Duh Ibu Kartini, Maafkan Kami!

Sejak awal Joe tidak diproduksi dengan main-main, apalagi dimaksudkan untuk melecehkan kaum perempuan. Tayangan ini justru mempunyai pesan moral, mempertanyakan kembali, mana yang lebih berperan dalam hidup ini, cinta ataukah harta.

Kalau pun hasilnya, secara kreatif maupun filmis, tidak sesuai dengan yang diharapkan, itu persoalan lain. Para kritikus dan pengamat bisa mempunyai alasan, sedangkan para profesional di balik pembuatan Joe bisa mempunyai argumen tersendiri pula. Masih bisa menjadi perdebatan.

Tapi kalau eksesnya ternyata menyinggung sebagian masyarakat kita, saya hanya bisa minta maaf setulus-tulusnya. Duh, maafkan daku! It’s just a game to entertain viewers and TV has never been a first reality. It’s just a second reality! (Burhan Abe)

Jakarta, 21 April 2005

Her World Magazine

Related Stories

spot_img

Discover

Cross Paasha Bali Seminyak

A Symphony of Style, Sophistication, and Balinese Charm Bali, Indonesia – In the heart of...

Merayakan Imlek 2024 Lebih Semarak di The Langham Jakarta 

Masuki tahun baik dengan energi positif dan pesta meriah yang lezat di T’ang Court  Perayaan...

Understand Digestive Imbalances During the Festive Season at RAKxa 

What are the Factors that Can Disrupt the Balance of Your Gut  During the winter...

Rocka Reopens at Six Senses Uluwatu, Bali

Rediscovering Sustainable Culinary Dining  Rocka Restaurant & Bar at Six Senses Uluwatu reopens its doors...

COAL Menghidupkan Suasana Bar di Jakarta Pusat

COAL adalah bar terbaru di Jakarta yang menyajikan koktail khas dengan sentuhan cita rasa...

Sunday Folks Luncurkan Aneka Pilihan Es Krim Artisanal di...

Merek asal Singapura ini menghadirkan pilihan es krim premium dan hidangan pencuci mulut di...

Popular Categories

Comments