Djakarta Warehouse Project

Acara LA Ice Djakarta Warehouse Project (DWP) 2013 sempat menyedot perhatian para partygoer Jakarta. DJ asal Jerman, Anton Zaslavski atau Zedd, menjadi salah satu DJ yang ditunggu kehadirannya dalam acara yang digelar di Ecopark, Ancol, Jakarta, Jumat, 13 Desember lalu, itu.

Dengan menyajikan hitnya, seperti Stay The Night, Spectrum, dan tentu saja Clarity, Zedd seperti menyihir penonton. Meski diguyur hujan dan beralaskan lumpur, ribuan clubbertak bergeming, malah bergoyang mengikuti irama.

Selain itu, sekitar 40 DJ internasional dan lokal tampil. Sebutlah Alesso, Breakbot, Flight Facilities, Madeon, dan Martin Solveig, juga DJ Riri, Hizkia, Anton Wirjono, serta sang master David Guetta.

Bagi Anda yang belum akrab dengan event ini, pergelaran DWP tahun ini adalah yang kelima. Sementara musik jazz punya Java Jazz, blues punya Jakarta Blues Fest, DWP adalah pesta musik dance. Tidak tanggung-tanggung, ada sekitar 45 performer yang menggetarkan saraf musikalitas audiens, yang membuat badan bergerak dan berjoget ria sepanjang malam.

Ada keriaan, pasti ada musik—dan bukan kebetulan kalau musik dance yang menjadi pilihan. Merunut sejarahnya, perkembangan musik beriringan dengan berkembangnya industri elektronik. David Dunn dalam “A History of Electronic Music Pioneers” menyebut kemunculan musik elektronik bermula dari dibuatnya Clavecin electrique, yang didesain oleh Jean-Baptiste de Laborde di Prancis pada 1759. Sementara itu, Wikipedia mencatat, pada 1969 lagu Popcorn, yang dirilis oleh Gershon Kingsley, banyak disebut sebagai lagu pertama yang mewakili Dance Track(McCurley dan Flynn, 2013).

Terlepas dari berbagai pendapat tersebut, musik elektronik kemudian populer dengan sebutan musik dance, techno, trance, house, dan akhirnya muncul sebutan electronic dance music (EDM)—istilah yang dimaksudkan untuk merangkum semua genre musik jenis ini.

Apa pun, yang jelas, EDM telah mewabah ke seluruh dunia. Beberapa contohnya adalah Levelsmilik Avicii yang sempat menjadi anthem untuk setiap keriaan. Begitu juga dengan Titanium dari David Guetta atau We Found Love sebuah kolaborasi apik antara Rihanna dan Calvin Harris. Hingga fenomena Harlem Shake  sampai Katy Perry, di lagu Dark Horse dalam album terbarunya, Prism, juga menawarkan musik trap yang berasal dari selatan Amerika Serikat. (Burhan Abe)

Sumber: MALE 60

Previous article
Next article

Related Stories

spot_img

Discover

Europe and North Africa Reawakening

With the arrival of spring with its warmer climes and the vibrant bloom of...

Lobo & Juno

Ketika Lobo dan Juno Bertemu untuk Menikmati Hidangan Lezat, Musik Meriah, serta Koktail dan...

Hidangan Mediterania Klasik ala Restoran Scusa di Ayana Segara Bali

Restoran baru di Ayana Segara Bali ini menghadirkan perjalanan kuliner ke kawasan Mediterania Bergabung dalam daftar restoran...

Journey Through Java with Aman

The cultural heartland of Indonesia, Java is studded with ancient treasures engulfed by pea-green...

30 Tahun Taman Air Waterbom Bali

Taman air paling berkelanjutan di Asia ini mengumumkan proyek perluasan berdesain arsitektur yang akan...

Rumari and Friends

Bergabunglah dengan four-hands dinner ‘East meets West’ yang dikuratori oleh Chef Gaetan Biesuz dari Rumari dan...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here