CULINAIRE is an art. Memang ada masakan yang baku, tapi selalu saja ada yang baru, bahkan masakan yang sama pun hasilnya bisa berbeda bila diolah oleh koki yang berbeda.
Hotel-hotel berbintang biasanya selalu menyajikan inovasi dan kreasi dalam hal kuliner, tak terkecuali Mandarin Oriental Jakarta menghadirkan Michelin-starred Chef Nicolas Isnard untuk para tamunya. Ia menyajikan kreasimasakan Perancis klasik di Restoran Lyon, 24 hingga 27 Maret 2011.
Nicolas Isnard merupakan salah satu chef yang sedang naik daun di dunia kuliner Prancis, berkat bakat alam dan kreativitasnya. Penggemar makanan Perancis dapat menikmati hidangannya yang unik dan menggugah selera, dengan pilihan two-course menu seharga Rp 580.000++, three-course menu seharga Rp 720.000++ atau six-course degustation menu seharga Rp 1.300.000++.
Dengan pengalamannya yang luas bekerja di berbagai restoran, termasuk restoran dengan status tiga bintang Michelin, L’Auberge du Vieux Puits di Fontjoncouse, Chef Isnard membuka restoran miliknya sendiri, L’Auberge de la Charme, Juni 2008 di Prenois, dan dalam waktu kurang dari satu tahun ia menerima status bintang Michelin. Pada tahun 2010 restoran itu juga terdaftar di Gault et Millau D’Or, panduan restoran yang bergengsi dan berpengaruh di Perancis.
Dipengaruhi oleh masakan dari Mediterania serta dikombinasikan dengan bahan-bahan terbaik dari Burgundy, Chef Isnard menggabungkan teknik-teknik modern dengan hidangan klasik dan tradisional khas Prancis serta memastikan bahwa masakannya menggugah selera.
Nicolas dikenal dalam hal menyajikan cita rasa asli dan khas serta bertujuan membawa pendekatan yang lebih segar pada masakan klasik Prancis. Ia juga seorang ahli dalam melakukan re-inventing masakan Prancis klasik dan tradisional, secara cerdik menggugah selera para penikmat kuliner.
Menggabungkan gaya kuliner Perancis Selatan dengan gayanya yang unik bukan hanya karena bakat dan teknik yang didalaminya, tetapi juga karena gaya masakannya yang berakar dari daerah asalnya.
Beberapa masakannya yang memperoleh penghargaan serta diakui para kritisi adalah pressed duck’s liver with green apples and spiced aromatic wine; onion soup with black truffles; lobster served with chickpea purée and lemon ginger emulsion; Atlantic sea bass with artichoke in clear shellfish broth, serta berbagai pilihan hidangan pencuci mulut yang menggoda, seperti layer of raspberry crème brulée and French sweet spice bread.
Dalam “French Gourmet Cuisine” kali ini beberpa makanan tersebut bisa dinikmati. Misalnya dalam paket six-course degustation menu, coba kita intip menunya. Terdiri dari enam course, yang pertama adalah Pressed duck liver with green apple and spices aromatic wine, ini adalah hati bebek dengan campuran apel hijau yang dimasak dengan wine.
Kedua, Thin slices of sea scallop with quinoa seeds and citrus, alias kerang-kerangan. Ketiga, Onions soup new version with black truffles, sup bawang dengan jamur hitam yang langka asal Prancis. Keempat,Atlantic sea bass with artichoke in a clear shellfish broth, ikan dari lautan Atlantik. Kelima dan terakhir adalah makanan penutup, terdiri dari Preserved veal cappuccino-styledanPassion/chocolate ganache and almond/hazelnut crunch.