The aim of marketing is to know and understand the customer so well the product or service fits him and sells itself. – Peter Drucker
Keberadaan media digital ternyata membuat dunia iklan bergeser perlahan tapi pasti ke dunia digital. Dengan adanya platform media digital yang banyak bertebaran, media cetak yang dulu menjadi andalan pengiklan perlahan mulai ditinggalkan. Di Amerika Serikat pun, media cetak telah mengalami kesulitan menghadirkan iklan sejak 2004. Dampak pertumbuhan media sosial tidak lain juga salah satu yang memberi pukulan berat bagi media cetak.
Ken Doctor, penulis Newsonomics: Twelve New Trends that Will Shape the News You Get, mengatakan media cetak dulu merupakan tempat yang tepat untuk meraih perhatian publik. Namun, dengan ketersediaan target digital yang luas saat ini, para pengiklan sudah tidak membutuhkan brand dari media cetak untuk melakukan hal itu. Saat ini media cetak merupakan salah satu dari sekian banyak pilihan yang bisa digunakan untuk mencapai target yang sesuai dengan sasaran.
Perjalanan MALE di tahun kedua ini cukup menggembirakan. Bukan saja karena secara kreatif kami semakin matang, seiring dengan perkembangan teknologi di media digital interaktif, tapi perusahaan-perusahaan besar, terutama perusahaan multinasional, sudah mulai memandang medium ini sebagai platform masa depan.
Banyak yang meramalkan, belanja iklan digital secara global berkecenderungan semakin membesar jumlahnya. Ini, tak lain, karena didorong oleh banyaknya permintaan untuk melakukan pemasaran produk atau jasa di perangkat mobile, seperti ponsel pintar dan tablet.
ZenithOptimedia, misalnya, mencatat belanja iklan global pada tahun 2013 meningkat sebesar 3,6 persen. Perusahaan periklanan terbesar ketiga di dunia ini memprediksi belanja iklan akan meningkat 5,3 persen sampai dua tahun mendatang, lalu terus meningkat jadi 5,8 persen pada 2016. Prediksi belanja iklan tersebut berdasarkan data dari pemilik media dan biro iklan di 80 negara.
Smartphone (dan tablet) agaknya telah merevolusi cara kita berinteraksi dengan web. Di AS setidaknya, eMarketer memperkirakan waktu yang dihabiskan masyarakat untuk kegiatan seluler non voice (data) telah melampaui waktu yang dihabiskan online di komputer: desktop dan laptop.
Tetap Bersinergi dan Up To Date
Fenomena di atas menjadi tantangan tersendiri bagi segenap team MALE dalam rangka merebut kue iklan digital demi pencapaian sales yang agresif. Hal ini tentu dibutuhkan effort yang besar dan sinergi dengan semua divisi, terutama dengan Divisi Marketing dan Sales. Team produksi MALE selalu berusaha mengakomodir keinginan dari calon pengiklan untuk menyampaikan pesan kampanye iklannya tepat sasaran.
Memang dalam perjalanannya tidak selalu mudah. Selain keterbatasan sumber daya manusia dan ketatnya deadline, output iklan digital kreatif juga dituntut level kesempurnaan yang tinggi. Namun demikian, seiring perjalanan waktu, berbagai brand-brand besar sudah mulai melirik kampanye berbasis digital interaktif di MALE. Sebut saja AXE, Marlboro, A Mild, dan lainnya yang kini mulai intensif berkampanye digital di MALE.
Dari sisi produk, MALE juga selalu didukung oleh segenap team Product Management Detikcom yang secara komperehensif melakukan berbagai riset untuk ke depannya. Sebagai catatan, sejak awal Maret lalu, aplikasi MALE telah di-update ke versi terbaru. Untuk versi iOS (iPad), aplikasi MALE sudah dioptimisasi untuk iOS 7, dengan layout dan tampilan library yang baru.
Sementara itu, update aplikasi MALE terasa sangat signifikan pada pengguna Android. Pasalnya, MALE sudah tidak lagi menggunakan versi AIR dari aplikasi Android (codename: Android Legacy), kini MALE pindah full ke versi Native Android (codename: Android Genesis). Perbedaannnya cukup signifikan dari sisi performa, karena sudah tidak lagi menggunakan AIR, aplikasi jadi jauh lebih ringan, lebih powerful dan tidak boros baterai.
Selain itu, kelebihan dari Android Genesis antara lain; sudah support Android Smartphone dan Phablet, bisa progressive download & resume (background download), dan sederet kelebihan lainnya. Dan, yang terpenting adalah Android Genesis mampu men-support 3.691 tipe device, sementara versi sebelumnya (baca: Android Legacy) “hanya” mampu men-support sebanyak 1.182 tipe device.
Dengan dilakukannya aktualisasi aplikasi MALE ini, diharapkan mampu menumbuhkan jumlah downloader (pembaca) setia MALE. Selain itu, diharapkan aplikasi yang terbaru ini mampu menjawab semua kekurangan dan keluhan pembaca terkait tidak support-nya device yang digunakan. (Iwan Suci Jatmiko)
Sumber: Surat Sahabat – Media Internal Trans Corp