Ice Wine, Primadona asal Kanada

Dalam setiap event di Jakata, ice wine selalu mendapat banyak perhatian. Maklum, rasanya yang manis ”masuk” dengan lidah orang Indonesia. Selera memang bersifat personal, kata ahli wine Yohan Handoyo. Kita tidak bisa menyalahkan orang yang satu suka dengan Cabernet Sauvignon yang rasanya sepat, tapi yang lain suka dengan Chardonnay yang lebih ringan.

Penggemar minuman anggur tentu punya pilihan favorit untuk jenis wine tertentu. Selain merek dan produsen yang mengeluarkannya, rasa tentu saja yang menjadi pertimbangannya. Orang-orang Eropa yang kental tradisi dengan wine, boleh jadi lebih menyukai wine yang tanic atau terasa sepat. Justru tanin inilah yang juga memberi kesempatan bagi sebotol wine untuk dapat memberikan potensi rasa terbaiknya ke mulut pencicipnya.

Sementara itu orang Indonesia tidak terlalu akrab dengan rasa sepat tersebut, apalagi rasa sepat bukanlah rasa yang biasa diapresiasi dalam budaya kuliner kita. Maka, yang banyak dipilih kebanyakan orang Indonesia adalah rasa wine yang tidak terlalu kompleks, light. Bahkan kalau perlu rasanya manis. Itu sebabnya, ice wine menjadi salah satu wine favorit di Indonesia.

Must Read Book: Wine Not? Cerita, Rasa, dan Gaya Hidup di Balik Segelas Anggur

Ice wine dikenal juga seagai dessert wine, karena cocoknya memang dipadukan dengan makanan penutup. Manisnya ice wine karena dua hal, yaitu kadar gula natural yang tinggi dalam buah anggurnya dan proses fermentasi yang berbeda.

Ice wine, sebagai satu kata, atau di Jerman, eiswein adalah jenis anggur yang dihasilkan dari buah anggur yang telah dibekukan sebelum waktunya. Suhu musim dingin akan membekukan anggur tersebut, dan dipres dalam keadaan yang masih beku. Dalam proses ini air akan terpisahkan dari gula, karena titik didih air berbeda dengan titik didih gula.

Anggur-anggur yang dipakai untuk ice wine ini, sebutlah Sauternes, Tokaji, atau Trockenbeerenauslese, haruslah yang berkualitas tinggi, yang mempunyai bentuk yang baik hingga masa pemanenannya. Kondisi inilah membuat karaterstik ice wine yang khas, manis yang fresh dengan acidity yang seimbang.

Di Austria, Jerman dan Kanada, anggur-anggur yang secara natural beku ini memang disebut ice wine. Di negara-negara lain, beberapa winemaker menggunakan cryoextraction (yang secara teknis dibekukan) untuk menghasilkan efek seperti yang disayaratkan ice wine. Ice wine “buatan” ini kadang-kadang direferensikan sebagai “icebox wines”. Misalnya Bonny Doon’s Vin de Glacière.

Jenis anggur yang dipakai untuk pembuatan ice wine sangat bervariasi. Riesling, misalnya, banyak dipakai para produsen ice wine di Jerman; Vidal sangat populer di Inggris dan Kanada; dan juga yang menarik Cabernet Franc pun banyak dimanfaatkan untuk ice red wine.

Banyak produsen, khususnya dari Dunia Baru, melakukan eksperimen membuat ice wine dari berbagai varietas anggur: yang putih seperti Seyval Blanc, Chardonnay, Kerner, Gewürztraminer, Chenin Blanc, Pinot Blanc, dan Ehrenfelser; atau merah sebutlah Merlot, Pinot Noir, dan bahkan Cabernet Sauvignon. Pillitteri Estates dari Ontario, Kanada, mengklaim sebagai winery pertama di dunia yang memproduksi ice wine Shiraz (Syrah).

Beberapa pembuat ice wine di Kanada mencoba bereksperimen dengan membuat sparkling wine dari jenis minuman ini. Sparkling ice wines mempunyai tekstur yang sama dengan sparkling wine pada umumnya, sebutlah champagne atau Asti, tetapi dengan dengan fuller body, dan secara signifikan kadar gulanya sudah pasti lebih tinggi, diseimbangkan dengan keasaman yang tinggi pula.

Related Stories

spot_img

Discover

Eksistensi

Oleh Eileen Rachman dan Emilia Jakob Pernah ikut interview kerja dan ditanya, “Ceritakan tentang diri...

Explora Journeys Umumkan Koleksi Perjalanan 2027–2028

Debut di Asia dan Peluncuran Explora V Explora Journeys, merek perjalanan laut bergaya hidup mewah...

Saudi: Destinasi Baru yang Tampil Berani

Arab Saudi sedang memainkan kartu besar. Dari tanah yang selama ini identik dengan spiritualitas...

Banyan Group 20 Tahun di China: Dari Teh Mentega...

Kalau ada yang bisa bikin liburan lo berubah dari sekadar “rebahan di kasur hotel”...

Kalau Politik Jadi Series Netflix

🎬 Resensi: Drama Korea Politik Indonesia – Burhan Abe Kalau lo pikir politik itu cuma...

Coastal Brunch di Seasalt Alila Seminyak: Ritme Santai, Sentuhan...

Ada sesuatu yang magis tentang Minggu di Bali. Di Seasalt Alila Seminyak, waktu seakan...

Popular Categories

Comments

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here