Pinot Noir, The World’s Most Seductive Wine

“Pada dasarnya, Pinot Noir bisa diproduksi di seluruh daerah yang memiliki potensi untuk meng-harvest wine, kecuali di suhu panas. Negara-negara yang juga terkenal memproduksi Pinot Noir antara lain adalah Jerman, Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat dan Italy,” jelas Jean.

Dalam forum ini, hadir juga wakil pembicara dari winery (lahan pembuatan wine) seperti Alexander Stodden dari Jean Stodden Winery, Jerman; Brandon Nash dari Dhall & Nash Fine Wine Limited, Selandia Baru, dan Edoardo Fassati dari Tenuta Mazzolino, Italia. Juga tidak ketinggalan kehadiran distributor dan eksportir wine dari California, AS; Vinum Export dengan juru bicaranya Steve Messinger.

Selandia Baru adalah salah satu contoh di mana popularitas Pinot Noir terus naik dari tahun ke tahun. Dengan suhu sejuk dan temperatur laut yang mendukung, di negara selatan dari Australia ini terdapat 11 daerah lahan produksi wine. Marlborough adalah daerah lahan produksi wine terbesar di Selandia Baru dengan kurang lebih 65 perkebunan wine dan 290 cocok tanam anggur.

Popularitas wine telah meningkatkan luas lahan produksi wine dua kali lipat di Marlborough; dari sekitar 2.000 hektar di tahun 2008 menjadi 4.000 hektar sampai saat ini. Hasil vintage tahun 2009 yang terbesar adalah, Sauvignon Blanc, Pinot Noir, dan Chardonnay.

Marlborough memang terkenal dalam proses pembuatan wine secara tradisional. Sauvignon Blanc adalah vintage terbanyak. “Meskipun demikian, popularitas Pinot Noir menunjukkan angka kenaikan 9% dibanding tahun sebelumnya,” kata Brandon Nash dari Dhall & Nash Fine Wine Limited.

Daerah-daerah lain yang subur untuk produksi Pinot Noir di Selandia Baru adalah Wairarapa dan Central Otego. “Di Wairarapa, temperatur yang sejuk, curah hujan yang jarang, dan tanah subur yang dalam sangat potensial untuk produksi Pinot Noir. Sementara di Central Otego, tanah yang lembut agak chalky dan udara sejuk nan cerah merupakan aset untuk pembuatan Pinot Noir yang elegan,” jelas Brandon.

Pinot Noir yang diproduksi di daerah Tenuta Mazzolino, di lokasi pegunungan Corvino San Quirico, Italia memiliki warna merah batu ruby dengan rasa compleks yang intens dan aroma yang elegan. Menurut Edoardo Fassati dari Tenuta Mazzolino, jenis Pinot Noir ini siap untuk disimpan dalam cellar selama tahunan. “Rasa yang full, kaya dan balance dikarenakan proses aging yang lama.”

Sementara itu, Ch’ng sang moderator pada forum ini merasa antusias dengan adanya forum Pinor Noir ini bahwa sudah waktunya untuk para ahli mengedukasi publik tentang manfaat dan seni di balik wine drinking lifestyle.

Saat ditanya, apakah lidah orang Asia cocok dengan rasa sepet dari tanning yang terdapat di Pinot Noir, salah satu dari pembicara di seminar menjawab, “Survei menunjukkan bahwa sekitar 70% dari pilihan full-bodied wine yang dipilih oleh orang-orang Asia, terutama yang bermukim di Singapura adalah Pinot Noir. Para responden ini menunjukkan bahwa Pinot Noir adalah sebuah pilihan terbaik dari full-bodied red wine.

Lebih dari itu, wine drinking juga sudah menjadi sebuah gaya hidup baru dalam masyarakat Asia, baik tua maupun muda. “Ini sudah berlangsung beratus-ratus tahun. Semakin dunia berputar, kehadiran Pinot Noir di belahan bumi bukan hanya menjadi sebuah gaya hidup, tapi sebuah warisan tradisional yang diteruskan ke generasi berikutnya,” ugkap Ch’ng. (Aulia R. Sungkar)

Appetite Journey, Desember 2009

Related Stories

spot_img

Discover

Breman85 

Menikmati Kesempurnaan Kuliner dan Koneksi Sosial di Pulau Bali Selamat datang di Breman85, di mana...

Discovering Indonesian Food with Balenusa and Sarirasa Catering 

With Sarirasa Group, Savor the Variety of Flavors and Traditions  Sarirasa Group reaffirms its dedication...

Cross Paasha Bali Seminyak

A Symphony of Style, Sophistication, and Balinese Charm Bali, Indonesia – In the heart of...

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

Popular Categories

Comments