WISATA kuliner kini menjadi kegiatan yang menyenangkan. Sebab, makanan
tidak lagi hanya sebagai kebutuhan dasar untuk hidup, tapi sebuah karya, dan
hasil olah makanan oleh Michelin-starred
chef boleh dikatakan sebuah maha karya di bidang makanan.
Adalah Mandarin Oriental Hotel Jakarta (MOHJ) yang rajin memanjakan
lidah para tamunya dengan menghadirkan berbagai chef yang memiliki predikat Michelin
star untuk restorannya. Pencapaian predikat itu sendiri merupakan salah
satu aspirasi tertinggi para chef karena persyaratan untuk mencapainya begitu
ketat, dan membutuhkan modal, ketekunan, serta keterampilan tingkat tinggi.
Terhitung sejak tahun lalu, MOHJ telah mengundang beberapa chef handal asal Perancis yang telah mendapatkan
Michelin star seperti Chef Nicolas Isnard, Chef Fabien Lefebvre, dan Chef
Jerome Laurent. Berikutnya yang mendapat giliran adalah Lionel Lévy,
yang hadir di restoran ala Prancis yang berlokasi di hotel tersebut, Lyon, 28 -
30 Juni 2012
Orang Prancis dikenal bangga
dengan kuliner mereka, sehingga dianggap istimewa jika ada seorang chef Prancis muda yang ambisius mulai
mengabaikan dan keluar dari pakem kuliner Prancis.
Chef Lionel Lévy, pemilik
restoran Une Table au Sud yang meraih bintang Michelin beberapa tahun yang lalu
adalah salah satunya. Berasal dari Vieux Port of Marseille, Chef Lionel Lévy
memadukan kecanggihan dan ketajaman dalam kreasinya untuk menciptakan rasa yang
super istimewa dan memberi kejutan baik bagi indra penglihatan maupun pengecap
Anda.
Sosok yang penuh rasa
keingintahuan, dengan segala risiko senang bereksplorasi, Chef Lévy
menghabiskan masa mudanya di dapur tetangga, yaitu sebuah restoran Maroko di mana
pemiliknya mengingatkannya pada neneknya. Pengalaman masa kecil tersebut
mengispirasinya untuk melanjutkan pendidikannya ke sekolah perhotelan di
Toulouse.
Akan tetapi yang membuatnya
berhasil meraih chef berbintang adalah ketika ia mengembangkan keahliannya dan
menimba pengalaman menjadi anak buah beberapa koki ternama. Mulai dari Chef
Gérard Garrigues di mana ia belajar untuk selalu memberi yang terbaik. Dari
Chef Yves Camdeborde ia menemukan cara mengolah sesuatu yang tidak berarti
menjadi hasil yang hebat. Sedang dari Chef Eric D’frechon ia belajar
memaksimalkan efisiensi; hingga Chef Alain Ducasse dimana ia belajar menemukan
rasa sempurna. Chef Lévy tidak pernah berhenti belajar.
Terinspirasi dari laut
Mediterania, warna, bumbu dan produknya, Chef Lévy mengombinasikan bahan-bahan
dengan tekstur lembut dan renyah untuk memastikan bahwa setiap piring terisi
oleh perpaduan harmonis dengan rasa isitimewa untuk membangkitkan nafsu makan.
Beberapa makanan yang akan ia hadirkan antara lain: Revisited Classic Anchoïade with vegetable ratatouille, anchovy espuma
and fennel chick pea flour shortbread; Lobster with osso bucco, bisque broth
and seasonal carrots; dan Crème
Brûlée pastis with perserved black olives and green anise biscuit.
Hidangan istimewa dari Chef Lévy
dalam two-course set menu seharga Rp
638.000, three-course set menu dengan harga Rp 788.000, atau six-course menu dengan harga Rp 1.588.000.
Untuk pengalaman yang menyeluruh, tersedia pilihan di Chef’s Table dengan harga Rp 2.588.000
(untuk minimum empat orang dan maksimum enam orang) atau untuk mendapatkan
pengalaman dalam dapur bintang Michelin bisa mengikuti cooking demo seharga Rp 899.000, termasuk two-course lunch dan sertifikat.
Begitulah cara Lyon di Mandarin Oriental Hotel Jakarta
memanjakan tamunya, sekaligus menunjukkan kelasnya. Tidak heran, karena Mandarin
Oriental Hotel Grup adalah pemenang berbagai penghargaan antar hotel dan resor
paling bergengsi di dunia. Mandarin Oriental saat ini mengoperasikan, atau
telah mengembangkan 41 hotel dengan lebih dari 10.000 kamar di 27 negara,
dengan 18 hotel di Asia, 12 di Amerika dan 12 di Eropa dan Timur Tengah. Bon appetit!
No comments:
Post a Comment