Menikmati cerutu membutuhkan waktu sekitar 30 menit hingga satu jam. Utuk itu diperlukan suasana yang nyaman, dengan ritual tersendiri. Menikmati sendirian di ruang tertentu sambil mendengarkan musik, misalnya, memang tidak dilarang, tapi tidak direkomendasi.
Seperti wine, pera penggemar cerutu biasanya memuaskan hobinya dengan berkumpul di suatu tempat bersama-sama. Bisa di klub khusus atau di restoran mewah. Tidak jarang disertai makan malam dalam acara yang disebut sebagai cigar dinner. Atau dalam pesta seru yang belakangan ini sering diadakan di kafe-kafe di Jakarta.
Mengapresiasi cerutu bisa dilakukan sambil mengobrol dan membahas topik-topik tertentu secara santai. Bisa topik ekonomi dan bisnis, atau topik ringan sehari-hari, tapi bisa juga soal politik, tergantung siapa yag terlibat di dalam acara dan obrolan tersebut.
Tidak ada aturan khusus untuk bercerutu ria. Namun ada beberapa hal yang harus diketahui oleh cerutuwan dan cerutuwati pemula. Misalnya, ketika memilih cerutu yang bagus, seorang ahli biasanya meremas-remas lembut dekat telinganya. Kualitas cerutu konon bisa dideteksi dari suara yang dihasilkannya. Setelah acara pemilihan, barulah ujung cerutu digunting dengan cutter khusus. Sementara untuk menyalakannya pun tidak boleh sembarangan. Ada yang memakai kayu cedar, tapi ada juga yang memakai lighter khusus, supaya aromanya tidak bercampur dengan aroma yang lain.
Mengisapnya pun ada seninya, tidak boleh sampai habis. Bahkan kalau masih panjang, bisa disimpan kembali dan diisap ketika ada kesempatan lain. Agar cerutu dalam kondisi yang tetap prima, sebaiknya peyimpanan dilakukan di humidor, kotak khusus untuk cerutu. Suhu ruangan tidak boleh lebih dari 18 derajat Celsius dengan kelembaban 70-75 persen.
Seperti rokok, asap cerutu juga bisa membahayakan paru-paru. Nikotinnya merusak kesehatan. Hanya saja, tingkat bahayanya lebih ringan ketimbang rokok. Maklum, cara mengisap cerutu tidak sampai mendalam, asapnya hanya dikulum di sekitar mulut, kemudian dikeluarkan secara perlahan-lahan. Agaknya dengan cara inilah nikotin bisa direduksi. Untuk bisa mendapatkan kenikmatan yang lebih mendalam, beberapa orang suka memasangkannya dengan minuman, misalnya wine – hanya saja penggemar wine tidak sependapat, karena aroma wine akan dikalahkan cerutu –, cognac, whiskey, atau cappucino. Yang terakhir ini sering dilakukan oleh Addie MS. (Buhan Abe)
Majalah SWA, 02 September 2004