
Setidaknya itulah yang saya alami, bersama teman-teman wartawan asal Jakarta, Jumat 15 Juni 2012 -- seusai mengikuti pembukaan POP! Hotel Sangaji Tugu Yogyakarta sehari sebelumnya.
Gua Pindul, salah satu gua yang merupakan rangkaian dari 7 gua dengan aliran sungai bawah tanah yang ada di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta, menawarkan sensasi petualangan tersebut. Selama kurang lebih 45 - 60 menit wisatawan akan diajak menyusuri sungai di gelapnya perut bumi sepanjang 300 m menggunakan ban pelampung. Petualangan yang memadukan aktivitas body rafting dan caving ini dikenal dengan istilah cave tubing.
Gua Pindul, salah satu gua yang merupakan rangkaian dari 7 gua dengan aliran sungai bawah tanah yang ada di Desa Bejiharjo, Karangmojo, Gunung Kidul, Yogyakarta, menawarkan sensasi petualangan tersebut. Selama kurang lebih 45 - 60 menit wisatawan akan diajak menyusuri sungai di gelapnya perut bumi sepanjang 300 m menggunakan ban pelampung. Petualangan yang memadukan aktivitas body rafting dan caving ini dikenal dengan istilah cave tubing.
Tidak diperlukan persiapan khusus
untuk melakukan cave tubing di Gua
Pindul. Peralatan yang dibutuhkan hanyalah ban pelampung, life vest, serta head lamp
yang semuanya sudah disediakan oleh pengelola. Aliran sungai yang sangat tenang
menjadikan aktivitas ini aman dilakukan oleh siapapun, mulai dari anak-anak
hingga orang dewasa.

Sambil merasakan dinginnya air
sungai yang membelai tubuh di tengah gua yang minim pencahayaan, seorang
pemandu bercerita tentang asal-usul penamaan Gua Pindul. Menurut legenda yang
dipercayai masyarakat dan dikisahkan turun temurun, nama Gua Pindul dan gua-gua
lain yang ada di Bejiharjo tak bisa dipisahkan dari cerita pengembaraan Joko
Singlulung mencari ayahnya. Setelah menjelajahi hutan lebat, gunung, dan
sungai, Joko Singlulung pun memasuki gua-gua yang ada di Bejiharjo. Saat masuk
ke salah satu gua mendadak Joko Singlulung terbentur batu, sehingga gua
tersebut dinamakan Gua Pindul yang berasal dari kata pipi gebendul.

Tatkala kami masih menikmati
indahnya ornamen gua di sela bunyi kepak kelelawar dan kecipak air, mendadak
pengarungan sudah sampai di mulut keluar gua. Bendungan Banyumoto yang dibangun
sejak zaman Belanda dengan latar belakang perbukitan karst pun menyambut. (Sumber Utama: YogYES, Photos: Agus Siswanto)
Tarif: Rp. 25.000 (minimal 5 orang)
Fasilitas: Perlengkapan cave tubing, pemandu, kudapan setelah
pengarungan.
Jam Buka: Senin - Minggu (pk 08.00 - 16.00 WIB)
No comments:
Post a Comment