The Magic of Wine

Anggur tentu bukan sekadar minuman, melainkan gaya hidup. Menjualnya pun konon bukan perkara mudah, tapi harus memahami karakter social drink ini, serta komunitas peminumnya yang sangat eksklusif.

Pakar anggur asal Prancis, Bruno Baudry, datang ke Jakarta beberapa waktu lalu. Ia yang mewakili salah satu perusahaan anggur terbesar di dunia, Castel, ingin membagi ilmunya seputar minuman gaul itu di Kyoya, restoran ala Jepang di kawasan Sudirman yang sejak Desember tahun lalu mempunyai wine club.

Dalam acara icip-icip anggur itu, Baudry juga membawa beberapa botol anggur Virginia yang diproduksi Castel tahun 2003 — konon merupakan tahun terbaik, karena memiliki musim panas terpanjang selama 500 tahun terakhir. Namun yang jelas, menghadirkan sommelier merupakan salah satu cara mengenalkan anggur ke calon konsumennya secara tepat. Sebelumnya, beberapa klub penggemar anggur di Jakarta juga mengadakan acara serupa, yang biasanya disponsori oleh merek anggur tertentu atau distributornya di sini.

Memang, kebiasaan minum anggur di Indonesia tergolong baru dan komunitasnya masih kecil, apalagi dibandingkan dengan biangnya di Prancis sana. The Wine Room pernah mendeteksi bahwa dalam setahun setiap orang Prancis saat ini minum sekitar 120 liter, meningkat dari 80 liter anggur per tahun pada 1960-an. Bandingkan dengan Indonesia yang konsumsinya diperkirakan hanya 0,2 liter anggur per kapita per tahun.

Kecil memang, tapi Reimer A. Simorangkir meyakini bahwa penggemar anggur di Indonesia terus bertambah meski tergolong masih eksklusif. Itu pula yang menjadi pertimbangan ketika bersama empat koleganya ia mendirikan Vin+, wine shop yang berlokasi di bilangan Kemang, Jakarta, akhir Oktober tahun lalu.

Reimer mengaku sudah terjun di bisnis anggur sejak 15 tahun yang lalu. Menurut mantan Direktur Kemang Duty Free, yang konsentrasi penjualannya juga di anggur untuk kalangan ekspatriat itu, di era globalisasi ini banyak orang Indonesia yang telah atau sedang belajar ke luar negeri. Banyak orang Indonesia yang berhubungan dengan orang bule.

Artinya, budaya Eropa atau Barat, sebutlah kebiasaan minum anggur, sudah bukan hal yang asing bagi masyarakat Indonesia. “Kami melihat ada peluang pasarnya di sini. Kami hanya memberi sarana di mana orang bisa datang dan memilih anggur ke wine shop kami,” katanya.

Reimer yang Direktur Utama Vin+ menegaskan, sebenarnya konsep bisnisnya bukan hanya menjual anggur, tapi juga menjual gaya hidup. Pasarnya pun, untuk anggur premium yang berbeda dari yang dijual di pasar swalayan, misalnya, termasuk unik. “Potensinya lumayan besar. Apalagi kalau perekonomian membaik, kalangan menengah akan tumbuh dan gaya hidupnya pun mulai berstandar internasional,” tuturnya.

Wine
Photo by Matthieu Joannon on Unsplash

Dengan investasi Rp 2 miliar, Reimer optimistis bisnisnya bisa mencapai breakevent point dalam waktu dua tahun. Keyakinan ini bukan tanpa alasan, karena ia bukanlah orang baru di bisnis anggur, dan mempunyai jejaring yang bisa diandalkan. Menurutnya, ada beberapa komunitas peminum anggur di Jakarta dan di luar Jakarta. Misalnya, Wine Spirit Circle, yang beranggotakan sekitar 1.000 orang, 30% anggotanya adalah orang Indonesia.

Ada juga International Wine Food Society. “Di luar itu, ada beberapa klub kecil atau grup-grup informal yang beranggotakan 20-an orang. Mereka sering bertemu sebulan sekali untuk makan bersama sambil minum anggur,” ia menjelaskan.

Previous article
Next article

Related Stories

spot_img

Discover

Jaipur Rugs Expands its Presence in Asia with the...

Jaipur Rugs, an icon in the realm of handmade rugs, proudly unveils its flagship...

Fatboy Izakaya: Destinasi Baru Kuliner dan Hangout di Bangkok

Fatboy Izakaya, restoran Jepang modern yang telah mendapatkan banyak penggemar di Bangkok, kini resmi...

Menggabungkan Kearifan Lokal Bali dengan Sentuhan Modern

Berlokasi di atas tebing dramatis di Pantai Dreamland yang ikonik, Maja Sunset Lounge di...

Venice Simplon-Orient-Express Introduces Artist JR’s L’Observatoire Sleeper Carriage

The Venice Simplon-Orient-Express, A Belmond Train, Europe has unveiled the interiors of L’Observatoire, an...

Sensasi Kuliner Riyadh: Menjelajah Dunia Gastronomi

Baik Anda pendatang baru atau pelancong berpengalaman, Riyadh menawarkan pengalaman kuliner yang menarik, siap...

Sudestada Merayakan Kolaborasi dan Prestasi

Sudestada menorehkan sejarah dengan pencapaian gemilang Chef Victor Taborda, membuka jalan untuk inovasi kuliner...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here