Superhero

Anda tentu mengenal Spider-Man, Superman, Batman, atau Iron Man. Superhero itu sangat populer dan selalu menjadi idola anak-anak, bahkan orang dewasa. Tidak heran, film-film bertemakan pahlawan super selalu diproduksi sepanjang zaman.  

Di balik superhero, ternyata ada peran Marvel dan DC. Dua perusahaan yang dikenal memproduksi dan menerbitkan komik itu mendominasi dunia pahlawan super dengan karya-karya abadi. Karya mereka mampu menarik perhatian dan lintas generasi.  

Popularitas keduanya diikuti persaingan ketat dalam hal memanjakan penggemar mereka. Persaingan itu kemudian menjadi perseteruan abadi. Dengan tetap mempertahankan idealisme, Marvel dan DC seakan memonopoli industri hiburan yang menjual superhero. Persaingan keduanya sudah terjadi sejak 1930-an, bahkan berlanjut hingga lebih dari tujuh dekade. Menurut situs Slate.com, mereka mampu menguasai hingga 70 persen pasar retail komik (lihat MALE Zone, yang ditulis Dedy Sofan).  

Ditilik dari segi bisnis, Marvel dan DC sudah melakukan perlawanan langsung melalui karya yang dirilis. Tentunya karya-karya itu terlihat dari kehebatan superhero yang berada di rak-rak buku penggila komik. Beberapa di antaranya memiliki karakter cerita dan penampilan yang mirip. Kalau dilihat secara keseluruhan, Marvel dan DC memiliki karakteristik yang berbeda dalam menyajikan komik masing-masing. Dalam situs BBC.co.uk disebutkan DC selalu berevolusi, mengikuti zaman yang ada, tapi tetap segar. Adapun Marvel sangat revolusioner, dengan sesekali mengubah keseluruhan cerita, tapi tetap mempertahankan konsep aslinya.  

Persamaan karakter superhero mereka terletak pada konsep kekuatan dan kelemahan si pahlawan super, yang sekaligus menjadi pembeda kubu superhero itu. Tokoh-tokoh dalam komik DC lebih berfokus pada hidup dan tujuannya. Sementara itu, Marvel beradaptasi dengan situasi dan lingkungan sekitarnya.  

Begitu pula dengan cara karakter menyikapi kekuatan super yang dimilikinya. Karakter komik DC memiliki kecenderungan bangga akan kekuatan yang dimiliki dan menggunakannya dalam situasi tertentu. Bukan hanya itu, ada pula ideologi yang kuat di dalamnya. Seperti yang terlihat pada karakter Batman, yang melatih diri, sekaligus membuat berbagai macam alat canggih, untuk membela Kota Gotham. Adapun Wonder Woman adalah wanita tangguh dari Amazon, yang memiliki kekuatan dan keahlian di atas rata-rata untuk melindungi manusia.  

Marvel memiliki cara lain mempresentasikan karakternya, dengan memandang kekuatan super sebagai beban dalam hidup. Contohnya, para mutan dalam komik X-Men yang dikucilkan oleh masyarakat, atau sosok Bruce Banner yang menyimpan beban dan menderita akibat perubahan dirinya menjadi Hulk.  

Related Stories

spot_img

Discover

Banyan Tree Mengajak Dunia Mengambil “Sacred Pause” Lewat Kampanye...

Dari lembah gurun hingga karang tropis, dari kuil sakral hingga gunung bersalju—Banyan Tree menghadirkan...

Wine Not? — Ketika Segelas Anggur Menyimpan Cerita

Apa yang ada di benak Anda saat mendengar kata “wine”? Mewah? Barat banget? Atau...

Bermimpi Jadi Unicorn? Mulai dari 3 Buku Ini

Ingin membangun startup tapi bingung mulai dari mana? Atau sedang dalam fase tumbuh tapi...

Gaya Kepemimpinan Efektif: Antara Power, People, dan Playbook

Oleh Maureen ASD, Rizkiana Shadewi, & Eileen Rachman Di dunia kerja, bos keren bukan cuma...

Bikin Startup di 2025, Masih Menarik? Banget—Asal Tahu Celahnya!

Setelah dunia startup sempat gonjang-ganjing dengan gelombang PHK dan isu “bakar uang” yang tak...

Nyari Cuan di Internet: Dari Rebahan Jadi Uang Beneran

Siapa bilang cari duit harus pergi pagi pulang malam, kena macet, terus gaji habis...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here