Mantra to Remember

Makanan India disajikan ala fine dining, mengapa tidak? Paling tidak, saya sudah membuktikannya ketika datang pada perjamuan makan malam di Yantra, salah satu restoran mitra World Gourmet Summit 2010 di Singapura.

Yantra, yang terletak di dalam Tanglin Mall di 163 Tanglin Road itu, spesialisasinya adalah makanan India Utara. Meski sajiannya tradisional, Yantra dirancang sebagai restoran modern, yang mencoba menyetarakan dengan selera global. Tidak mengherankan, jika restoran itu mempunyai interior yang modern pula, sedikit gelap tapi dengan pencahayaan yang hangat.

Dalam suasana yang romantis itulah saya dan para tamu mencoba beberapa course, yang terbagi dalam empat bagian; kebabs, main course, accompaniments, dan desserts. Yang menarik, semua makanan itu dipadukan dengan champagne, sesuai dengan judul acara malam itu, “Grand Champagne Dinner with Vueve Clicquot”.

Yang disebut kebabs adalah hidangan pembuka, yang terdiri dari makanan kecil, seperti kentang-kentangan yang dibentuk seperti keroket, makanan berbahan dasar ayam, dengan bumbu khas India yang spicy, serta yoghurt. Semuanya dihidangkan dalam satu piring. Agak pedas, dan ini cocok ditemani rose champagne, yakni Veuve Clicquot, Brut Rose NV.

Berikutnya adalah main course, yang terdiri dari tiga jenis, yang dihidangkan dalam satu piring, yakni Jhinga Galina, Murgh Kibti, dan Irani Gosht. Serta empat jenis yang lain dalam piring berikutnya, yakni Paneer Khurchan, Aloo Sialkoti, Subz Panchmael, dan Dal Yantra.

Pada intinya, hidangan utama tersebut terdiri dari nasi briyani, serta daging-dagingan, dan seafood (udang dan cumi) yang dimasak dengan kare superkental khas India. Yang tidak terbiasa mungkin merasa ‘enek’, tapi dengan sisi pandang yang berbeda, merasakan makanan India boleh jadi merasakan pengalaman yang luar biasa. Sementara rasa pedas (dari cabai dan terutama lada) bisa dinetralisasikan dengan yoghurt – itu sebabnya kare makanan India berbahan yoghurt, bukan santan.

Di hidangan utama ini akan terasa lebih pas kalau dipadukan dengan champagne vintage rose 2002 dan champagne vintage rich 2002. Kesegarannya menetralisir makanan yang oily, spicy, dan pedas itu.

Photo by Andy Hay on Unsplash

Accompaniments, yang terdiri dari Roti dan Aloo Gobhi ki Tehree, agaknya yang paling masuk dengan semua lidah, terutama lidah orang Asia. Juga hidangan penutup yang terdiri dari Motichoor Laddoo, Meweywala Malai Putha (panekuk), dan Gaajar ka Halwa (puding wortel).

Tapi makan ala fine dining memang tidak sekadar makan, karena atmosfer ikut membangun suasana makam malam yang nyaman. Dan Yantra – istilah dalam yoga, memang memenuhi syarat untuk itu. Bukan saja dapur modernnya terbukanya yang hanya berbataskan kaca, juga interiornya yang artistik, tapi musik yang mengiringi makan malam tersebut membuat suasana romantis. Irama Bollywood tapi dalam versi modern, ada ketukan tabla yang berulang-ulang seperti mantra. A night to remember. (Burhan Abe)

Related Stories

spot_img

Discover

Breman85 

Menikmati Kesempurnaan Kuliner dan Koneksi Sosial di Pulau Bali Selamat datang di Breman85, di mana...

Discovering Indonesian Food with Balenusa and Sarirasa Catering 

With Sarirasa Group, Savor the Variety of Flavors and Traditions  Sarirasa Group reaffirms its dedication...

Cross Paasha Bali Seminyak

A Symphony of Style, Sophistication, and Balinese Charm Bali, Indonesia – In the heart of...

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

Popular Categories

Comments