Update Properti Jakarta Kuartal 1 2025: Stabil Tapi Tetap Seru

Kuartal pertama 2025 menunjukkan kalau pasar properti Jakarta lagi berada di fase yang cukup stabil. Nggak ada lonjakan besar, tapi juga nggak lesu-lesu amat. Banyak sektor menunjukkan geliat yang menarik, dari perkantoran sampai apartemen sewa. Cocok buat kamu yang lagi nyari tempat tinggal, mau investasi, atau cuma kepo tren properti terbaru.

Perkantoran: Stabil di Tengah Tren Pindahan

Stok: Selama kuartal ini, nggak ada gedung kantor baru yang selesai dibangun di area CBD Jakarta. Jadi total luas ruang kantor masih tetap di angka 7,4 juta meter persegi. Prediksi sampai akhir 2025 pun belum ada penambahan berarti. Bisa dibilang, pasokan lagi stagnan dulu.

Permintaan: Aktivitas sewa masih ada, walau nggak se-wow dulu. Banyak perusahaan yang mulai pindah kantor (relokasi), cari tempat yang lebih strategis atau hemat. Ada dua transaksi gede yang totalnya sampai 8.500 meter persegi—lumayan. Net absorption (penyerapan bersih) naik 31.400 meter persegi, dan 88% di antaranya adalah kantor kelas A. Alhasil, tingkat hunian naik tipis 0,4% jadi 75,6% di akhir Maret.

Harga: Harga sewa dalam Rupiah naik tipis: base rent naik 0,8%, service charge naik 0,9%. Rata-rata gross rent jadi IDR 266.500/m²/bulan. Tapi kalau dihitung pakai Dolar AS, justru turun 2,3% gara-gara nilai Rupiah yang melemah 2,6% dibanding kuartal sebelumnya.

Ritel: Renovasi dan Merek Mewah Makin Meriah

Stok: Nggak ada mall baru yang buka, tapi ada dua pusat perbelanjaan yang selesai direnovasi: Lippo Mall Nusantara (dulu Plaza Semanggi) dan Epicentrum Walk. Total stok tetap di 4,8 juta meter persegi. Tahun ini diperkirakan bakal ada tambahan 109.400 meter persegi dari proyek-proyek baru.

Permintaan: Tingkat hunian mall turun dikit 0,8% jadi 77,1%. Ini wajar karena ada tambahan space dari hasil renovasi. Tapi, banyak merek baru yang masuk, mulai dari lokal kayak Christy Ng sampai internasional seperti Dickies, Hermès, Loewe, dan Jimmy Choo. Artinya, pasar ritel masih cukup seksi.

Harga: Harga sewa dasar naik 2,3% dibanding tahun lalu, jadi IDR 827.000/m²/bulan. Service charge juga naik tipis 1,1% jadi IDR 198.000/m²/bulan.

Kondominium: Suburban Masih Jadi Primadona

Stok: Ada dua proyek apartemen yang rampung, nambah 1.326 unit ke pasar. Jadi total pasokan di wilayah Jabodetabek kini 395.612 unit. Kenaikan 0,34% secara kuartalan dan 2,6% secara tahunan. Yang baru-baru ini kebanyakan ada di area sekunder, alias di luar pusat kota.

Permintaan: Penyerapan bersih naik 21% dibanding tahun lalu. Segmen menengah jadi favorit, dengan Tangerang dan Jakarta Selatan jadi hotspot penjualan. Tingkat penjualan apartemen ready stock naik jadi 94,3%, sedangkan proyek yang masih dijual di tahap pengembangan turun jadi 59,4%. Artinya, orang lebih suka unit yang udah jadi. Tingkat hunian juga naik 9,5% jadi 64,5%.

Harga: Harga rata-rata naik 3,3% jadi IDR 50,1 juta/m². Area sekunder memimpin dengan kenaikan 4,9%, disusul area primer (3%) dan CBD (2,8%).

Related Stories

spot_img

Discover

LW Design Group Bawa Oase Bergaya Bali ke Jantung...

One & Only One Za’abeel Hadirkan F&B Podium Spektakuler yang Menyatukan Ketangguhan Urban dengan...

Alila Dong’ao Island Zhuhai

Pelarian Gaya Jetset ke Pulau Rahasia Tiongkok Bayangkan ini: lo lepas landas dari Zhuhai naik...

Amanzoe Bangkit Lagi, Liburan 2025 Bakal Makin Gila

Bayangin lo berdiri di atas bukit sunyi Peloponnese, Laut Aegea membentang sejauh mata memandang,...

Keindahan Tak Tersentuh: Sebuah Pelarian Mewah di Garrya Mu...

Di utara Vietnam, tersembunyi di antara deretan pegunungan berselimut kabut dan sawah bertingkat yang...

La Piscina, Tempat Nge-Chill Paling Panas di Amalfi Coast

Bro, kalau kamu lagi mikir liburan sambil nunggu gajian turun, catat nama ini baik-baik:...

20 Tahun Java Jazz: Barisan Musisi Kelas Dunia Siap...

Tak terasa, dua dekade sudah Jakarta International BNI Java Jazz Festival menjadi panggung utama...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here