Ephicure, A Person with Great Taste

Dear Mas Abe,

You are cordially invited  to attend the soft opening of Ephicure Wine Lounge (at fX lifestyle X-nter F2 #2, Jl. Jendral Sudirman, Pintu Satu Senayan, Jakarta) on Thursday, November 10th, 2011 and enjoy our free flow wines from 7 to 9pm.

Regards,

Adriantomo

Marketing Coordinator, Ephicure Wine Lounge

UNDANGAN tersebut  tentu tidak saya sia-siakan. Pertama, karena saya kenal secara pribadi dengan pengundangnya, yang memang sudah lama bergerak di bidang hospitality. Kedua, nama “Ephicure” mengundang keingintahuan saya, yang dalam ejaan aslinya “epicurean”, berarti “the enjoyment of good food and drink”.

Menurut pengundangnya sendiri, “ephicure” berasal dari kata “epicurus” yang artinya “a person with great taste, especially in food and wine”. Ya, sebelas dua belas, ungkapan yang menunjuk kepada gaya hidup seseorang yang mempunyai selera tinggi dan kemewahan hidup.

Wine saat ini memang diposisikan sebagai minuman untuk kalangan atas – paling tidak di Jakarta harganya masih tinggi, bahkan digolongkan sebagai barang mewah, sehingga untuk mengimpornya pun terkena PPn BM.

Begitulah, tapi orang-orang Jakarta kini sudah tidak asing dengan wine. Kendati bukan tradisi asli Indonesia, nyatanya kini wine sudah menjelma menjadi bagian dari gaya hidup warganya. Yup, kalangan elite di perkotaan makin banyak yang mengonsumsi wine, baik diminum tersendiri maupun melengkapi hidangan makan. Mulai dari pengusaha, profesional, politikus partai, bahkan pasangan anak muda.

Lounge-lounge yang khusus menyediakan wine juga makin banyak. Di luar lounge khusus wine, banyak kafe, restoran, maupun hotel yang menyediakan wine, dan tempat-tempat itu tak pernah sepi pengunjung. Ini indikasi bahwa wine adalah bagian dari gaya hidup pergaulan kelas menengah ke atas kota-kota besar, yang apa boleh buat, diadopsi dari budaya Barat, terutama Amerika dan Eropa.

Berbeda dengan minuman berlkohol lainnya, wine memang lebih ditekankan sebagai pendamping makan, yang katanya akan menambah kelezatan rasa saus dari makanan-makanan tersebut. Tidak heran kalau sejumlah hotel, bar, dan restoran pun kini kerap menyajikan wine. Bahkan mereka mempunyai agenda khusus menggelar wine dinner untuk pelanggan mereka.

Itu memang aturan utamanya yang tidak tertulis. Tapi belakangan, menjadi aturan yang tak tertulis juga, wine pun tidak harus dipandang sakral, yang semata-mata untuk menemani makan malam yang romantis saja. Tapi wine bisa juga dinikmati di lounge atau bar dengan ditemani dengan canape, bahkan hanya sepiring kentang goreng atau tortila chips. Setidaknya, itulah pengalaman kami di Ephicure Wine Lounge @ fX, Senayan pada saat soft opening lalu.

Wine adalah minuman beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang biasanya tumbuh di area 30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan. Berdasarkan penelitian, manusia telah membuat minuman anggur sejak sekitar 5.000 tahun yang lalu.

Related Stories

spot_img

Discover

PRU x Penfolds: Malam Mewah Bareng Tiga Dekade Anggur...

Luangkan satu malam buat hal yang enggak biasa: makan malam bareng Grange, sang legenda...

Ekonomi Indonesia 2025: Krisis Double Trouble yang Bikin Was-Was

Oleh Burhan Abe Pertumbuhan ekonomi kita di awal 2025 ini mirip orang sakit yang susah...

Update Properti Jakarta Kuartal 1 2025: Stabil Tapi Tetap...

Kuartal pertama 2025 menunjukkan kalau pasar properti Jakarta lagi berada di fase yang cukup...

LW Design Group Bawa Oase Bergaya Bali ke Jantung...

One & Only One Za’abeel Hadirkan F&B Podium Spektakuler yang Menyatukan Ketangguhan Urban dengan...

Alila Dong’ao Island Zhuhai

Pelarian Gaya Jetset ke Pulau Rahasia Tiongkok Bayangkan ini: lo lepas landas dari Zhuhai naik...

Amanzoe Bangkit Lagi, Liburan 2025 Bakal Makin Gila

Bayangin lo berdiri di atas bukit sunyi Peloponnese, Laut Aegea membentang sejauh mata memandang,...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here