Itulah salah satu brodcast
yang masuk ke BlackBerry saya sehubungan dengan datangnya Idul Fitri 1434 H. Sangat
indah dan puitis.
Memang, menjelang Lebaran dan beberapa hari sesudahnya
tentu, banyak BBM ucapan Idul Fitri disertai dengan permohonan maaf lahir dan
batin. Tak sedikit yang puitis, tapi
banyak juga yang lucu. Baik kreasi sendiri maupun copas (copy & paste)
dari orang lain.
Tapi apa pun, sungguh sangat menyenangkan bisa terkoneksi
dengan sanak, saudara, teman, atau kolega via mobile technology. Beranjangsana dan bersilaturahmi memang tidak
selalu bertemu langsung secara fisik. Keberadaan ponsel dan komputer – terutama
via media sosial, justru semakin memperkuat konektivitas antar manusia tanpa
ada halangan jarak dan waktu.
Tapi yang jelas, bagi umat Islam di Indonesia, Idul
Fitri adalah hari raya utama, momen penting setahun sekali untuk berkumpul
kembali bersama keluarga dan saling bermaaf-maafan.
Momen Idul Fitri, hanya di Indonesia, sering ditandai
dengan adanya mudik, pulang ke kampung halaman setelah bekerja setahun penuh di
Jakarta dan kota-kota besar lainnya. Budaya mudik rakyat Indonesia boleh jadi mirip
dengan yang terjadi pada orang-orang Amerika menjelang Thanks Giving Day. Semua orang merasakan dorongan kuat untuk
bertemu keluarga mereka masing-masing. Dalam suasana keakraban dan kekeluargaan
itu hikmah Idul Fitri (juga Thanks Giving Day) dapat dirasakan secara
mendalam.
Idul Fitri, demikian isi ceramah para kyai, identik
dengan kebahagiaan dan kemenangan, karena telah menunaikan ibadah puasa sebulan
penuh. Dinamakan Idul Fitri, karena manusia pada hari ini kembali ke fithrah, laksana
seorang bayi yang baru keluar dari rahim yang tidak mempunyai salah dan dosa.
Dan, momen Idul Fitri ini akan sempurna tatkala
terhapusnya dosa manusia kepada Sang Khalik diikuti dengan terhapusnya dosa
kita kepada sesama manusia, yakni dengan jalan memohon maaf dan memaafkan orang
lain.
Selamat Idul Fitri 1434 H. Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan
batin.
Burhan Abe