Di balik dapur, rantainya pun berakar pada kedekatan. Te no Aji bekerja bersama petani, pemanggang, dan pengrajin lokal—dari ikan segar, sayuran musiman, hingga bahan-bahan yang dihormati prosesnya. Kebaikan, bagi mereka, dimulai dari sekitar.
Yang membuat tempat ini berbeda mungkin justru detail-detail kecil yang tak selalu terlihat: keramik buatan tangan dari seniman lokal, sentuhan fotografer dan musisi yang ikut membangun atmosfernya, hingga kontribusi teman-teman yang menenun cerita mereka ke dalam ruang. Te no Aji terasa hidup karena banyak tangan ikut menghidupkannya.
Shaken, Not Stirred: The Martini Manifesto
Pererenan menjadi lokasi yang terasa pas sejak awal—tenang, ramah, dengan ritme yang selaras dengan filosofi slow living yang mereka usung.

Kini pintu Te no Aji telah dibuka. Dan bagi siapa pun yang masuk, harapannya sederhana: Anda bisa merasakan kehangatan tenang itu. Rasa yang melekat bukan hanya pada makanan, tapi pada setiap tangan yang ikut menciptakannya.
Slow Burn: Cerutu dalam Ritme Hidup Modern

