Hatten Wines, The Indonesian Wine

Wine adalah minuman dunia. Produsennya tidak terbatas pada negara-negara tetentu saja, Indonesia pun ternyata juga memproduksi wine. Merek yang paling dikenal adalah Hatten. Wine asal Bali ini berdiri sejak 1994. Semula adalah sebuah perusahaan penghasil “brem”, atau yang juga dikenal sebagai “arak beras” di Sanur, tapi kemudian merambah ke wine.

Hatten Wines dikelola dan dimiliki oleh Ida Bagus Rai Budarsa, seorang sarjana agrikultural yang terlibat sepenuhnya pada seluruh aspek operasional perusahaan. Sementara spesialis pembuat wine dipegang oleh Vincent Desplat, seorang pria berkebangsaan Prancis. Lulusan salah satu pembuat wine bergengsi di Montpellier Prancis ini sempat meniti kariernya di Perth Australia selama 12 tahun sebelum akhirnya bergabung dan ikut mendirikan Hatten.

Hatten yang memiliki arti “progress” dalam bahasa Jepang, sampai saat ini telah memiliki 40-an karyawan, yang bekerja tersebar di tiga lokasi, yakni di perkebunan anggur di Singaraja, Bali Utara, dengan areal seluas 14,5 hektar, pabarik di Sanur, serta kantor distribusi dan tasting shop di areal Simpang Siur, Kuta, yang diberi nama“Celladoor”.

Buah anggur yang dipakai Hatten adalah jenis Alphonse-Lavallee yang merupakan anggur merah dan Musacat, serta Probolinggo Biru – eit, jangan salah, meski bernama “biru”, ini sebenarnya anggur putih. Yang menarik, anggur yang dipakai Hatten adalah table grapes, seperti umumnya buah angur di Indonesia, yang bisa dimakan langsung, bukan anggur yang khusus untuk pembuatan wine yang umumnya tidak bisa dimakan.

Pabrik Hatten yang berlokasi di areal Sanur, juga merupakan saah satu areal pusat bisnis, di mana telah dilengkapi dengan peralatan baja tahan karat untuk memelihara kebersihan. Pabrik anggurnya mempunyai mesin tekan horisontal, 16 tangki angur besar, fermenters, ruang pebotolan, dan sebuah laboratorium. Pabrik Hatten berkapasitas pembotolan 3.000 per hari.

Proses pembuatan Hatten memang tidak main-main. Seluruh mata rantai pembuatan winenya tidak berbeda dengan yang ada di negara-negara penghasil lainnya. Yang membedakan dengan wine negara lain adalah jenis anggurnya saja. Karakter anggur yang dipakai Hatten cenderung fruity dan kadar tanin-nya rendah, sehingga cocok untuk paduan makanan Indonesia.

Hatten mempunyai beberapa jenis wine, yakni rose, sparkling rose, spakling white, fry red wine, semi sweet, dry white wine, dan fortified wine. Produk Hatten tidak kalah dengan wine-wine dunia lainnya, terbukti salah satu produknya, semi sweet wine, pernah mendapat medali perunggu di International Wine & Spirit Competition di London tahun 2003. Sementara sparkling wine-nya memenangkan berbagai penghargaan – di antaranya Winner of 2002 “Best of Bali” oleh ex-sommelier La Tour D’Argent, Paris. Salut!

(Burhan Abe/Source: hattenwines.com)

Related Stories

spot_img

Discover

Banyan Tree Mengajak Dunia Mengambil “Sacred Pause” Lewat Kampanye...

Dari lembah gurun hingga karang tropis, dari kuil sakral hingga gunung bersalju—Banyan Tree menghadirkan...

Wine Not? — Ketika Segelas Anggur Menyimpan Cerita

Apa yang ada di benak Anda saat mendengar kata “wine”? Mewah? Barat banget? Atau...

Bermimpi Jadi Unicorn? Mulai dari 3 Buku Ini

Ingin membangun startup tapi bingung mulai dari mana? Atau sedang dalam fase tumbuh tapi...

Gaya Kepemimpinan Efektif: Antara Power, People, dan Playbook

Oleh Maureen ASD, Rizkiana Shadewi, & Eileen Rachman Di dunia kerja, bos keren bukan cuma...

Bikin Startup di 2025, Masih Menarik? Banget—Asal Tahu Celahnya!

Setelah dunia startup sempat gonjang-ganjing dengan gelombang PHK dan isu “bakar uang” yang tak...

Nyari Cuan di Internet: Dari Rebahan Jadi Uang Beneran

Siapa bilang cari duit harus pergi pagi pulang malam, kena macet, terus gaji habis...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here