Digital Life Style

Dan inilah venue-venue yang sering dipakai profesional muda Bandung untuk ajang kumpul dan berinternet ria; Glocys, Pisa Cafe, Platinum Resto, Embargo, dan Score. Di tempat dengan fasilitas hotspot itulah mereka tidak hanya sekadar minum kopi, beberapa di antaranya juga bisa browsing dari laptopnya masing-masing. Bahkan bisa juga menayangkan presentasi dari laptop, yang berkemampuan Wi-Fi tanpa perlu repot-repot dengan tali-temali dan kabel karena radius jangkauan teknologi ini bisa mencapai 100 meter.

Koneksi nirkabel saat ini memang makin menjadi kebutuhan. Menurut Dhoya S. Sugarda, Marketing Manager Indosat Mega Media (IM2), perkembangan para pengguna hotspot di Indonesia sudah mulai terlihat sejak 2003. Tapi, perkembangannya mulai pesat baru akhir tahun lalu. “Kami meluncurkan fasilitas hotspot yang pertama di Indonesia Agustus 2004, yakni di Citos Jakarta,” katanya.

Menurut survei yang dilakukan Synovate, untuk responden di Asia, salah satunya Indonesia, bahwa ketika anak ditanya apa kado yang mereka inginkan saat ulang tahun. Jawabannya, pertama adalah ponsel, kedua notebook, ketiga gadget musik seperti iPod, dan keempat baru perhiasan. Dari sini terlihat bahwa demam gadget memang tengah berlangsung saat ini.

Photo by Rendy Novantino on Unsplash

Setelah Citos, IM2 membuka fasilitas hotspot di beberapa lokasi yang menjadi tempat hang out, kongko anak-anak muda, serta meeting points para profesional. “Prinsipnya, kami cari tempat di mana orang bisa duduk dengan nyaman sambil bekerja, negosiasi atau rapat. Untuk itu, lokasinya yang kami pilih adalah kafe, coffee shop, hotel, bahkan sekolah, karena para pengguna Internet banyak berkumpul di sana,” kata Dhoya sambil menambahkan bahwa IM2 sudah memiliki 30-40 lokasi hot spot yang tersebar di kota Jakarta, Medan, Batam, Pekan Baru, Bandung, Semarang, Yogya, Surabaya, Gresik, Bali, dan Makassar.

Lifestyle kini agaknya tak bisa dipisahkan dengan perkembangan e-culture. Kalau Anda tidak ingin dicap “jadul” (jaman dulu), maka manfaatkanlah teknologi yang semakin memudahkan hidup. Tidak ada alasan untuk ketinggalan berita atau putus komunikasi dengan dunia, karena di kedai-kedai kopi, resto, ruang tunggu bandara, kini sudah dilengkapi dengan fasilitas hotspot, sehingga tidak perlu sibuk mencari sambungan telepon hanya untuk mendapatkan akses Internet. Dunia serasa dalam genggaman!

(Burhan Abe/W. Setiawan, Arie Hananti, Lis Hendriani, dan Dwi Wulandari)

Platinum Society Edisi 12/29 September 2005

Related Stories

spot_img

Discover

Explora I X Formula 1® Monaco 2026: Ketika Laut...

Monte Carlo tak pernah kekurangan drama—dari suara raungan mesin Formula 1® hingga denting kristal...

Jakarta Unfiltered: Panduan Nakal dan Jujur Jelajahi Ibu Kota

Oke, satu hal dulu: Jakarta bukan Bali. Jakarta itu lebih panas, lebih kacau, lebih...

“Behind The Stage”: Buku Paling Rock Tentang Bisnis Musik...

Kalau lo pikir industri musik itu cuma soal panggung, sound system, dan lighting keren,...

Ekonomi RI 2025 Masih Tangguh, Tapi Alarm Sudah Bunyi

CORE Indonesia Ingatkan Risiko Domestik dan Global di Paruh Kedua Di tengah gejolak global dan...

ChatGPT dan Ekonomi Kreatif Digital

Panduan Praktis, Mengubah AI Menjadi Mesin Uang Di tengah transformasi digital yang masif, satu pertanyaan...

Strategi Bisnis Konglomerat yang Tak Diajarkan di Sekolah Formal

The Playbook: Indonesia Edition Apa kesamaan antara Djarum Group, Salim, Astra, CT Corp, hingga...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here