Saint Emilion Grand Cru Classe

PESTA kuliner paling akbar di Jakarta, apalagi kalau bukan Jakarta Fashion & Food Festival (JFFF), yang tahun ini berlangsung 14 hingga 29 Mei 2011.  Di sini pesta makanan dipadukan dengan dunia fashion, atau sebaliknya. Tapi yang menarik perhatian saya adalah Wine & Cheese Expo di sela-sela acara tersebut.

Acara “anggur dan keju” yang dipusatkan di Multi Purpose Hall, La Piazza, Mal Kelapa Gading ini menampilkan anggur dan keju terbaik dari sejumlah negara sahabat. Panitia bekerja sama dengan beberapa kedutaan besar dari negara-negara yang mempunyai tradisi wine dan keju, sebutlah Prancis, Chile, New Zealand, Australia, Amerika, Argentina, Italia, Jerman, Kanada, Portugal, Afrika Selatan dan tentu saja tuan rumah Indonesia.

Berbagai kegiatan menarik ada di dalamnya, seperti Meet & Greet 14 Chateau Representatives dari Bordeaux Prancis, Wine Tasting, Wine Dinner dengan lima chef ternama dunia, Wine Workshop, Wine & Food Pairing, Pastry Chef Show, Cheese Discovery, dan Foodtography Competition.

Wine adalah minuman beralkohol yang dibuat dari sari anggur jenis Vitis vinifera yang biasanya tumbuh di area 30 hingga 50 derajat lintang utara dan selatan.

Beruntung, pada hari pertama saya dan beberapa media, diundang untuk “Saint Emilion Grand Cru Classe Wine Dinner” di Intercontinental Hotel Jakarta. Malam itu kami mencicipi makan malam ditemani oleh berbagai wine yang dihasilkan oleh Saint Emilion, Bordeaux, salah satu wilayah penghasil wine di Prancis.

Yang membanggakan, kami juga berkesempatan bertemu dengan 11 wine maker dari chateau-chateau di St Emilion untuk mencoba wine produksi mereka. Sebelas wine yang bisa kami coba malam itu adalah wine-wine terbaik dari Chateau Dassault, Chateau Bellefont-Belcier, Chateau Guadet, Chateau Laroze, Chateau Franc Mayer, Chateau Fonroque, Chateau Fontplegade, Chateau Destieux, Chateau Couvent des Jacobin, dan Chateau Moulin du Cadet. Grand Cru termasuk kelas berat, yang dalam bahasa pecinta wine dikenal sebagai full bodied. Kami, terutama saya, mencoba meninggalkan preferensi sebelumnya dalam pengalaman rasa, dan mencoba menjelejah rasa baru minuman dari Prancis itu.

Ciri wine asal Bordeaux, di dalamnya termasuk St Emilion, adalah tidak ada yang terdiri dari satu jenis varietas anggur saja, alias blend.  Varietas anggur yang digunakan untuk pembuatan red wine di sini adalah Merlot dan Cabernet Sauvignon, serta jenis anggur yang lain, seperti Cabernet Franc, Petit Verdot, dan Malbec. Rasanya rata-rata kompleks, sehingga memberikan sensasi tersendiri.

Memang, masing-masing wine memiliki karakter rasa tersendiri, ada yang ringan ada yang kompleks. Aromanya pun ada yang fruity, smokey, creamy, dan lain-lain. Semua itu akan menemukan rasa yang sempurna jika dipadupadankan dengan makanan yang pas. Semua itu membutuhkan eksperimen dan pengalaman, tapi paling gampang adalah menanyakan kepada ahlinya alias sommelier – meski rasa bersifat personal tapi mereka umumnya tidak salah memberikan rekomendasi. Cheers! (Burhan Abe)

Related Stories

spot_img

Discover

PRU x Penfolds: Malam Mewah Bareng Tiga Dekade Anggur...

Luangkan satu malam buat hal yang enggak biasa: makan malam bareng Grange, sang legenda...

Ekonomi Indonesia 2025: Krisis Double Trouble yang Bikin Was-Was

Oleh Burhan Abe Pertumbuhan ekonomi kita di awal 2025 ini mirip orang sakit yang susah...

Update Properti Jakarta Kuartal 1 2025: Stabil Tapi Tetap...

Kuartal pertama 2025 menunjukkan kalau pasar properti Jakarta lagi berada di fase yang cukup...

LW Design Group Bawa Oase Bergaya Bali ke Jantung...

One & Only One Za’abeel Hadirkan F&B Podium Spektakuler yang Menyatukan Ketangguhan Urban dengan...

Alila Dong’ao Island Zhuhai

Pelarian Gaya Jetset ke Pulau Rahasia Tiongkok Bayangkan ini: lo lepas landas dari Zhuhai naik...

Amanzoe Bangkit Lagi, Liburan 2025 Bakal Makin Gila

Bayangin lo berdiri di atas bukit sunyi Peloponnese, Laut Aegea membentang sejauh mata memandang,...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here