Peran Ganda Para Model

Kemilau dunia model ternyata tidak mudah meraihnya. Dan tidak semudah membalik tangan, Dewi Fortuna tampaknya belum berpihak kepada Dina. Meski pun wajahnya mulai muncul di media, tapi ia tidak populer-populer amat. Kontrak iklan bernilai besar juga belum mampir kepadanya. Beruntung ia bisa masuk ke sebuah produksi sinetron, setelah mengikuti serangkaian kasting, meski bukan peran utama. “Terjun ke dunia artis itu sangat sulit, bak menembus tirai berlapis,” ungkapnya.

Perjuangan memang masih panjang, tapi kehidupan harus terus berjalan. Dunia artis, lengkap glamoritasnya sudah keburu melekat dalam diri Dina. Tapi dengan honor sebagai model ecek-ecek dan artis sinetron dengan peran-peran kecil, mana bisa menopang gaya hidupnya. Dina merasa harus ada terobosan. Klop, dalam kebimbangannya itu, ia mendapatkan tawaran kencan dari seorang pria yang memang mengagumi model. Tadinya ia mencoba sekali. Tapi kemudian datang tawaran berikutnya, kedua, ketiga, dan sterusnya tanpa ia bisa melepaskannya.

“Habis honornya besar,” ungkap perempuan yang kini berusia 24 tahun itu, sambil menyebutkan angka Rp 4 juta untuk kencan dalam kota dan Rp 6 juta untuk luar kota.

Dunia Glamor

Glamor, paling tidak, begitulah citra model yang tertanam selama ini, yang sering diperlihatkan televisi sehari-hari. Tayangan iklan, misalnya, diproduksi seindah dan semenarik mungkin dengan tata gambar dan warna yang prima. Selain tata gambar yang indah iklan di televisi menampilkan pula model-model iklan, anak-anak, remaja, dewasa laki-laki dan wanita. Penampilan model wanita saat ini masih mendominasi iklan di televisi, dan melalui gambar bergerak itulah kita dapat melihat bagaimana gambaran ideal tentang wanita dikonstruksikan.

Gambaran kehidupan yang ideal itu akan kecele dan tidak matching ketika menemukan fakta kehidupan yang tidak selalu manis. Dari sinilah, untuk membiayai kehidupan yang ideal itu, faktor lingkungan mulai berbicara. Dunia model di industri hiburan, demikian Sigit Rochardi, Msi, pengamat sosial politik, dunia yang rentan terhadap norma-norma sosial. Maka, melakukan hal-hal yang menurut norma sosial tabu, bukan persoalan benar bagi sang model. Ibaratnya, memamerkan keindahan tubuh dan kecantikan wajah untuk kepentingan produk, misalnya, bedanya tipis dengan menjual tubuh dan wajah tersebut dalam arti harafiah.

Dina hanya salah salah seorang model plus. Sebab, menurut penelusuran Majalah ME, tidak sedikit model yang berprofesi ganda. Bahkan tidak jarang ada agensi model yang juga berperan sebagai germo, yang menyalurkan model untuk pelayanan esek-esek. Menurut Sigit Rochardi, Msi, banyak faktor yang menyebabkan seorang model berperan ganda – sebagai model sekaligus wanita penghibur.

Faktor utama apalagi kalau bukan faktor finansial. Tidak bisa dimungkiri bahwa tingkat kebutuhan ekonomi seorang model berbeda dengan kebutuhan ekonomi wanita biasa pada umumnya. Karena wajahnya mulai dikenal orang, seorang model tidak akan makan sembarangan yang murah, dan naik transportasi umum (bis kota), misalnya. Sebagai panutan, ia pun menjaga citra dirinya – menjaga gaya hidupnya yang glamor, yang membutuhkan biaya tinggi.

Unsplash

“Bila hal ini tidak terpenuh secara sempurna akan mengganggu aktivitas kerja, termasuk berinteraksi dalam lingkungan pergaulannya,” katanya.

Itulah yang menjermuskan Deasy, sebutlah demikian, menjadi model plus. Pada awalnya terpampang di sebuah tabloid secara tidak sengaja. Artinya, ia sama sekali tidak merencanakan berkarier sebagai seorang model. Tapi sejak saat itu tawaran demi tawaran untuk tampil di media cetak berdatangan. Ini tidak hanya mengubah gaya hidupnya saja, tapi pemilik tubuh sintal ini pun dikenal orang. Termasuk para pria hidung belang.

Memang, tak pernah terbesit dalam angan pemilik tubuh sintal ini untuk menjadi model plus seperti ini, tapi uangnya yang menuntunnya ke arah sana. “Duitnya gede, sedangkan kebutuhan hidup juga semakin banyak,” akunya.

Related Stories

spot_img

Discover

Colin Dodgson dan Kecanduan Akan Ketidaksempurnaan

Di dunia fotografi mode yang penuh kilau, Colin Dodgson adalah pembangkang yang datang dengan...

PRU x Penfolds: Malam Mewah Bareng Tiga Dekade Anggur...

Luangkan satu malam buat hal yang enggak biasa: makan malam bareng Grange, sang legenda...

Colin Dodgson: Melihat yang Tak Terlihat

Di balik lensa analognya, Colin Dodgson menangkap dunia bukan sebagaimana adanya, tapi sebagaimana seharusnya...

Ekonomi Indonesia 2025: Krisis Double Trouble yang Bikin Was-Was

Oleh Burhan Abe Pertumbuhan ekonomi kita di awal 2025 ini mirip orang sakit yang susah...

Update Properti Jakarta Kuartal 1 2025: Stabil Tapi Tetap...

Kuartal pertama 2025 menunjukkan kalau pasar properti Jakarta lagi berada di fase yang cukup...

LW Design Group Bawa Oase Bergaya Bali ke Jantung...

One & Only One Za’abeel Hadirkan F&B Podium Spektakuler yang Menyatukan Ketangguhan Urban dengan...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here