalah-majalah gaya hidup.
Adinda memang termasuk dalam sosialita di negeri ini. Ia memiliki selera yang tinggi dalam segala hal, baik berupa barang maupun penampilan. Tak heran kalau resepsi pernikahannya juga diselenggarakan dengan selera high class.
Meriahnya pesta tersebut sudah dimulai sejak gerbang hotel. Jajaran karangan bunga berdesakan di kiri kanan jalan masuk menuju pintu lobi sebelah utara. Kemegahan pun lengkap di ruang pesta. Tiga ballroom Hotel Mulia dijadikan satu dengan 15 lampu kristal ukuran besar bergantungan di atap. Pasangan mempelai duduk di pelaminan yang mewah.