Tetapi baik Burhan Abe dari Appetite Journey dan Nukman Lufthie dari Virtual Consulting sepakat bahwa media cetak yang tidak berkembang menjadi multi media -yang melibatkan internet- akan tertinggal dan kemudian hilang dari peredaran. “Contoh paling nyata adalah Kompas. Dia adalah koran terbesar, portal internetnya serius sekali, mereka juga punya Kompas TV. Semua harus ke situ, kalau tidak, mereka akan jadi masa lalu.” tambah Abe.
Sedangkan menurut Nukman Lutfhie, seharusnya sejak lima tahun lalu, media cetak di Indonesia sudah merambah ke online supaya mereka tidak tertinggal terutama menurut dia guna menarik generasi muda yang sekarang sudah mulai tidak mengenal lagi media cetak sebagai media informasi utama mereka.

“Kalau anda tanya remaja sekarang, apakah mereka membaca koran, jawabannya adalah tidak. Apakah mereka punya atau kenal internet, jawabannya ya. Akibatnya mereka tidak pernah akan terbiasa dengan koran cetak. Kalau kemudian koran-koran cetak ini tidak ke online, mereka makin tidak diketahui, dan akhirnya akan mati,” katanya.
Serikat Penerbit Surat Kabar SPS berharap bahwa hal tersebut tidak akan terjadi dalam waktu dekat. (Sastra Wijaya, Produser BBC Indonesia)
http://www.bbc.co.uk/indonesia/laporan_khusus/2010/03/100312_mediainternet.shtml