Loe Gue End!

ZARA Zettira, siapa yang tak kenal. Saya sendiri memang penasaran, bukan hanya karena dia penulis kondang, tapi jauh sebelum itu, mungkin di era 1990-an sedikitnya saya mewawancarinya dua kali ketika saya bertugas sebagai reporter Majalah EDITOR. Belakangan, wanita kelahiran kelahiran Jakarta 5 Agustus 1969 ini juga sering berkeliaran di lini masa Twitter saya dengan akun @ZaraZettiraZr. 

Di BlackBerry saya sebetulnya sempat berkomunikasi, tapi tanpa pernah bertatap muka. So, ketika Yaya, demikian panggilan akrabnya, mem-broadcast undangan peluncuran buku terbarunya ke ke BB saya, saya tidak menyia-nyiakannya. 

I cordially invite you to celebrate my new novel Loe Gue End! At Liquid Exchange, Epicentrum Walk, Taman Rasuna Kuningan, Jakarta, Monday, 28 November 2011, 3-6pm. Sincerely awaiting, Zara.

Terus terang, saya ingin melihat lebih dekat penulis selebriti ini, sambil ingin membandingkan di usia yang ke 42 tahun dengan dua anak dengan ketika masih remaja belia dulu. Meski bukan pembaca setia novel-novel Yaya, saya mengagumi keseriusan wanita ini dalam bidang tulis-menulis, yang bukan hanya sudah menjadi passion-nya, tapi mungkin sudah mendarah daging dalam hidupnya.

Biodata Yaya cukup menarik. Ayahnya berdarah Minang–Jawa dan Ibu berdarah Tionghoa–Belanda. Ia dibesarkan di Menteng Jakarta, menimba ilmu sejak TK hingga SMA di Sekolah St. Theresia Haji Agus Salim serta menamatkan SMA di Ora Et Labora Pondok Indah kemudian meneruskan kuliah di Fakultas Psikologi, UI.

Menulis awalnya adalah otodidak. Pada masa yang masih belia, ia sudah rajin menulis cerpen di beberapa majalah remaja. Ia juga menulis Catatan Si Boy yang marak di era 1980-an radio Prambors Rasisonia sampai ke layar perak. Di era yang sama ia melahirkan banyak novel remaja, antara lain di diterbitkan Gramedia, seperti Mimi Elektrik, Jodoh Kelana, Jejak Jejaka, dan Rasta Bella yang ditulis bersama Hilman “Lupus” Hariwijaya.

Sempat mengikuti mengikuti short course produksi film dan penulisan skenario di Los Angeles selama delapan bulan. Sekembalinya ke Indonesia ia menulis sinetron pertamanya dengan judul Janjiku yang masuk dalam jajaran sinetron Indonesia ber-rating tertinggi pada masa itu. Selanjutnya menulis ratusan judul sinetron mengalir dari tangannya, seperti sinetron Ramadhan (di antaranya Hikmah, Ikhlas, dan Zahra) dan Legenda Malin Kundang, bahkan Dia bertahan selama tiga tahun masa penayangan atau lebih dari 150 episode.

Tahun 2008 adalah tahun kembalinya Zara ke dunia penulisan buku. Terus terang saya kurang intens mengikuti sinetronnya, juga novel-novelnya yang lahir di era 2008, setelah Yaya kembali ke dunia penulisan buku, setelah sibuk mengurus keluarganya di Toronto-Kanada. Sebutlah Every Silence Has A Story, Samsara, Kebaya Wungu, Prahara Asmara 1 dan 2, Cinta Maya, dan Menentukan Hati. Tapi tentulah, cara penulisannya pasti berbeda dengan zaman remaja, juga dengan pengalaman batin yang berbeda pula sebagai ibu dua anak, Alaya dan Zsolti Zsemba. 

Lalu, mengapa ia tiba-tiba menulis novel remaja lagi, dengan judul yang sangat alay: Loe Gue End!? “Itu adalah pengalaman fans saya, yang dikirim bertubi-tubi seperti catatan harian, satu setengah tahun yang lalu,” ujar Yaya pada saat peluncuran bukunya di Liquid Exchange, Epicentrum Walk, Taman Rasuna Kuningan, Jakarta, 28 November 2011.

Rasa penasaran saya terjawab sudah. Yaya tidak berubah, masih cantik dan sangat humble. Dan yang penting, wanita yang kini bekerja di sebuah stasiun televisi Jakarta, dan menikah dengan David Henderson seorang dosen bisnis dan marketing berkebangsaan Inggris itu masih tetap produktif. Bahkan ia sekarang tidak hanya penulis profesional, tapi juga writerpreneur, novel Loe Gue End! adalah novel pertama yang diterbitkannya secara self publishing.

Related Stories

spot_img

Discover

Retreat Memikat di Plataran Puncak Resort

Rasakan keindahan Plataran Puncak Resort, destinasi sempurna untuk liburan tak terlupakan dan acara istimewa...

Jaipur Rugs Expands its Presence in Asia with the...

Jaipur Rugs, an icon in the realm of handmade rugs, proudly unveils its flagship...

Fatboy Izakaya: Destinasi Baru Kuliner dan Hangout di Bangkok

Fatboy Izakaya, restoran Jepang modern yang telah mendapatkan banyak penggemar di Bangkok, kini resmi...

Menggabungkan Kearifan Lokal Bali dengan Sentuhan Modern

Berlokasi di atas tebing dramatis di Pantai Dreamland yang ikonik, Maja Sunset Lounge di...

Venice Simplon-Orient-Express Introduces Artist JR’s L’Observatoire Sleeper Carriage

The Venice Simplon-Orient-Express, A Belmond Train, Europe has unveiled the interiors of L’Observatoire, an...

Sensasi Kuliner Riyadh: Menjelajah Dunia Gastronomi

Baik Anda pendatang baru atau pelancong berpengalaman, Riyadh menawarkan pengalaman kuliner yang menarik, siap...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here