Pinot Noir, The World’s Most Seductive Wine

Pinor Noir naik daun. Setidaknya, di Wine for Asia (WFA) 2009 di Singapura, misalnya, untuk pertama kalinya Pinot Noir Forum digelar bersamaan dengan penyelenggaraan event wine berkelas dunia tersebut.

Bertema “Pinot Noir Wine Styles – the Traditional and the Generation NEXT”, forum yang berlangsung pada 23 Oktober lalu membawa para peserta seminar, yang terdiri dari pebisnis, distributor wine, wine enthusiasts dan undangan-undangan VIP, ke sebuah sisi lain dari red wine. Forum ini bertujuan untuk memberikan para peserta seminar pandangan dan nuansa dari perkembangan Pinot Noir di dunia. Lebih dari 100 pebisnis wine dari negara-negara seperti Malaysia, India, Vietnam, Thailand, Indonesia, Cina dan Jepang turut berpartisipasi pada forum ini.

Adalah Pinot Noir, full-bodied red wine dengan rasa kompleks menjadi fokus para peserta seminar. Reputasi dari Pinot Noir memang selalu disejajarkan dengan wine dari Burgundy (Bourgogne), Perancis.

Hampir dari seluruh perjalanan sejarah wine mencatat sebuah landmark dari Pinot Noir. Sepanjang 50 km ke arah pegunungan Côte-d’or adalah di mana sejarah menjadi saksi dalam pembuatan vintage Pinot Noir yang telah dilakukan lebih dari 2.000 tahun silam.

Dalam forum elegan tersebut, sejajaran jenis dari kualitas teratas Pinot Noir asal wineries seluruh dunia difitur ke dalam sebuah vertical wine tasting, diskusi dan tanya-jawab yang menarik.

Sebagai moderator pada forum berkelas ini adalah Ch’ng Poh Tiong, seorang penulis wine ternama dari Wine Review.

Menurut Ch’ng, Pinot Noir sebagai full-bodied red wine sudah menjadi pilihan para wine lover ataupun wine aficionado terlepas dari kepopuleran tradisionalitas Cabernet, Merlot, and Shiraz.

Sering Burgundy menjadi ikon daerah asal untuk jenis red wine Pinot Noir, disusul oleh Selandia Baru. Meskipun demikian, popularitas Pinot Noir di dunia vintage telah membangunkan konsumen Asia untuk mengeksplorasi gaya dan jenis Pinot Noir ke negara lainnya seperti Chile, Afrika Selatan, dan Jerman.

Seorang ahli Burgundy asal Perancis, Jean Pierre Rénard, hadir dalam forum ini sebagai lead speaker menjelaskan bahwa produksi Pinot Noir membutuhkan cuaca malam dan suhu udara siang yang bervariasi. “Ditambah dengan kondisi dan kualitas dari lahan yang subur, ini akan dapat memproduksi wine dengan rasa citra yang berkualitas,” paparnya.

Pinot Noir adalah wine yang terbuat dari variasi anggur hitam pilihan. Sejarah wine itu sendiri bisa ditelusuri kembali ke masa abad keempat di daerah Burgundy. Kebanyakan wine jenis Pinot Noir memiliki rasa yang berkelas jika di-harvest dan dikultivikasi di region Burgundy, Perancis, terutama di area sekitar Côte-d’or. Akan tetapi banyak daerah sejuk di pelosok dunia yang memungkinkan memproduksi Pinot Noir dengan keunggulan sendiri pada rasa, tingkat keasaman, dan tentunya kualitas yang membedakkan satu jenis Pinot Noir ke jenis lainnya.

Related Stories

spot_img

Discover

Your Cheat Sheet to Bali Bliss

Resensi Buku “Bali: The Little Black Book" Pernah nggak sih merasa overwhelmed pas mau liburan...

Jakarta After Dark: City of Sins & Dreams

Jakarta di malam hari itu semacam kekasih gelap. Menggoda, sedikit berbahaya, tapi bikin kamu...

Terus Mau Sampai Kapan Cuma Jadi Penonton? Ini Dua...

Iya, maaf kalau judulnya pedes. Tapi coba tanya diri sendiri:“Usahamu sekarang benar-benar berkembang, atau...

Catatan Seru Buat Kamu yang Lagi Bangun UMKM

Biar Nggak Cuma Posting, Tapi Jualan Beneran Laku Siapa sih yang nggak mau tokonya rame...

Mengubah AI dari Sekadar Tren Jadi Mesin Uang

Catatan untuk Mereka yang Ingin Kerja Lebih Cerdas Kita sedang hidup di masa paling unik...

Rasa yang Membara dan Penuh Elegansi: Cita Rasa Thailand...

Ada kalanya, pengalaman kuliner tak hanya soal rasa, melainkan juga soal suasana, cerita, dan...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here