Di tengah gemerlap Senopati, ada sebuah destinasi yang menjadi perbincangan di antara pecinta kuliner dan koktail: Pantja. Restoran dan cocktail bar ini tidak hanya menyajikan makanan dan minuman, melainkan menghadirkan sebuah pengalaman—perpaduan antara keahlian kuliner, seni meracik koktail, musik, keramahtamahan, dan desain.
Dari tempat inilah lahir Pantja Hospitality Group, sebuah kolektif restoran dan bar yang dirintis oleh Kabir Suharan dan Rapha Menchaca. Berawal dari persahabatan dan kecintaan pada meja makan, keduanya merancang sebuah ekosistem hospitality yang kini mendefinisikan ulang cara orang Jakarta bersantap.
Seri Digital: Algoritma Bukan Musuhmu

Filosofi Lima Pilar
Nama Pantja, yang berarti lima dalam bahasa Sanskerta, merepresentasikan pilar inti: food, beverage, music, hospitality, dan design. “Ini bukan sekadar slogan, tapi prinsip yang kami jalankan setiap hari—mulai dari dapur hingga ruang makan,” ujar Kabir.
Website: Bukan Lagi Opsi, Tapi Kebutuhan





Pendekatan hands-on menjadi kunci. Rapha, sebagai Executive Chef, mengedepankan kepekaan rasa dan kualitas bahan, sementara Kabir menghidupkan bar dengan racikan koktail klasik berlapis cerita. Hasilnya adalah harmoni yang nyaris teatrikal—setiap detail terasa dipikirkan dengan teliti.
Cuan dari Rumah: 5 Bisnis Digital yang Bisa Kamu Mulai Hari Ini