#BrikPiknik (1)

Hari Pertama
Kelas C
SIAPA yang tidak suka piknik. Itu sebabnya ajakan Deddy Avianto – yang akrab disapa Om Ded, untuk ikutan acara BrikPiknik tidak saya sia-siakan. Di acara yang disponsori Indosat (yang sekalian ingin menguji jaringan 4G LTE di beberapa titik wisata)  itu saya termasuk kloter ketiga, atau “Kelas C”, dengan tujuan Bali,  18 – 20 September 2015.
Bali? Entah berapa kali saya kunjungi pulau indah nan gaul ini, tapi berangkat dengan grup BrikPiknik tentu sangat menjanjikan keriaan, serta tentu juga pengalaman yang berbeda. Apalagi, para pesertanya tergolong seru, dan sering meramaikan lini masa di media sosial.Menurut Kepala Sekolah, demikian kami menyapa Om Ded yang empunya acara, piknik ini bukan sekadar rekreasi, tapi juga arena belajar dan sharing ideas, karena mengajak orang-orang yang hits di bidangnya. Yup, saya hanya mengenal beberapa, selebihnya masih asing – hanya kenal di dunia maya, karena mereka rajin berseliweran di media sosial.

Baper: Bulan, Visca, Abe, Tika, & Daus

Peserta Bali berjumlah 15 orang, ditambah sekitar 8 panitia. Peserta dibagi tiga grup, yakni Rela, Sepik, dan Baper. Di grup yang disebut terakhir itu saya masuk di dalamnya, melengkapi empat nama lainnya:  Daus Gonia, Swastika Nohara, Visca Anastashia, dan Bulanisa.

Begitulah, meski saya tidak mengenal mereka sebelumnya – kecuali Swastika, yang pernah kerja bareng untuk sebuah rumah produksi, tidak melumerkan tekad untuk ikutan acara ini. 
Ternyata, BrikPiknik is magic! “Biarpun tadinya belum sailng kenal, tapi begitu ikut BrikPiknik kita langsung bersahabat, seperti kepompong, kadang ribet kadang rempong!” meminjam kalimat Tika, yang juga dikenal sebagai “Sabai”.
Garuda Wisnu Kencana
Tujuan pertama kami adalah Garuda Wisnu Kencana alias GWK, lokasi wisata yang paling iconic di Bali. GWK sebetulnya proyek yang belum selesai, hanya ada kepala Dewa Wisnu, dan sebagian burung garuda yang belum dirakit menjadi satu.
Terletak di tanjung Nusa Dua, Kabupaten Badung, sekitar 40 kilometer di sebelah selatan Denpasar, areal taman budaya ini direncanakan akan didirikan sebuah landmark atau maskot Bali, yakni patung berukuran raksasa Dewa Wisnu yang sedang menunggangi tunggangannya, Garuda, setinggi 12 meter.Pada saat ini, Garuda Plaza menjadi titik fokus dari sebuah lorong besar pilar berukir batu kapur dengan ruang terbuka seluas 4.000 meter persegi, bisa dipakai event besar dengan kapasitas hingga 7.000 orang. Pilar-pilar batu kapur kolosal dan monumental membuat tempat ini sangat eksotis.

Baper in Minifig
Baper Girls

Pantai Pandawa dan Balangan
Perjalanan berikutnya adalah ke Pantai Pandawa, salah satu pantai terindah di Bali, terletak di Desa Kutuh, Kecamatan Kutu Selatan, Kabupaten Badung. Pantai ini juga dikenal dengan nama Pantai Kutuh, dan kadang juga disebut sebagai “pantai rahasia” karena letaknya tersembunyi di belakang tebing. Tapi sekarang tentu bukan rahasia lagi, karena sudah banyak wisatawan yang berkunjung ke sana.

Pantai Pandawa
Selain tebing-tebing yang tinggi, terdapat patung-patung pewayangan lima pandawa yaitu patung Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan Sadewa. Di salah satu tebingnya bahkan terdapat tulisan mencolok “Pantai Pandawa” – rupanya nggak mau kalah dengan “Hollywood”. 
Yang khas di pantai ini adalah kanonya, yang disewakan kepada para wisatawa. Pantainya berbatu-batu, dan ada area air yang cukup luas tanpa ombak di antara bebatuan tersebut, sangat pas untuk berkano ria.
Senja di Balangan
Riyanni Djangkaru & Fitri Tasfiah
Hanya sekitar satu jam kami di Pantai Pandawa. Menjelang senja, kami melanjutkan perjalanan ke Pantai Balangan, yang tidak jauh dari GWK, Ungasan. Pantai ini mungkin tidak setenar Dreamland, misalnya, tetapi tidak kalah dahsyat panoramanyaHampir ada kemiripan dengan Dreamland, pantai ini juga tertutup tebing-tebing, serta harus menuruni bebatuan untuk sampai ke bibir pantai. Konon, di sinilah tempat terbaik untuk menyaksikan matahari terbenam. Sayang, waktu itu langit agak mendung, sehingga keindahan sunset tidak bisa sempurna.

 
Ilvie ‘Cah Ayu’ – Pantai Balangan
Seafood Party
Kunjungan terakhir di hari pertama adalah Pantai Jimbaran, setelah check in dan rehat sejenak di Hotel Eden, Kuta. Pantai Jimbaran, yang berada wilayah Kabupaten Badung, ini merupakan destinasi wajib kalau turis berkunjung ke BalDi sepanjang pantai, restoran dan kafe menawarkan hidangan laut dengan bermacam-macam olahan. Mulai dari ikan, cumi-cumi, kerang, lobster, hingga udang. Hidangan laut disajikan dilengkapi dengan nasi, sayur plecing, sambal, lengkap dengan aneka minuman. Sambil menyantap makanan, musisi jalanan pun beraksi – nggak hanya ada di Yogya, lho! Lengkap sudah keriaan malam itu. (Burhan Abe/Photos: BrikPiknik)

Related Stories

spot_img

Discover

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

COAL Menghidupkan Suasana Bar di Jakarta Pusat

COAL adalah bar terbaru di Jakarta yang menyajikan koktail khas dengan sentuhan cita rasa...

Sunday Folks Luncurkan Aneka Pilihan Es Krim Artisanal di...

Merek asal Singapura ini menghadirkan pilihan es krim premium dan hidangan pencuci mulut di...

Rediscovering Bhutan: New Perspectives on the Last Buddhist Kingdom

Amankora reveals the heart of Bhutan with ever rarer and more awe-inspiring cultural experiences...

Popular Categories

Comments