Mata Uang Virtual

Setelah mata uang virtual bitcoin yang kontroversial, demam mata uang digital atau cryptocurrency agaknya terus berlanjut. Setidaknya, kini ada sekitar 80-an mata uang serupa, sebutlah peercoin, namecoin, worldcoin, hobonickels, gridcoin, fireflycoin, zeuscoin, bbqcoin, atau litecoin.

Dengan mata berbagai mata uang digital tersebut, para investor berharap memetik keuntungan dengan cepat. Bitcoin, yang dirilis pada 2009, nilainya terus naik.

Bitcoin dicetuskan oleh Satoshi Nakamoto. Orang dapat “menambang” bitcoin dengan memakai komputer dengan formula matematika tertentu. Bitcoin kemudian dapat diperdagangkan secara digital. Investor juga bisa membeli dan menjualnya melalui bursa online. 

Koin-koin baru biasanya memakai prinsip dasar yang sama dengan bitcoin namun dengan algoritme yang sedikit berbeda. Namun, menurut Greg Schvey, kepala riset Genesis Block, periset dan perusahaan data pelacak mata uang digital asal New York, tidak semua mata uang digital itu sukses di pasaran. “Koin-koin ini hanya akan bernilai besar di tangan yang tepat,” jelasnya. (Burhan Abe)

Sumber: MALE 67

Related Stories

spot_img

Discover

Te no Aji Pererenan

Mengangkat Craftsmanship Lokal lewat Gastronomi Jepang-Bali Di tengah pesatnya pertumbuhan sektor kuliner premium di Bali,...

Introducing Villa Timeo: A Sicilian Noble Residence Re-Enchanted by...

An intimate hillside hideaway overlooking Naxos Bay—steps from the legendary Grand Hotel Timeo. Taormina memang...

Banyan Group Buka Properti ke-100

Bawa “Jungle Escape” Paling Premium ke Singapura Mandai Rainforest Resort by Banyan Tree bukan cuma...

PRU & JAMPA: Standar Baru Kuliner Phuket

Montara Hospitality Group kembali mendominasi Michelin Guide Thailand 2026 dengan filosofi yang berpihak pada...

The PuLi Group Siap Meluncur 2026

Luxury Baru Asia yang Tenang, Tajam, dan Penuh Attitude Ada dua jenis hotel mewah di...

Gosip: Olahraga Favorit Kantor yang Diam-diam Bikin Otot Kepercayaan...

Di kantor, tiga kata paling mematikan bukanlah “kita rapat sekarang”, tapi: “Eh, sudah dengar…?” Biasanya...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here