Di balik pintu tersembunyi di Bali, lahirlah cara baru menikmati rasa—di mana setiap tegukan membuka jalan bagi setiap gigitan.
Bagi para penikmat malam Bali, nama The Shady Pig bukanlah sekadar bar. Ia adalah sebuah pengalaman. Suatu ruang tersembunyi yang menyambut Anda dengan cahaya temaram, aroma kayu tua, dan gemuruh musik blues dari pojok ruangan. Kini, tempat ini memperkenalkan babak baru yang menggoda indera: sebuah pengalaman bersantap yang diawali dengan koktail, dan dilanjutkan dengan sajian yang menjadi jawabannya.

Koktail sebagai Pembuka Kisah Rasa
Biasanya, kita memilih minuman untuk melengkapi makanan. Di The Shady Pig, narasinya dibalik. Setiap koktail disajikan terlebih dahulu, dan dari sana, makanan dirancang secara khusus sebagai respons yang harmonis. Kolaborasi antara Chef Lius dan Jonathan, sang Head of Beverage, melahirkan kombinasi yang tak hanya menyatu secara rasa, namun juga dalam konsep dan cerita.
Beberapa pasangan rasa menggunakan bahan dasar yang sama, yang lain bermain dengan tekstur atau menyentuh akar budaya yang seirama. Semuanya berpijak pada filosofi flavour-first—menyusun pengalaman bersantap yang terarah, intens, dan mengejutkan.
Sentuhan Eropa dengan Jiwa Bebas
Menu yang ditawarkan memiliki dasar dari dapur Eropa, terutama Italia dan Prancis, namun dengan karakter khas “Shady”: bebas, berani, dan tak pernah membosankan. Formatnya ringan dan bisa dibagi, cocok untuk momen sosial—mulai dari pinchos ala Spanyol, sandwich artisan, hingga piring kecil yang padat rasa.
Semua dirancang untuk dinikmati baik sambil duduk nyaman, berdiri santai, atau berbincang hangat di tengah irama musik yang mengalun.





Beberapa Pasangan yang Mencuri Perhatian:
- Bloody Pristine dengan Wagyu Beef Tartare – Membawa keseimbangan melalui bahan yang saling beririsan, menciptakan kedalaman rasa yang nyaris intuitif.
- Cap Town Bees Knees dengan Fish Crudo dan Lada Andaliman – Sebuah eksplorasi rasa yang membawa kita pada petualangan kuliner Batak yang segar dan memikat.