Mobile Advertising

Mobile advertising secara luas juga menjanjikan pendapatan yang menarik, yang berasal dari pengembang aplikasi, jejaring iklan, penyedia mobile platform, dan operator. Saat ini uang yang berputar di sini tak kurang dari 17 miliar dolar AS per tahun.  

Dengan adanya pertumbuhan smartphone dan tablet yang luar biasa, serta pemakaian waktu yang semakin banyak oleh para pengguna perangkat tersebut, maka diperkirakan pada akhir 2020, kampanye iklan yang memanfaatkan perangkat mobile ini secara global tak kurang dari $ 27 miliar dolar AS.  

Iklan digital di Indonesia

Memang, angka tersebut dalam tataran global, sementara nilai iklan digital di Indonesia – mobile termasuk di dalamnya, tak lebih dari 5% dari kue iklan nasional – 60% di antaranya dikuasai media televisi.  

Pertumbuhan kecepatan Internet  di Indonesia belum secepat di negara-negara maju, wajar jika pertumbuhan iklan di segmen ini di Indonesia belum sepesat di negara-negara tersebut, meskipun masih tergolong sehat. Faktanya, kue iklan digital di Indonesia dari tahun ke tahun terus bertambah besar.  

Menurut data Redwing, belanja iklan di Indonesia masih tergolong sehat di semua lini media hingga dengan pertumbuhan 15-17% per tahun. Meskipun kue iklan digital saat ini masih tergolong kecil, tapi market share-nya diperkirakan meningkat hingga 8,8% dengan nilai nominal $1,6 miliar atau Rp 18 triliun pada 2017.  

Tahun 2013 pendapatan iklan digital masih $300 juta (3,1% atau Rp 3,5 triliun) dan tahun 2014 diperkirakan menjadi $500 juta (5,1% atau Rp 5,84 triliun). Segmen digital diprediksikan bakal menembus milestone $1 miliar pada 2016 dan terus meningkat menjadi $1.6 miliar (8,8%) tahun 2017. Sebagai perbandingan, di tahun 2013 iklan digital di Amerika Serikat mencapai sekitar 22% dari total market share dan secara global pasar iklan digital di tahun tersebut mencapai pertumbuhan rata-rata 10%.  

Pendorong utama perolehan kue iklan untuk segmen digital dan mobile tersebut adalah karena semakin cepatnya kualitas pengaksesan Internet, baik melalui teknologi kabel atau fiber optic maupun teknologi seluler, bagi masyarakat umum.  

Pertumbuhan di ranah mobile diperkirakan akan semakin meningkat seiring dengan implementasi teknologi 4G di Indonesia (mulai tahun 2015) yang akan mendorong pengaksesan yang lebih cepat, terutama untuk iklan video, melalui perangkat ponsel yang jumlah konsumennya jauh lebih banyak ketimbang penonton televisi ataupun pelanggan media cetak (Burhan Abe).

Sumber: Editor’s Note MALE 1002

Previous article
Next article

Related Stories

spot_img

Discover

Refocusing Anggaran: Jangan Sampai Rakyat Jadi “Dompet Cadangan”

Pemerintah mengumumkan target efisiensi alias refocusing anggaran sebesar Rp306,7 triliun tahun ini. Caranya? Pangkas...

Eksistensi

Oleh Eileen Rachman dan Emilia Jakob Pernah ikut interview kerja dan ditanya, “Ceritakan tentang diri...

Explora Journeys Umumkan Koleksi Perjalanan 2027–2028

Debut di Asia dan Peluncuran Explora V Explora Journeys, merek perjalanan laut bergaya hidup mewah...

Saudi: Destinasi Baru yang Tampil Berani

Arab Saudi sedang memainkan kartu besar. Dari tanah yang selama ini identik dengan spiritualitas...

Banyan Group 20 Tahun di China: Dari Teh Mentega...

Kalau ada yang bisa bikin liburan lo berubah dari sekadar “rebahan di kasur hotel”...

Kalau Politik Jadi Series Netflix

🎬 Resensi: Drama Korea Politik Indonesia – Burhan Abe Kalau lo pikir politik itu cuma...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here