Bawa Semangat Juara Dunia, Indonesia AeroPress Championship 2025 Kembali Digelar

Di balik denting sendok dan aroma kopi yang baru digiling, ada sebuah panggung kecil di mana para juara masa depan ditempa. AeroPress—alat sederhana yang lahir dari inovasi seorang insinyur mainan di Amerika—hari ini menjelma menjadi simbol ketekunan, kreativitas, dan persaingan sehat. Dan di Indonesia, semangat itu menemukan rumahnya.

Tahun 2025, Indonesia AeroPress Championship (IAC) kembali digelar. Lebih dari sekadar kompetisi, ajang ini adalah panggung di mana barista-barista muda membuktikan bahwa kopi Indonesia tidak hanya kuat di ladang, tetapi juga elegan di meja kompetisi dunia.

Dari Medan, Bandung, Hingga Jakarta

Perjalanan menuju puncak dimulai dari Medan, ketika Gilang Pramudian menundukkan lawan-lawannya pada 28 Mei 2025. Bandung menyusul, dengan Yohannes Junarto melangkah gagah sebagai pemenang regional pada 2 Juli 2025. Kini, Jakarta bersiap menjadi saksi terakhir sebelum mahkota nasional ditentukan: pada 3 September di Kopi Fest Indonesia, dilanjutkan dengan final sehari setelahnya.

Coffee Break! Bisnis, Budaya, dan Gaya Hidup dalam Secangkir Kopi

Dari sekian banyak tangan yang menekan plunger AeroPress, hanya satu yang akan berhak mewakili Indonesia di World AeroPress Championship (WAC) 2025 di Seoul, 5–6 Desember mendatang.

Membawa Api dari Lisbon

Setahun lalu, Sophan Nugraha berdiri di Lisbon, Portugal. Dengan tangan yang tenang dan hati yang berapi-api, ia berhasil membawa Indonesia ke posisi kedua dunia—prestasi yang belum pernah dicapai sebelumnya. Itu bukan sekadar kemenangan pribadi, melainkan api yang kini diwariskan kepada generasi berikutnya.

Otten Coffee, yang sejak awal konsisten mendukung perjalanan ini, memastikan api itu tidak padam. Dukungan yang mereka berikan bukan hanya tiket dan akomodasi, melainkan juga ekosistem pengetahuan, dari sesi mentoring hingga akses resep juara yang terdokumentasi dengan rapi dalam aplikasi mereka. Resep-resep itu bukan sekadar formula, melainkan catatan perjalanan: kisah para barista yang berani bereksperimen dan menantang standar.

Kompetisi AeroPress selalu menghadirkan paradoks indah. Di satu sisi, ini tentang presisi: suhu air, gramasi kopi, waktu seduh, tekanan plunger. Namun di sisi lain, ini tentang intuisi: bagaimana seorang barista membaca karakter biji, memahami keunikan origin, lalu menerjemahkannya menjadi rasa yang berbicara.

Main Threads? Baca Rahasianya: Modal Jempol, Panen Rupiah

Setiap peserta tahu bahwa di balik satu cangkir kopi, ada harapan bangsa. Ada mimpi sederhana: bahwa Indonesia bisa berdiri di panggung dunia bukan hanya sebagai produsen kopi terbesar, tetapi juga sebagai pencetak juara.

Related Stories

spot_img

Discover

Retorika Gagah, Realita Masih Tertatih

Pidato Prabowo pada 15 Agustus 2025 memancarkan semangat “tak gentar pada yang besar dan...

PR 4.0: Mengelola Persepsi di Era Digital – Blueprint...

Di dunia bisnis modern, teknologi bukan lagi sekadar alat, melainkan lanskap tempat reputasi dibangun...

PR 4.0: Mengelola Persepsi di Era Digital – 7...

Di tengah ekonomi yang digerakkan oleh kecepatan informasi dan ekspektasi publik yang terus bergeser,...

Rayakan Kemerdekaan dengan Gaya di Byrd House Bali

Dua perayaan kuliner yang memadukan rasa, suasana, dan semangat kebangsaan. Bulan Agustus ini, pantai Sanur...

Thrivers: Bukan Sekadar Pintar, Tapi Tahan Banting

Ada teman saya yang punya putri nyaris sempurna di atas kertas. Ranking teratas di...

Banyan Group: Lompatan Mewah Menuju Perjalanan Penuh Makna

Merayakan Properti ke-100, Meluncurkan Gerakan Wellness Global, dan Membawa Keberlanjutan ke Level Seni Tinggi Dalam...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here